Kinder Joy Ditarik BPOM RI Selama 3 Minggu, Terkait Bakteri Salmonella

Sementara waktu Kinder Joy ditarik BPOM RI dari pasaran guna memastikan tak ada Salmonella

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Apr 2022, 13:19 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 13:05 WIB
Kinder Joy Ditarik dari Pengedaran
Kinder Joy --- cokelat telur yang saat ini peredarannya dihentikan sementara waktu oleh BPOM RI guna melakukan uji sampling untuk mencari tahu apakah terpapar Bakteri Salmonella atau tidak (instagram.com/kinderind)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Penny K Lukito menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pengujian terhadap produk Kinder Joy di seluruh Indonesia. Pengujian tersebut guna memastikan apakah produk mengandung bakteri Salmonella atau tidak.

BPOM pun telah menghentikan sementara peredaran Kinder Joy di pasaran. Pelaku usaha yang memproduksi Kinder Joy yang bereadar di Indonesia juga menghentikan sementara distribusi dan impor produk.

"Kami sudah berkomunikasi dan mendapatkan persetujuan dari pelaku usaha. Mereka berkolaborasi dengan baik untuk menghentikan sementara impor, menghentikan sementara pendistribusian. Artinya, mereka yang secara sukarela akan menarik dulu di peredaran masing-masing," kata Penny saat konferensi pers Launching Program Pangan Aman Goes to Campus di Jakarta pada Kamis, 14 April 2022.

"Produknya ditarik dulu, disimpan dulu. Badan POM akan melakukan sampling dan pengujian di seluruh Indonesia dari produk ini demi memastikan tidak ada yang mengandung bakteri Salmonella," Penny menambahkan.

Produk merek Kinder, jelas Penny, yang bermasalah mengandung bakteri Salmonella berasal dari fasilitas produksi di Belgia. Produk Kinder dari Belgia itu tidak terdaftar di BPOM dan tidak diedarkan secara resmi di Indonesia.

"Sebetulnya, produk merek Kinder yang ditarik oleh institusi Belgia itu tidak diedarkan di Indonesia dan bukan yang mendapatkan izin edar dari Badan POM. Bisa jadi yang tidak mendapatkan izin edar mungkin saja ada peredaran online, karena hal itu bisa terjadi dengan situasi masyarakat sekarang," katanya.

"Kalau yang secara resmi mendapatkan izin edar dari Badan POM dan beredar secara resmi, bukan yang berasal dari fasilitas produksi yang sama dengan di Belgia. Yang mendapatkan izin edar dari Badan POM adalah produk Kinder yang diproduksi oleh India," Penny menerangkan.

Kinder Joy dari India Ikut Ditarik

Indonesia Tak Sendiri, Ini Deretan Negara yang Tarik Peredaran Cokelat Kinder Joy dari Pasaran
Selain Indonesia, deretan negara ini tarik peredaran cokelat Kinder Joy dari pasaran. Ada apa? (pexels/Dziana Hasanbekava).

Meski beda fasilitas produksi, Penny K Lukito menegaskan bahwa produk Kinder Joy yang beredar di Indonesia dari India ikut ditarik dan dihentikan sementara produksinya. Hal ini demi perlindungan terhadap anak-anak yang mengonsumsi produk cokelat tersebut.

"Karena produk Kinder ini untuk anak-anak, saya merasa kita harus berhati-hati. Walaupun fasilitas produksinya berbeda, untuk kehatian-hatian tentunya kami melakukan penghentian sementara produk dari India," kata Penny.

Uji sampling Kinder Joy yang sedang dilakukan BPOM akan keluar pada minggu ke-3 nanti. Hasil pengujian akan diinformasikan kembali ke publik.

"Kami melakukan sampling pengujian, sudah dilakukan juga pengujiannya. Hasilnya keluar minggu ke-3," ujar Penny.

"Kalau ternyata emang berdasarkan sampling itu tidak ada indikasi kontaminasi Salmonella, kami akan rilis lagi kabar dan informasikan," Penny menekankan.

Media Inggris baru-baru melaporkan adanya bakteri Salmonella yang ditemukan dalam produk Kinder Surprise. Bahwa ada 40 anak yang terdampak Salmonella.

Bahaya Salmonella dalam Produk Kinder

Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi bahaya Salmonella yang terkandung di dalam cokelat Kinder Joy (sumber: cottonbro from Pexels)

Salmonella bisa memicu diare, sehingga pasien yang terdampak harus banyak minum air.

"Mayoritas orang yang terkena infeksi Salmonella mengidap diare, demam, dan keram perut," demikian keterangan CDC pada Rabu, 6 April 2022. 

"Gejala-gejala biasanya muncul enam jam hingga enam hari stelah infeksi dan berlangsung empat hingga tujuh haru. Namun, sebagian orang tidak menunjukan gejala-gejala selama beberapa minggu setelah infeksi dan yang lainnya mengalami gejala-gejala selama beberapa pekan," CDC melanjutkan.

CDC juga mencatat bahwa Salmonella bisa diatasi dengan antibiotik. Namun, Salmonella juga bisa memicu penyakit parah, seperti infeksi urine, darah, tulang, atau sistem saraf.

Pada laporan kasus produk merek Kinder yang mengandung Salmonella di beberapa negara, dilaporkan oleh seorang pejabat bahwa jumlah kasus Salmonella di Inggris sekarang telah meningkat menjadi 63 pada 5 April 2022.

Laporan Kasus Salmonella dalam Produk Kinder

Mengganggu Sistem Pencernaan
Ilustrasi bahaya Salmonella Ilustrasi bahaya Salmonella yang terkandung di dalam cokelat Kinder Joy Credit: pexels.com/pixabay

Di Prancis, 21 kasus telah dilaporkan dan 15 di antaranya dilaporkan telah memakan produk Kinder yang kini telah ditarik, menurut layanan kesehatan masyarakat Prancis. Usia rata-rata dari mereka yang terkena kasus adalah 4 tahun.

Langkah penarikan produk Kinder ini termasuk yang dijual di Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Swedia.

Pada 2 April 2022, pihak berwenang Inggris memperingatkan masyarakat tentang produk Kinder, "Sehubungan dengan hubungan potensial wabah Salmonella, yang mencakup anak-anak, pabrik Ferrero yang memproduksi Kinder telah mengeluarkan penarikan sebagai langkah pencegahan.".

Infografis Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan? (Liputan6.com/Niman)
Infografis Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan? (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya