Kenang Buya Syafii Maarif, Nadiem Makarim: Pesannya Membumikan Pancasila

Pesan Buya Syafii Maarif dikenang Nadiem Makarim untuk membumikan Pancasila.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Mei 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 18:00 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim
Mendikbudristek Nadiem Makarim hadir pada Rembuk Komunitas yang digelar Komunitas Kami Pengajar, Sidina Community, dan Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka bertema ‘Bergerak Bersama, Berdaya Bersama’ di Jakarta, Selasa (24/5/2022). (Dok Kemendikbudristek RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim ikut  berbelasungkawa atas meninggalnya Ahmad Syafii Maarif pada Jumat, 27 Mei 2022. Ahmad Syafii yang akrab disapa Buya Syafii Maarif wafat dalam usia 86 di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman DI Yogyakarta.

Buya Syafii Maarif merupakan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan tokoh toleransi di Indonesia.

Ada satu pesan Buya Syafii Maarif yang dikenang Nadiem, yakni membumikan Pancasila. Pesan tersebut terus menerus didorong oleh Kemendikbudristek yang diimplementasikan dalam Kurikulum Merdeka Belajar.

"Buya Syafii mengingatkan kita upaya untuk membumikan Pancasila. Ini sangat memerlukan gotong royong semua pihak, utamanya generasi muda," tutur Nadiem di Jakarta pada Jumat, 27 Mei 2022.

"Untuk itulah, Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka sehingga mata pelajaran Pendidikan Pancasila bisa dipelajari melalui praktik dan pembelajaran berbasis projek. Hal ini akan memberikan hasil anak-anak kita dapat langsung mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berjasa Tanamkan Nilai Pancasila

20160418-Simposium-Nasional-Jakarta-Faizal-Fanani
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berpulangnya Buya Syafii Maarif, menurut Nadiem Makarim menjadi tanda kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.

"Keluarga besar Kemendikbudristek berbelasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila melalui keteladanannya," kata Nadiem melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Mendikbudristek Nadiem meyakini karakter Buya Syafii Maarif perlu diteladani generasi muda.

"Beliau dikenal sebagai ulama dan cendekiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi," imbuhnya.

Buya Syafii Maarif tercatat menjadi dosen sejarah dan kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia dan IKIP Yogyakarta (UNY) pada tahun 1964 hingga 1969.

Pemikirian-pemikiran Buya Syafii masih dibutuhkan bangsa ini dan juga oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada awal tahun 2015, Jokowi sempat menawarkan posisi Dewan Pertimbangan Presiden, tapi Buya Syafii menolaknya.

Buya Syafii Maarif memilih menjadi lebih independen. Maka, saat Jokowi memintanya untuk menjadi salah satu Tim Independen mengatasi konflik Polri-KPK, ia menyanggupinya dan sekaligus menjadi Ketua Tim Independen 2015.


Pertemuan Jokowi dengan Buya Syafii

Syafii Maarif dan Jokowi
Luqman Rimadi (Liputan6.com)

Jokowi juga menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Buya Syafii Maarif. Ia menceritakan pertemuan terakhirnya dengan sosok guru bangsa tersebut.

Dua bulan lalu, saya datang menjenguk Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, saat beliau baru keluar dari rumah sakit seusai perawatan selama beberapa hari.

Saat itu, beliau sudah sehat dan terlihat bugar. Itulah pertemuan terakhir saya dengan Buya Syafii, tulis Jokowi yang diunggah di akun Instagramnya, Jumat (27/5/2022).

Jokowi pun mengucapkan selamat jalan kepada guru besar bangsa yang dicintai semua kalangan di Tanah Air.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Atas nama Pemerintah, rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang dalam atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT, diampuni kesalahannya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah.

Selamat jalan Sang Guru Bangsa, tutup Jokowi.


Jokowi Akan Melayat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman Yoygakarta, Sabtu (26/3/2022).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman Yoygakarta, Sabtu (26/3/2022).

Dikabarkan, Jokowi akan melayat ke lokasi almarhum Buya Syafii Maarif di Yogyakarta. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

"Bapak Presiden ke Yogya melayat siang ini," tutur Heru kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).

Meski tidak merujuk waktu pasti keberangkatan melayat, Heru memastikan kehadiran Jokowi sebelum almarhum Buya Syafii diantar ke pemakaman.

"Di Masjid Gedhe Kauman Yogya," lanjut Heru.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin turut menyampaikan rasa dukanya atas wafatnya Buya Syafii Maarif. Bangsa Indonesia disebutnya sangat kehilangan sosok guru besar yang dihormati seluruh elemen masyarakat dan lintas agama.

"Innalillahi wa innalilhai rajiun. Bangsa Indonesia kembali berduka atas berpulangnya salah seorang ulama terbaik, guru bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif yang berpulang ke Rahmatullah hari ini, Jumat 27 Mei 2022 di Yogyakarta," tutur Ma'ruf.

"Keteladanan beliau wajib kita teruskan sebagai guru bangsa, pemikiran-pemikiran beliau sangat menyejukkan, moderat, dan dapat diterima lintas generasi. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima amal ibadah beliau, mengampuni segala kekhilafannya, dan memberikan tempat yang terbaik di sisinya. Allahummagfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu."

Infografis Subsidi Pulsa untuk Pelajar. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Subsidi Pulsa untuk Pelajar. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya