Liputan6.com, Jakarta - Muncul usulan dari pakar untuk mengubah definisi vaksinasi COVID-19 lengkap menjadi tiga dosis. Selama ini penyebutan 'vaksinasi lengkap' yang digunakan ditujukan untuk vaksinasi primer dosis 1 dan 2.
Terlepas dari adanya usulan tersebut, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menekankan, vaksinasi COVID-19 dosis 1, 2, dan 3 atau booster tetap penting dilakukan. Masyarakat diimbau segera vaksinasi booster bila sudah vaksinasi primer lengkap.
Baca Juga
"Di masa transisi ini, Pemerintah berharap imbauan seperti protokol kesehatan, termasuk perilaku hidup bersih dan sehat serta vaksinasi dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran masing-masing oleh individu," terang Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Minggu (19/6/2022).
Advertisement
Vaksinasi COVID-19 menjadi pelengkap protokol kesehatan demi perlindungan terhadap virus Corona. Kekebalan komunitas diharapkan dapat terbentuk dengan vaksinasi.
"Hal ini mengingat waktu pembelajaran dalam masa pandemi COVID-19 sudah lebih dari dua tahun. Mari segera divaksin demi pembentukan kekebalan komunitas," pesan Wiku.
Kriteria vaksinasi COVID-19 lengkap menjadi tiga dosis mencuat dari usulan yang disampaikan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono dalam Rapat Pengendalian Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Minggu (29/5/2022).
Pandu merekomendasikan vaksin booster sebagai syarat kelengkapan vaksinasi COVID-19 yang harus diterapkan dalam berbagai aktivitas agar terwujudnya situasi pandemi terkendali. Upaya ini demi mendukung penghapusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat dilakukan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Booster Termasuk Dosis Keempat
Jika kriteria vaksinasi COVID-19 lengkap menjadi 3 dosis, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Mohammad Syahril mengatakan, pemberian booster termasuk dosis keempat. Hal ini menanggapi usulan pakar agar definisi vaksinasi lengkap 3 dosis.
"Ada usulan epidemiolog agar vaksinasi COVID-19 jadi lengkap, yakni suntikan dosis 1, 2, dan 3. Ini masih pertimbangan ya. Kalau ini disetujui, maka booster-nya (dosis) yang keempat," kata Syahril saat konferensi pers Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta pada Jumat, 10 Juni 2022.
Walau begitu, Syahril menegaskan, sampai saat ini vaksinasi lengkap adalah dua dosis. Terkait pembahasan vaksinasi dosis keempat akan didiskusikan.
"Kita tunggu aja perkembangan. Tunggu keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan melihat perkembangan situasi saat ini yang sedang menerapkan PPKM Level 1," ujarnya.
"Untuk vaksinasi (dosis) keempat nanti didiskusikan."
Advertisement
Vaksinasi Lengkap 3 Dosis sedang Dikaji
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin akan mengkaji lebih lanjut terkait kriteria vaksinasi COVID-19 lengkap menjadi tiga dosis. Dalam hal ini, ada pembahasan definisi vaksinasi lengkap yang tadinya dua dosis menjadi tiga dosis.
"Itu nanti hari Senin (13/6/2022) kita akan ada diskusi mengenai itu," kata Budi Gunadi usai Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta pada Jumat, 10 Juni 2022.
Saat ini, Budi Gunadi tetap mengimbau masyarakat untuk vaksinasi COVID-19 dua dosis lengkap ditambah dosis ketiga atau booster. Apalagi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi masuk Indonesia.
Adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, masyarakat tak perlu terlalu khawatir. Protokol kesehatan tetap dijalankan.
"Kita enggak usah panik. Yang penting kita tetap booster, itu harus. Jadi, teman-teman cepat ambil (suntik) booster dan kalau ruangannya padat pakai amsker, tapi kalau di luar boleh lepas masker," pesan Menkes Budi Gunadi.
Vaksinasi Dosis Keempat
Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis keempat sempat dilontarkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Bukan tidak mungkin hal tersebut dilakukan.
“Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kami evaluasi dan ternyata kita butuh penguat yang keempat, maka bukan tidak mungkin penguat keempat itu dilakukan,” kata Dante pada diskusi yang digelar Rabu, 23 Februari 2022.
Meski begitu, saat ini yang masih menjadi fokus pemerintah adalah mengejar ketimpangan vaksinasi COVID-19 antarkelompok dalam masyarakat, baik ari pemberian dosis pertama maupun kedua.
Pemberian dosis pertama COVID-19 di RI memang sudah 70 persen dari populasi penduduk. Namun, dosis kedua belum mencapai angka itu.
“Setelah vaksinasi primer lengkap (dua dosis), kami targetkan nanti selesai bulan Juni 2022. Kemudian kami evaluasi dengan uji klinik epidemiologi,” lanjut Dante.
Selanjutnya, Pemerintah fokus memberikan vaksin booster atau dosis ketiga. Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 dilakukan karena dapat menurunkan risiko kematian dan keparahan gejala akibat COVID-19.
Advertisement