Liputan6.com, Jakarta - Jika sebelumnya masyarakat begitu familiar dengan Siti Nadia Tarmizi sebagai Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, utamanya selama pandemi COVID-19, kini ada sosok baru selain Nadia.
Adalah Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril, SpP, MPH yang kini resmi jadi juru bicara (jubir) Kemenkes. Syahril sah diangkat melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK. 01.07/MENKES/1053/2022 tentang Juru Bicara Kementerian Kesehatan dan ditetapkan pada 1 April 2022.
Baca Juga
Berdasarkan surat keputusan menteri tersebut, Syahril mengemban tugas menyampaikan informasi terkait program bidang kesehatan, melakukan komunikasi publik terkait program bidang kesehatan berdasarkan strategi komunikasi yang ditetapkan.
Advertisement
Mengutip laman resmi Kemenkes, Syahril juga bertugas mendampingi pejabat yang berwenang memberikan informasi di lingkungan Kemenkes pada saat wawancara atau jumpa pers terkait program bidang kesehatan, serta melaksanakan fungsi lain yang relevan dengan upaya membangun sinergi komunikasi terkait program bidang kesehatan.
Mengenai tugas barunya, pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta ini berharap dapat mengemban amanah dengan baik.
"Saya saat ini ditugasi tambahan sebagai Jubir. Mudah-mudahan dengan doa dan kebersamaan kita dapat mengambil amanah ini dengan baik," ujar Syahril di hadapan awak media di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Rabu siang, 18 Mei 2022.
Mohammad Syahril juga sebagai Dirut RSPI Sulianto Saroso yang memiliki inovasinya di bidang kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Melalui implementasi inovasi tersebut, RSPI Sulianti Saroso meraih PERSI Awards 2020 yang dinilai memiliki sistem kesiapsiagaan terbaik di Indonesia dalam menangani COVID-19.
Kembangkan SERGAPDAVID
Mengutip laman resmi Kementerian Pembangunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpanrb), Syharil mengembangkan inovasi Sistem Terintegrasi Tanggap Darurat COVID-19 atau SERGAPDAVID yang merupakan langkah strategis melakukan koordinasi, integrasi, kolaborasi, dan sinergi dalam penanganan darurat COVID-19.
Dalam SERGAPDAVID, diperlukan leadership dan managerialship yang kuat dengan kemampuan komunikasi yang baik sehingga tercipta kolaborasi dan integrasi yang bersinergi dari semua sumber daya yang ada. Upaya tersebut bertujuan agar pasien dapat tertangani dengan cepat, menjamin ketersediaan ruang isolasi, dan penunjang lainnya.
“Sistem ini juga, terintegrasi dengan rumah sakit online Kementerian Kesehatan yang bertujuan memudahkan masyarakat mengakses informasi seputar ketersediaan tempat tidur rumah sakit, terutama untuk penanganan COVID-19,” ujar Syahril.
Syahril menjelaskan, ada empat cara kerja pada inovasi SERGAPDAVID yakni
1. Pembentukan posko pemantauan 24 jam sebelum Indonesia dinyatakan pandemi.
Menurutnya, posko menjadi bagian operasional pemantauan pandemi COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso meliputi kegiatan skrining terhadap pengunjung bergejala atau dengan riwayat perjalanan, baik dalam maupun luar negeri.
Advertisement
Apresiasi Kemenkes
2. Pembentukan Tim Kewaspadaan dan Bencana COVID-19 yang bertanggungjawab untuk ketersediaan segera pedoman alur masuk dan keluar pasien COVID-19.
3. SERGAPDAVID memiliki unsur kepemimpinan koordinasi komunikasi ke dalam dan keluar (stakeholders), menjaga keamanan keuangan dalam kesinambungan bisnis rumah sakit.
4. Evaluasi dilakukan setiap hari secara rutin maupun insidentil, dipimpin langsung oleh Direktur Utama dalam bentuk rapat koordinasi terbatas, dimana setiap permasalahan yang ditemui harus ditindaklanjuti segera dan diselesaikan dengan hasil yang baik.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengapresiasi terciptanya inovasi SERGAPDAVID. Menurutnya, inovasi ini telah menjadi model dalam kesiapsiagaan rumah sakit untuk penanganan COVID-19 di Indonesia. Ia berharap inovasi ini dapat dipergunakan oleh seluruh rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia.
“Dr. Syahril ini sebagai pimpinan yang mempunyai komitmen dan integritas yang tinggi yang mempunyai kemampuan leadership yang baik dalam hal mendayagunakan semua sumber daya yang ada di rumah sakit,” ujar Abdul Kadir.
Ke Mana Siti Nadia Tarmizi?
Jika posisi Jubir Kementerian Kesehatan diemban oleh Syahril, lantas kemanakah Siti Nadia Tarmizi?
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kembali mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/1133/2022 tentang Juru Bicara Kementerian Kesehatan pada Penyelenggaraan Rangkaian Pertemuan Bidang Kesehatan dalam Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Melalui surat keputusan itu, Nadia resmi diangkat menjadi Jubir G20. Nadia bertugas menyampaikan informasi terkait penyelenggaraan rangkaian pertemuan bidang kesehatan dalam Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, melakukan komunikasi publik terkait penyelenggaraan rangkaian pertemuan bidang kesehatan dalam Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 berdasarkan protokol komunikasi yang ditetapkan.
Selain itu, Nadia juga bertugas mendampingi pejabat yang berwenang memberikan informasi penyelenggaraan rangkaian pertemuan bidang kesehatan dalam Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 pada saat wawancara atau jumpa pers terkait Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, melaksanaan fungsi lain yang relevan dengan upaya membangun sinergi komunikasi terkait penyelenggaraan rangkaian pertemuan bidang kesehatan dalam Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Kepada wartawan Nadia menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama hampir 1,5 tahun yang dilakukan dengan kesabaran.
“Prinsipnya kita adalah mengedukasi dan semakin meliterasi masyarakat terutama pada saat pandemi,” ucap Nadia.
Advertisement