AS Jajaki Kerja Sama dengan ASEAN, Bangun Kapasitas Tenaga Kesehatan

Amerika Serikat (AS) menjajaki kerja sama di sektor kesehatan dengan ASEAN.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jun 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 08:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat (AS) dalam rangkaian acara "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings" di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali pada Sabtu, 14 Mei 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Bali - Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya mulai menjajaki kerja sama dengan ASEAN di sektor kesehatan. Penjajakan kerja sama ini tertuang melalui Terms of Reference of ASEAN - U.S Health Sector Engagement dalam pertemuan bilateral rangkaian acara "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings.”

Pada pertemuan bilateral yang dipimpin Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada sejumlah topik yang menjadi fokus AS, seperti penguatan sumber daya manusia (SDM) – kapasitas tenaga kesehatan, serta sistem data dan informasi kesehatan.

“Nah, untuk Amerika Serikat juga unik. Ini pertama kali, kami melakukan pertemuan antara Menteri Kesehatan Negara-negara ASEAN dengan Amerika. Karena baru pertama kali, yang kami setujui adalah Terms of Reference atau Tata Cara Bagaimana Pertemuan Menteri kesehatan atau sektor kesehatan ASEAN dengan Amerika akan dilakukan,” kata Budi Gunadi saat konferensi pers "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings" di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali, ditulis Senin (6/6/2022).

“Itu yang sudah disetujui. Kami juga bersama dengan Amerika menentukan topik-topik apa yang menjadi fokus utama pembicaraan di sektor kesehatan. Amerika juga merasa bahwa mereka kuatnya di mana ya.”

Budi Gunadi menyebut tiga hal yang diperbincangkan dalam Terms of Reference of ASEAN - U.S. Ketiga hal ini sebagai komitmen AS membantu ASEAN, terutama penanganan kondisi kedaruratan manakala terjadi pandemi atau wabah di masa depan.

“Ada tiga hal, yang pertama adalah penguatan sistem kesehatan untuk keadaan darurat. Sama dengan mencegah pandemi berikutnya. Nomor dua, ada penguatan sistem kesehatan melalui pengembangan SDM,” jelasnya.

“Itu menjadi perhatian Amerika Serikat. Mereka pengen sekali mengembangkan SDM Indonesia karena itu merupakan salah satu Terms of Reference-nya, kalau nantinya ada pandemi lagi. Ketiga, penguatan sistem informasi dan data. Tiga hal itulah yang secara spesifik Amerika Serikat committee (berkomitmen) untuk bantu ASEAN.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pastikan Kualitas Tenaga Kesehatan

FOTO: Nakes dan Pasien COVID-19 Main Angklung Peringati 1 Tahun RSDC Wisma Atlet
Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Acara tersebut dilakukan dalam rangka satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam pertemuan ASEAN - US, Budi Gunadi Sadikin kembali menekankan Joint Statement antara ASEAN Member States dan AS yang akan diperkuat lebih lanjut di tingkat regional. 

“Penting membangun kapasitas tenaga kesehatan. Bahkan ketika semuanya (penanganan pandemi) berjalan dengan baik, bukan berarti tanpa pelibatan tenaga kesehatan yang terlatih dan berkinerja baik,” ujarnya.

“Oleh karena itu, investasi untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan jumlah tenaga kesehatan serta memastikan relevansi kualitasnya mengatasi masalah kebutuhan kesehatan. Pada akhirnya, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dapat diperluas lebih dari sekadar manajemen kedaruratan kesehatan masyarakat.”

Artinya, ada keterlibatan antar Negara Anggota ASEAN untuk berkolaborasi tentang pelaksanaan tata kelola sumber daya manusia kesehatan yang baik dan berkelanjutan dari sisi perencanaan, penyediaan, pemberdayaan, pembinaan, dan pengawasan kesehatan serta tenaga kerja. 

Kerja sama yang kuat antara ASEAN dan AS dibangun di atas dasar dari tindakan nyata bersama dalam menangani keadaan darurat kesehatan masyarakat selama pandemi COVID-19. Hal tersebut merupakan salah satu bukti konsep kerja sama regional sektor Kesehatan ASEAN dengan mitra untuk memajukan dan memperkuat sistem kesehatan.

“Tidak hanya untuk Negara-negara Anggota ASEAN, melainkan juga untuk Amerika Serikat. Atas nama  ASEAN Health, kami ingin menyampaikan penghargaan kepada Sekretaris Xavier Becerra atas kepemimpinan Anda untuk mempertegas kerja sama ASEAN - AS,” ucap Menkes Budi Gunadi.

“Kerja sama kesehatan melalui formal dialog dengan sektor ASEAN Health ini melalui pengesahan Terms of Reference for the ASEAN-U.S. Health Sector Engagement akan menjadi landasan kami dalam kemitraan jangka panjang untuk mendorong dan berkontribusi secara global.”

Terms of Reference of ASEAN - U.S. Health Sector Engagement merupakan formalisasi hubungan antara ASEAN - AS. Penting untuk menetapkan dasar bagi hubungan Negara-negara Anggota ASEAN dan AS yang saling menguntungkan, terutama melalui pengembangan tiga tahun.

Majukan Diplomasi Kesehatan

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat (AS) dalam rangkaian acara "15th ASEAN Health Ministers Meeting and Related Meetings" di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali pada Sabtu, 14 Mei 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Kehadiran AS bekerja sama dengan ASEAN, menurut Budi Gunadi Sadikin lebih fokus menyusun kebijakan penjajakan diplomasi kesehatan. Penyusunan  Terms of Reference of ASEAN - U.S. Health Sector Engagement demi memajukan diplomasi kesehatan.

“Dengan AS, lebih ke framework (kerangka) diskusinya. Karena kan kalau yang Korea Selatan, Cina sama Jepang sudah ada kerangka diskusinya melalui mekanisme namanya ASEAN Plus Three Health Ministers Meeting (APTHMM),” terangnya.

“Itu sudah lama tuh tahun 2008 didirikannya. Nah, Amerika belum pernah diskusi. Kalau ASEAN Plus Three sudah ada cara tata kelola mekanismenya. Amerika belum pernah, jadi ini masih penjajakan menyusun, gimana sih tata kelola diplomasi antar negara di sektor kesehatan antara ASEAN dan Amerika.”

AS dianggap berhubungan dengan ASEAN secara formal sehingga merasa penting untuk membuka jalur diplomasi kesehatan. 

“Ya sudah disusun Terms of Reference. Kemudian Ini pertama kali ada meetingnya (AS dengan ASEAN). Baru selesai juga menyusun Terms of Reference sebagaimana kita bisa memajukan  diplomasi kesehatan antara Amerika dan ASEAN,” sambung Menkes Budi Gunadi.

ASEAN-U.S Health Sector Work Plan ini diselaraskan dengan ASEAN Post - 2015 yang baru diadopsi dalam Agenda Pembangunan Kesehatan 2021 - 2025. Setelah ASEAN-U.S. Health Sector Work Plan ditetapkan, Indonesia siap berkontribusi pada pencapaian prioritas yang ditetapkan. 

“Saya percaya bahwa keahlian, pengetahuan, dan pengalaman AS akan bermanfaat bagi masa depan Sektor Kesehatan ASEAN,” pungkas Budi Gunadi.

Melalui ASEAN - U.S. Special Session Health Ministerial Meeting, sebuah kesempatan untuk membahas dan menyepakati bidang kerja sama untuk mengembangkan rencana kerja tiga tahun ke depan. Momentum ini demi mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera.

Belajar dari pandemi COVID-19 yang telah mengubah cara hidup masyarakat global, peluang kerja sama ASEAN - U.S diharapkan dapat terjalin baik.

Investasi Pelayanan Kesehatan Primer

Vaksinasi Booster Lansia di GOR Ciracas
Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada warga di Gor Ciracas, Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Vaksin booster diberikan kepada warga lanjut usia dan masyarakat berisiko tinggi tertular Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain membangun kapasitas SDM, disampaikan Budi Gunadi Sadikin untuk mendorong investasi di pelayanan kesehatan primer. Sebagai titik masuk ke seluruh sistem kesehatan, kemajuan perawatan kesehatan primer sangat penting. 

Pelayanan kesehatan primer adalah tempat yang mana promosi kesehatan harus diperkuat untuk memungkinkan orang memilih gaya hidup sehat, yang mengarah ke masyarakat yang lebih sehat dan pengurangan biaya kesehatan. Pelayanan kesehatan primer juga penting untuk memastikan inklusi kelompok rentan dengan menyediakan akses ke perawatan yang mereka butuhkan secara adil.

“Kemudian, mendukung pengembangan manufaktur lokal vaksin, terapi, dan alat diagnostik. Untuk mencapai ini, transfer teknologi dan pengetahuan, serta penelitian dan peningkatan kapasitas pembangunan harus ditingkatkan,” lanjut Budi Gunadi.

“Terutama dari yang berpenghasilan tinggi negara ke negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kami telah melihat bagaimana hal ini dapat dicapai dengan cepat melalui kolaborasi bussiness to business, regional dan multilateral.”

Pada ASEAN-U.S. Special Summit di Washington DC, AS tanggal 12 - 13 Mei 2021, Presiden AS Joe Biden berkomitmen memperkuat kemitraan dengan Pemimpin ASEAN dengan memberikan dukungan lebih dari 116 juta vaksin COVID-19 ke Negara-negara Anggota ASEAN.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada AS untuk menyediakan hingga $40 juta melalui U.S.-ASEAN Health Futures pada ASEAN - U.S. Special Summit untuk mempercepat penelitian bersama, memperkuat kapasitas sistem kesehatan, dan mengembangkan generasi tenaga kesehatan berikutnya,” ucap Menkes Budi Gunadi.

“Saya sangat menghargai dukungan AS untuk pengembangan ASEAN Public Health Emergency Coordination System (APHECS) dan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) bagi regional menghadapi kesiapsiagaan dan respons terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat di masa depan.”

Infografis Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya