Liputan6.com, Jakarta Merasa khawatir terus-menerus dalam berbagai aspek pada pasangan dapat menjadi tanda bahwa Anda mungkin tidak berada dalam hubungan percintaan yang aman.
Namun, kekhawatiran tersebut tentu bukan tanpa arti. Entah langsung disadari atau tidak, pasti ada pemicu dari perasaan-perasaan yang muncul termasuk soal khawatir.
"Seseorang terpaku atau merasa tidak aman karena intuisi mereka yang memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres," ujar terapis pernikahan dan keluarga, Jennifer L. McBride McNamara dikutip Bustle, Senin (21/3/2022).
Advertisement
Menurut Jennifer, fiksasi menjadi penunjuk jalan bahwa hubungan tidak memiliki keamanan yang cukup. Misalnya, saat Anda terpaku untuk terus terhubung dan berkomunikasi dengan pasangan sepanjang waktu.
Itu mungkin berarti bahwa Anda tidak sepenuhnya mempercayai pasangan atau bisa jadi Anda merasa komunikasi yang terjalin tidak cukup baik sehingga Anda terpaku pada hal tersebut terus-menerus.
"Maka dengan mengenali kekhawatiran tersebut, Anda dapat membicarakannya dengan pasangan dan memulai untuk menciptakan rasa aman yang lebih baik dalam hubungan," kata Jennifer.
Mengingat dengan adanya rasa aman yang cukup dalam sebuah hubungan, pasangan dianggap dapat lebih mempercayai satu sama lain seutuhnya.
"Kepercayaan membutuhkan waktu dan membutuhkan akumulasi dari banyak hal untuk akhirnya kokoh terbangun. Ini juga membutuhkan upaya yang konsisten," ujar Jennifer.
Dimulai dari diri sendiri
Sedangkan mengutip laman Psychology Today, menumbuhkan rasa aman dalam hubungan dapat dimulai dari masing-masing individu terlebih dahulu.
Psikolog di Los Angeles, California, Jennice Vilhauer menjelaskan, beberapa orang berpikir bahwa rasa tidak aman dalam hubungan disebabkan oleh sikap pasangan. Padahal terkadang perasaan tidak aman tersebut sebenarnya ada pada diri sendiri.
"Perasaan tidak aman itu bisa muncul sejak dini yakni dari bagaimana hubungan Anda dengan orangtua, dan bisa berkembang setelah Anda disakiti atau merasa terabaikan oleh orang yang Anda sayangi," ujar Jennice.
Menurutnya, rasa tidak aman atau tidak percaya diri (insecure) yang muncul kerap kali membuat seseorang membandingkan diri sendirinya dengan orang lain, bahkan memiliki dialog batin yang begitu kritis.
Hal tersebutlah yang akhirnya dapat memicu pertengkaran dalam hubungan.
Advertisement