Gandeng BULOG, BKKBN Luncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting

Stunting dapat dicegah dengan pemberian gizi yang tepat sebelum hamil, saat hamil, menyusui, dan saat anak lahir.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Jan 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 11:00 WIB
BKKBN, Stunting, DASHAT
Deputi Advokasi dan Penggerakkan Informasi (ADPIN) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso

Liputan6.com, Kota Bandung - Beragam upaya telah dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam memercepat perununan stunting di Indonesia, salah satunya dengan meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

Dijelaskan Deputi Advokasi dan Penggerakkan Informasi (ADPIN) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, DASHAT bertujuan menjamin ketersediaan dan akses makanan sehat agar anak tidak stunting, khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Serta peningkatan pengetahuan terkait gizi seimbang, terutama bagi keluarga yang berisiko stunting dan juga Food Bank," katanya dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 28 Januari 2022.

"BKKBN membutuhkan seluas-luasnya menggandeng mitra yang salah satunya adalah Perum BULOG untuk bergabung dalam DASHAT bersama Tim Penggerak PKK selaku tim pendamping keluarga dalam mengolah bahan pangan gizi," Sukaryo menambahkan.

Penjelasan tersebut disampaikan Sukaryo pada Kegiatan Penyerahan Bantuan Bagi Keluarga Berisiko Stunting di Kabupaten Bandung, Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 27 Januari 2022.

Sukaryo, menjelaskan, isu pemenuhan malanutrisi masih menjadi ancaman kesehatan jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.

Masalah gizi --- baik gizi kurang maupun lebih --- dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lain, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI, angka stunting RI mencapai 30,8 persen dan telah mencapai peringkat empat dunia.

"Sebanyak 48,9 persen ibu hamil, 32 persen remaja 15-24, dan 38,5 balita mengalami anemia," katanya.

"Secara global, sekitar 50 sampai 60 persen angka anemia disebabkan defisiensi zat besi atau biasa disebut dengan Anemia Defisiensi Besi (ADB)," ujar Sukaryo.

Sehingga kegiatan ini disebut Sukaryo selaras dengan komitmen Perum BULOG sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang pangan.

"BULOG mendukung setiap upaya pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul dan mencegah stunting pada anak dan balita akibat masalah kurang gizi kronis," pungkasnya.

 

Wujud Kontribusi Bulog

BKKBN, Stunting, DASHAT
Direktur Bisnis BULOG, Febby Novita

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis BULOG, Febby Novita,  menambahkan,"Wujud kontribusi BULOG terhadap upaya peningkatan gizi masyarakat salah satunya melalui penyediaan produk pangan yang sehat, berkualitas dan kaya nutrisi, yaitu dengan memproduksi beras bervitamin dengan brand beras FortiVit.".

Beras FortiVit, jelas Febby, cocok dikonsumsi dalam pola gaya hidup sehat dan pencegahan stunting disebabkan kaya akan kandungan mikronutrien, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn). 

 

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya