Telat Dosis 2 Sinovac, Menkes Budi: Bisa Vaksinasi Sesuai Vaksin yang Ada

Bila suntik dosis 2 Sinovac telat masih bisa vaksinasi sesuai ketersediaan vaksin yang ada.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Mar 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 16:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi COVID-19 untuk lansia yang diadakan mulai Senin (1/3/2021) di Kampus Hang Jebat, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Apabila penerima Sinovac terlambat penyuntikan dosis 2, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, vaksinasi masih tetap bisa dilakukan. Merek vaksin COVID-19 yang disuntikan disesuaikan dengan ketersediaan yang ada di lokasi.

"Untuk (penerima) vaksin Sinovac bila intervalnya lewat (dosis 2), misalnya, harus disuntik satu bulan kemudian, lalu sekarang lewat 2 bulan, 3 bulan itu boleh disuntik vaksin kedua walaupun sudah lewat satu bulan," ujar Budi Gunadi saat konferensi pers terkait Hasil Evaluasi PPKM pada Senin, 14 Maret 2022.

"Vaksin keduanya boleh (menggunakan merek) vaksin yang ada."

Percepatan vaksinasi, lanjut Budi Gunadi, akan sangat menentukan perawatan di rumah sakit dan yang meninggal. Ia meminta masyarakat menyegerakan vaksinasi, baik vaksinasi lengkap 2 dosis maupun booster, tanpa harus memilih merek vaksin COVID-19 tertentu.

"Oleh karena itu, tolong segera vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, dan vaksinasi ketiga tanpa memilih jenis vaksinnya. Karena semua vaksin yang ada, efikasinya sudah lolos dari efikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," katanya.

"Jadi, jangan menunggu atau memilih vaksin ada."

Kejar Capaian Vaksinasi Lengkap dan Booster

Vaksinasi Booster Dari Rumah ke Rumah
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada lansia saat vaksinasi booster COVID-19 dari rumah ke rumah di Poris Plawad, Tangerang, Jumat (21/1/2022). Pelaksanaan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk memudahkan para lansia mendapatkan vaksin booster COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Terkait percepatan vaksinasi COVID-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menekankan, Pemerintah akan mengejar capaian vaksinasi dosis lengkap dan juga booster. 

Hal tersebut juga melihat beberapa negara seperti Arab Saudi dan Malaysia mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi. Pertimbangan utamanya, tingkat vaksinasi lengkap dan booster sudah tinggi di kedua negara.

"Dibandingkan dengan kedua negara itu (Arab Saudi dan Malaysia), capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal. Saya minta masyarakat yang sudah bisa melakukan vaksinasi lengkap untuk segera melakukan booster tanpa perlu memilih jenis vaksinnya," tegas Luhut.

"Semua jenis vaksin terbukti efektif dalam memberikan antibodi terhadap COVID-19."

Adapun data Vaksinasi Kementerian Kesehatan per 15 Maret 2022 pukul 12.00 WIB mencatat, vaksinasi dosis pertama 92,99 persen, dosis kedua 72,90 persen, dan booster 7,09 persen.

Infografis Timeline Pembuatan Vaksin Merah Putih Covid-19

Infografis Timeline Pembuatan Vaksin Merah Putih Covid-19
Infografis Timeline Pembuatan Vaksin Merah Putih Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya