Liputan6.com, Jakarta - Perang Ukraina dan Rusia yang memakan banyak korban jiwa masih berlanjut. Berbagai kisah duka kemudian bermunculan dan beberapa di antaranya menjadi viral.
Salah satunya datang dari seorang gadis kecil yang menulis surat emosional sang ibu yang sudah meninggal dunia.
Baca Juga
Melansir New York Post, ibu tersebut tewas ketika tentara Rusia menembaki mobilnya di tengah invasi yang sedang berlangsung.
Advertisement
Dalam surat yang ditulis tangan, bocah usia 9 itu berjanji untuk bertemu ibunya di surga.
"Mama. Surat ini adalah hadiah untukmu pada 8 Maret. Jika kamu berpikir bahwa kamu membesarkanku dengan sia-sia. Terima kasih untuk sembilan tahun terbaik dalam hidupku,” tulis anak itu dalam sebuah buku harian.
“Saya sangat berterima kasih kepadamu untuk masa kecil saya. Kamu adalah ibu terbaik di dunia. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Aku ingin kamu bahagia di langit,” tulisnya seperti dikutip dari New York Post, Minggu (10/4/2022).
“Aku berharap kamu pergi ke surga. Kita akan bertemu di surga. Aku akan mencoba yang terbaik untuk menjadi yang baik untuk pergi ke surga juga. Menciummu, Galiya."
Potret surat di buku harian tersebut dibagikan di Twitter oleh Anton Gerashchenko, seorang penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina.
“Ini surat dari gadis berusia 9 tahun kepada ibunya yang meninggal di #Borodianka,” tulis Anton dalam unggahannya.
Meninggalnya warga sipil Ukraina akibat serangan Rusia bukan hal baru. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan hingga 6 April 1.611 warga sipil Ukraina meninggal dunia akibat perang.
2.227 Warga Sipil Terluka
Laporan External Situation Report #6, periode 31 Maret-6 April yang dipublikasikan pada 7 April 2022 juga menunjukkan ada 2.227 warga sipil yang terluka.
Selain itu, setidaknya 18 juta orang terdampak oleh perang dan 7,1 juta orang Ukraina harus melakukan perpindahan internal.
Menurut data pemerintah terbaru yang dikumpulkan oleh Komisaris Tinggi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB ) untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), lebih dari empat juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina.
Dalam 5 minggu terakhir, pengungsi Ukraina mengungsi ke negara-negara terdekat seperti Polandia (57 persen) dan Rumania (15 persen).
Konflik juga memicu banyak tantangan untuk mengakses layanan perawatan kesehatan. Serangan yang masih aktif dan dan kurangnya transportasi umum sangat membatasi gerakan warga.
Hampir 1.000 fasilitas kesehatan berada di dekat daerah konflik atau berada di daerah yang berubah kontrol. Beberapa rumah sakit telah digunakan kembali untuk merawat luka dan setengah dari apotek di Ukraina telah ditutup. Ini membuat sistem kesehatan rentan terhadap kerusakan infrastruktur dan gangguan parah dalam keadaan kritis.
Advertisement
91 Serangan pada Fasilitas Layanan Kesehatan
Akses terhadap obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan menjadi terbatas atau tidak ada sama sekali di beberapa daerah.
Antara 24 Februari dan 6 April, total 91 serangan pada fasilitas layanan perawatan kesehatan telah dilaporkan. Ini mengakibatkan 46 orang cedera dan 73 kematian. Serangan lebih lanjut sedang diverifikasi.
Sejak 24 Februari 274 rumah sakit telah telah rusak, 13 telah hancur total, dan 70 ambulans telah dinonaktifkan oleh penembakan.
Seperti periode 6 April, akses pada layanan perawatan kesehatan per 30 Maret juga sulit. Ada banyak tantangan seperti konflik aktif dan kurangnya transportasi umum.
Antara 24 Februari dan 30 Maret, menurut WHO, total 82 serangan pada perawatan kesehatan telah dilaporkan dan mengakibatkan 43 cedera dan 72 kematian.
Akibatnya, beberapa rumah sakit telah diubah fungsinya. Yang mulanya menyediakan layanan esensial dan perawatan kesehatan primer sekarang ada pergeseran menjadi pelayanan pendukung dan memberikan perawatan untuk korban trauma dan cedera akibat konflik.
Hal ini menyebabkan gangguan dalam pelayanan kesehatan dasar dan rutin termasuk layanan kesehatan ibu dan anak.
Di sisi lain, hampir 50 persen apotek Ukraina tutup dan banyak petugas kesehatan yang mengungsi atau tidak dapat bekerja.
Warga Meninggal per 30 Maret
Sebelumnya, WHO melaporkan total warga Ukraina yang meninggal dunia akibat perang sebanyak 1.232 orang.
Data ini dikumpulkan pada periode perang 24-30 Maret 2022 dan tercantum dalam Laporan External Situation Report #5. Laporan ini menunjukkan, perang telah memengaruhi 18 juta populasi dan mengakibatkan 4 juta penduduk mengungsi.
Sementara, 6,4 juta orang melakukan perpindahan internal dan 1.935 penduduk lokal terluka.
“Situasi secara keseluruhan terus memburuk di seluruh Ukraina. Lebih dari 18 juta orang telah terpengaruh konflik. Menurut data pemerintah terbaru yang dikumpulkan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), lebih dari empat juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina,” mengutip laporan WHO, Sabtu (2/4/2022).
Para pengungsi Ukraina memilih untuk melarikan diri ke negara tetangga seperti Polandia (58 persen) dari Rumania (15 persen).
Advertisement