Liputan6.com, Jakarta Kabar bahagia datang dari aktris sekaligus penyanyi Maudy Ayunda. Hal tersebut lantaran wanita yang lekat dengan lagu "Perahu Kertas" ini mengunggah foto bersama seorang pria yang kini telah menjadi suaminya.
Foto pertama diunggah oleh Maudy Ayunda dengan atasan berwarna putih dan bernuansa casual. Dalam foto tersebut, Maudy dan suami terlihat saling menatap dan tersenyum ke arah masing-masing.
Baca Juga
"Forever with my best friend (Selamanya bersama sahabatku)," tulis Maudy Ayunda sebagai keterangan dalam foto pertama bersama pasangannya yang diunggahnya melalui akun Instagram pribadinya @maudyayunda.
Advertisement
Pria keturunan Korea Selatan bernama Jesse Choi ini telah resmi menikah dengan Maudy Ayunda pada Minggu, 22 Mei 2022 lalu. Foto-foto pernikahan tersebut pun satu per satu terunggah di laman Instagram Maudy Ayunda.
Dalam waktu sekejap, foto pertama kebersamaan mereka itu telah disukai oleh lebih dari 1,5 juta pengguna Instagram dan dikomentari oleh lebih dari sembilan ribu pengguna.
Ucapan dan doa bertaburan dalam kolom komentar Maudy Ayunda. Tentu tak mengherankan, selama ini Maudy Ayunda terlihat menjadikan hubungannya sebagai privasi seolah warganet tak mengetahui siapa pacar dari wanita lulusan Stanford University, Amerika Serikat ini.
Dengan mengejutkan, foto pernikahan Maudy Ayunda dan Jesse tiba-tiba dipublikasikan. Banyak warganet dan public figure lainnya yang turut berbahagia atas kabar yang dibagikan oleh Maudy.
"Kami menerima begitu banyak cinta beberapa hari terakhir ini. Terima kasih untuk harapan baik dan doanya, itu semua sangat berarti bagi kami," kata Maudy Ayunda dalam unggahan susulan yang menampakan wajah suaminya tersebut.
Sahabat Seumur Hidup
Layaknya Maudy Ayunda, memperlakukan pasangan sebagai sahabat ternyata memang memiliki manfaatnya tersendiri lho.
Bahkan menurut sebuah studi, orang yang kerap memperlakukan pasangan layaknya sahabat merupakan pasangan yang paling bahagia.
Studi tersebut dipublikasikan dalam Journal of Happiness Studies. Para peneliti menemukan bahwa orang yang menganggap pasangannya sebagai sahabat merasa lebih puas dalam hidupnya.
Para peneliti melihat bahwa seringkali ketika seseorang melewati fase buruk dalam pernikahan atau hubungan, tak sedikit yang memiliki kecenderungan menyalahkan pasangan atau kekasih mereka.
Banyak yang cenderung lupa bahwa untuk hubungan yang bahagia kedua belah pihak harus bekerja sama. Dalam hal ini, bagaimana seseorang memperlakukan pasangan akan mempengaruhi bagaimana hubungan tersebut berjalan, begitupun sebaliknya.
Para peneliti mempelajari pasangan yang telah tinggal bersama dan hampir setengah dari peserta menganggap bahwa pasangannya adalah sahabat mereka.
Setelah dianalisis, para peneliti pun menyimpulkan bahwa individu yang menganggap pasangannya sebagai sahabat dua kali lebih puas dan bahagia daripada mereka yang tidak.
Advertisement
Tidak Terpengaruh Faktor Lain
Menariknya lagi, studi tersebut juga telah konsisten untuk mengontrol faktor-faktor lainnya seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan status kesehatan.
Hasilnya masih menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan lebih tinggi untuk pasangan yang menikah, hidup bersama, dan saling melihat pasangan sebagai sahabat.
Hal tersebut lantaran ketika seseorang melihat pasangan sebagai sahabat, maka biasanya orang akan melihat pasangan sebagai orang yang selalu ada untuk kita.
Para peneliti juga menganggap bahwa seseorang tidak akan berpikir dua kali untuk mengomunikasikan sesuatu, sehingga keterbukaan juga terjadi.
Studi tersebut menyebutkan bahwa dibandingkan dengan pria, wanita lebih diuntungkan dari menjalin hubungan dengan seseorang yang mereka anggap sebagai sahabat mereka.
Namun, wanita cenderung tidak mengatakannya secara langsung bahwa pasangan mereka adalah sahabat mereka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pernikahan memiliki dampak positif pada kehidupan seseorang dan menawarkan manfaat jangka panjang.
Studi tersebut menyatakan pernikahan dapat membantu meringankan penyebab penurunan kepuasan hidup paruh baya dan manfaat pernikahan tidak mungkin berumur pendek.
Sisi Baik dan Buruknya
Pelatih kehidupan, Ashish Sehgal dalam hal ini mengungkapkan bahwa menjadi sahabat yang baik untuk pasangan Anda merupakan hal yang sehat dalam hubungan.
Namun, memiliki pasangan sebagai satu-satunya sahabat dapat menciptakan kekacauan dalam kehidupan pribadi seseorang.
"Itu ide bagus untuk memiliki memiliki persahabatan yang kuat dengan pasangan, dan sama pentingnya untuk tetap memiliki teman dekat lainnya," kata Ashish.
"Jika Anda menganggap pasangan Anda sebagai satu-satunya sahabat, Anda mungkin kehilangan perspektif antara persahabatan dan hubungan romantis," tambahnya.
Perbedaan klasik dalam keduanya adalah bahwa hubungan romantis mungkin menginginkan eksklusivitas dan persahabatan tidak memiliki aturan seperti itu.
Jika Anda keliru mencampuradukkannya, Anda mungkin mulai merasa bahwa pasangan Anda mungkin hanya memiliki Anda sebagai satu-satunya sahabat.
Serta, jika pasangan Anda adalah satu-satunya sahabat Anda, maka Anda mungkin juga merasa sendirian di waktu senggang (argumen, perbedaan pendapat, dan lain-lain) yang dialami banyak pasangan.
Advertisement