Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada Minggu, 20 Maret 2022, mengizinkan penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog.
Setelah pada awal Februari 2022 meresmikan sebagai dosis booster homolog, BPOM kembali merilis 1 regimen booster heterolog untuk vaksin Sinopharm (SARS-CoV-2 (Vero Cell) Inactivated).
Baca Juga
Penerbitan ini melengkapi enam jenis vaksin booster --- baik sebagai booster heterolog maupun homolog --- dengan berbagai regimen di Indonesia.
Advertisement
Dijelaskan Kepala BPOM RI, Penny K Lukito, booster heterolog vaksin Sinopharm sebanyak satu dosis diperuntukan untuk populasi usia 18+ yang sebelumnya memeroleh dua dosis (primer) vaksin Sinovac.
Penny, mengatakan, berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, penggunaannya sebagai vaksin booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.
KIPI Booster Heterolog Gunakan Sinopharm
Menurut Penny, reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam dalam uji klinik booster heterolog vaksin Sinopharm yaitu nyeri pada tempat suntikan, pruritus atau rasa gatal, kemerahan dan pembengkakan.
Selanjutnya, adapun kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue atau kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.
"Profil kejadian sampingan (Adverse Events atau AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang.” kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM RI pada Senin, 22 Maret 2022.
Dari aspek Imunogenisitas, lanjut Penny, hasil analisis pemberian satu dosis booster Vaksin Sinopharm pada kelompok subjek vaksin primer Sinovac, menunjukan adanya peningkatan respons antibodi COVID-19.
Peningkatan ini terjadi pada pengukuran hari ke-14 dan ke-28 pasca pemberian dosis booster.
Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian booster (baseline).
Advertisement
Jenis Vaksin Booster Bertambah
Lebih lanjut Penny, mengatakan, dengan disetujuinya penggunaan vaksin Sinopharm telah menambah alternatif vaksin booster heterolog bagi masyarakat yang menggunakan vaksin primer Sinovac sebelumnya.
"Karena itu, Badan POM kembali menyampaikan apresiasi kepada Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI atas kerja samanya selama ini sebagai mitra dalam mengevaluasi penggunaan dosis booster kedua untuk vaksin ini sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat," katanya.
Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022
Advertisement