Liputan6.com, Jakarta Wanita diduga perawat yang membagikan konten bernada pelecehan seksual pada pasiennya ternyata masih mahasiswi.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah.
Baca Juga
“Sebelumnya kami belum dapat info, masalah ini sedang saya teruskan ke majelis etik dan mencari tahu di mana posisi yang bersangkutan dan apakah benar tenaga perawat,” kata Harif kepada Health Liputan6.com Rabu (1/6/2022) melalui pesan singkat.
Advertisement
Harif kemudian memberikan update terkait hasil penelusuran yang sudah dilakukan oleh pihaknya dan menemukan bahwa wanita tersebut adalah mahasiswi.
“Setelah kami telusuri yang bersangkutan belum menjadi perawat tetapi mahasiswa perawat, ini menjadi tanggung jawab institusi,” kata Harif.
Meski begitu, Harif tak memungkiri bahwa ini merupakan masukan bagi organisasi profesi sebagai proses pembelajaran terkait etika bermedia sosial.
“Namun, organisasi profesi mendapat masukan yang baik untuk proses pembelajaran etika termasuk dalam bermedia sosial sebagai bekal jika telah lulus jadi perawat,” pungkasnya.
Kasus ini juga ditanggapi oleh RSUD Wonosari melalui pernyataan klarifikasi yang diunggah di akun Instagram resminya pada Rabu 1 Juni 2022.
Pihak RSUD Wonosari, DI Yogyakarta menyatakan bahwa wanita pembuat konten tersebut bukan pegawai di sana melainkan mahasiswi yang tengah melakukan praktik di RSUD tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Klarifikasi RSUD Wonosari
Pihak RSUD Wonosari yang merupakan tempat mahasiswi bersangkutan berpraktik juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
“Menanggapi konten video yang sedang viral di media. Kami RSUD Wonosari menyampaikan bahwa yang bersangkutan bukan merupakan Pegawai RSUD Wonosari, tetapi mahasiswa dari Universitas X yang sedang praktik di RSUD Wonosari.”
“Kejadian ini akan segera ditindaklanjuti oleh manajemen RSUD Wonosari. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.”
Sebelumnya, mahasiswi tersebut menjadi perbincangan di media sosial usai mengunggah konten yang dianggap bernada pelecehan seksual.
Dalam sebuah video singkat, mahasiswi dengan akun TikTok @Moditabok menuliskan bahwa ia memasang kateter atau alat saluran buang air pada pasien pria yang seumuran dengannya.
“Ketika aku harus memasang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi,” tulisnya dalam video tersebut.
Video singkat itu sontak mengundang perhatian warganet dan tak sedikit yang berkomentar fulgar.
“Aku saja yang gantiin mba, enggak digaji enggak apa-apa yang penting cowoknya good looking,” tulis seorang warganet.”
“Mau jadi perawat.”
“Walaupun tidak bisa memiliki setidaknya sudah melihat.”
“Kebayangnya sampe kost.”
“Ingin amnesia tapi sayang,” balas perawat tersebut.
Advertisement
Menjadi Viral
Unggahan ini pun viral di Twitter. Beberapa pengguna Twitter melihat unggahan ini sebagai pelecehan seksual.
“Ini sudah termasuk pelecehan kok mas,” tulis pengguna Twitter.
“Itu pekerja medis bukannya profesional tapi moditabok (mau ditabok) sesuai user name.”
“Dengan upload begitu sudah enggak profesional atuh.”
“Walaupun enggak disebutin identitas pasiennya tapi ini termasuk pelecehan enggak sih.”
“Kalau cowok yang begini, auto diserang itu sama kalimat pelecehan seksual. Giliran cewek malah didukung.” “Kalau cowok yang begini, auto diserang itu sama kalimat pelecehan seksual. Giliran cewek malah didukung,” tulis warganet lainnya.
Sadar bahwa videonya mencuri perhatian warganet dan memicu komentar-komentar pedas. Ia pun menjelaskan bahwa apa yang ia lakukan hanya bagian dari hiburan semata.
"Vt ini cuma buat seru-seru, dari aku juga enggak nyebutin siapa pasiennya. Ini lebih ke sharing pengalaman dan aku yakin bukan cuma aku yang ngerasa begitu," kata perawat tersebut.
Cuma Buat Seru-Seruan
Penjelasan tersebut kemudian mendapat tanggapan lain dari warganet.
“’Aku yakin bukan cuma aku yang ngerasain’ Ya kalau begitu better simpan saja sih pikirannya, enggak usah di-up jadi konten.”
“Bisa-bisanya kamu bilang buat seru-seruan. Enggak ada bahan mainan lagi apa? Ini norma loh, identitasnya emang enggak disebar, tapi dari situ kita tahu gimana pikiran para tenaga kesehatan. Ga semua, tapi yang punya vt menunjukan seolah emang begitu.”
Perawat itu pun mengaku tetap mengerjakan tugasnya secara profesional dan meminta warganet mengambil hal positif dari videonya.
"Meski begitu kita tetap bekerja secara profesional karena kita udah punya ilmunya. Yuk ambil positifnya, banyak komen-komen yang isinya edukasi," lanjut akun @Moditabok.
Pernyataan ini pun tak luput dari komentar warganet yang menganggap bahwa apa yang perawat tersebut lakukan bukanlah hal yang profesional.
“Gurl, kalo lu ngerasa profesional berarti lu tau dong ngeshare hal-hal kayak gini udah ngelanggar kode etik profesi sekalipun identitasnya disamarin.”
“Tetap bekerja secara profesional? Eh lu spill kecil kek gini yang notabene nafsu elu saja, lu sudah enggak profesional ya. Dicabut STR-nya nangis maneh.”
Advertisement