Liputan6.com, Jakarta Jika kriteria vaksinasi COVID-19 lengkap menjadi 3 dosis, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Mohammad Syahril mengatakan, pemberian booster termasuk dosis keempat. Hal ini menanggapi usulan pakar agar definisi vaksinasi lengkap 3 dosis.
"Ada usulan epidemiolog agar vaksinasi COVID-19 jadi lengkap, yakni suntikan dosis 1, 2, dan 3. Ini masih pertimbangan ya. Kalau ini disetujui, maka booster-nya (dosis) yang keempat," kata Syahril saat konferensi pers Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta pada Jumat, 10 Juni 2022.
Baca Juga
Usulan kriteria vaksinasi COVID-19 lengkap sebanyak tiga dosis mencuat disampaikan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono dalam Rapat Pengendalian Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Minggu (29/5/2022).
Advertisement
Ia juga merekomendasikan vaksin booster sebagai syarat kelengkapan vaksinasi COVID-19 yang harus digunakan dalam berbagai aktivitas. Tujuannya, agar terwujud situasi pandemi terkendali sehingga penghapusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat dilakukan.
Walau begitu, Syahril menegaskan, sampai saat ini vaksinasi lengkap adalah dua dosis. Terkait pembahasan vaksinasi dosis keempat akan didiskusikan.
"Kita tunggu aja perkembangan. Tunggu keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan melihat perkembangan situasi saat ini yang sedang menerapkan PPKM Level 1," ujarnya.
"Untuk vaksinasi (dosis) keempat nanti didiskusikan."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembahasan Lebih Lanjut
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin turut menanggapi usulan perubahan kriteria vaksinasi COVID-19 lengkap menjadi 3 dosis. Pembahasan tersebut akan dikaji lebih lanjut.
"Itu nanti hari Senin (13/6/2022) kita akan ada diskusi mengenai itu," ujar Budi Gunadi usai Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer di Gedung Kemenkes Jakarta pada Jumat, 10 Juni 2022.
Saat ini, Budi Gunadi tetap mengimbau masyarakat untuk vaksinasi COVID-19 dua dosis lengkap ditambah dosis ketiga atau booster. Apalagi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi masuk Indonesia.
Kemenkes melaporkan ada 4 kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Keempat kasus itu terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.
Sisanya 3 orang kasus positif BA.5. Mereka merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) delegasi yang menghadiri pertemuan 'The Global Platform for Disaster Risk Reduction' di Nusa Dua Bali, Bali pada 23 sampai 28 Mei 2022.
Adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Menkes Budi Gunadi tak perlu terlalu khawatir. Protokol kesehatan tetap dijalankan.
"Kita enggak usah panik. Yang penting kita tetap booster, itu harus. Jadi, teman-teman cepat ambil (suntik) booster dan kalau ruangannya padat pakai amsker, tapi kalau di luar boleh lepas masker," pesannya.
Advertisement
Ancang-ancang Vaksinasi Dosis 4
Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis keempat sempat dilontarkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Bukan tidak mungkin hal tersebut dilakukan.
“Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kami evaluasi dan ternyata kita butuh penguat yang keempat, maka bukan tidak mungkin penguat keempat itu dilakukan,” kata Dante pada diskusi yang digelar Rabu, 23 Februari 2022.
Meski begitu, saat ini yang masih menjadi fokus pemerintah adalah mengejar ketimpangan vaksinasi COVID-19 antarkelompok dalam masyarakat, baik ari pemberian dosis pertama maupun kedua.
Pemberian dosis pertama COVID-19 di RI memang sudah 70 persen dari populasi penduduk. Namun, dosis kedua belum mencapai angka itu.
“Setelah vaksinasi primer lengkap (dua dosis), kami targetkan nanti selesai bulan Juni 2022. Kemudian kami evaluasi dengan uji klinik epidemiologi,” lanjut Dante.
Selanjutnya, Pemerintah fokus memberikan vaksin booster atau dosis ketiga. Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 dilakukan karena dapat menurunkan risiko kematian dan keparahan gejala akibat COVID-19.
3 Kali Suntik Beri Perlindungan 97 Persen
Melihat manfaat besar dari vaksinasi COVID-19, Dante Saksono Harbuwono mengimbau semua pihak untuk segera melakukan melengkapi vaksinasi. Bagi yang sudah lengkap vaksinasi dua dosis, jika sudah mendapatkan tiket di PeduliLindungi bisa segera mendatangi sentra vaksinasi untuk mendapatkan booster.
"Saya sampaikan, satu kali vaksinasi hanya melindungi 16 persen. Dua kali vaksinasi akan melindungi 67 persen, dan tiga kali vaksinasi akan melindungi 97 persen (dari COVID-19)," ucapnya.
"Jadi, vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling signifikan untuk mengurangi angka kematian."
Dalam Buku Saku Vaksinasi COVID-19 yang diterbitkan Kemenkes pada Mei 2021, secara umum manfaat vaksin COVID-19 memberikan perlindungan agar tidak tertular atau sakit berat akibat COVID-19 dengan cara menimbulkan stimulasi kekebalan pada tubuh.
Efektivitas vaksin COVID-19 dapat memberikan perlindungan dari penyakit dapat dilihat dari hasil uji klinis. Berdasarkan data hasil uji klinis, vaksin yang tersedia terbukti aman dan dapat menimbulkan kekebalan terhadap COVID-19.
Advertisement