Periksa ke Dokter Gigi Dianjurkan Rutin Setiap 6 Bulan Sekali, Apa Saja Manfaatnya?

Memeriksakan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali dapat bantu mencegah masalah gigi dan mulut.

oleh Diviya Agatha diperbarui 26 Agu 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 07:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Gigi
Apakah perlu langsung ke dokter bila gigi kamu berlubang? (Sumber Foto: Steven M Huffstutler DDS)

Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin jadi salah satu orang yang pernah mendengar anjuran bahwa sebaiknya memeriksakan gigi rutin dilakukan minimal setiap enam bulan sekali. Ternyata, hal tersebut bukan tanpa sebab lho.

Mengutip laman WebMD, rutin memeriksakan gigi dapat memungkinkan para dokter untuk menemukan masalah gigi atau masalah kesehatan mulut yang mungkin luput dari kesadaran Anda.

Hal tersebut lantaran jika tidak rutin memeriksakan kondisi gigi, maka akan ada kemungkinan kerusakan atau persoalan gigi menjadi lebih menyakitkan dan sulit diobati kemudian hari.

Membiasakan diri untuk pergi ke dokter gigi juga memberikan peluang anda untuk mencegah masalah gigi. Misalnya ketika ditemukan gigi berlubang, dokter biasanya akan segera memberikan instruksi khusus terkait apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya dan mencegahnya kedepan.

American Dental Association (ADA) sendiri merekomendasikan untuk rutin memeriksa gigi ke dokter minimal satu tahun sekali. Namun, membuat janji dengan dokter gigi setiap enam sekali akan memberikan manfaat lainnya yakni mencegah sejumlah masalah terkait gigi dan mulut.

Juru Bicara ADA, dr Maria Lopez Howell mengungkapkan bahwa seberapa sering Anda harus pergi ke dokter sebenarnya tergantung pada kondisi gigi, gusi, dan seberapa baik Anda menjaga kebersihan mulut diri sendiri.

"Seperti yang ditunjukkan oleh American Dental Association, tidak ada rejimen yang cocok untuk semua orang," ujar Maria mengutip laman Self, Kamis (25/8/2022).

Menurut Maria, pergi ke dokter gigi secara rutin memiliki tujuan utama untuk menangkal masalah mulut yang mungkin muncul.


Tergantung pada Kondisi Masing-Masing

Ilustrasi Dokter Gigi.
Ilustrasi Dokter Gigi. Photo by Caroline on Unsplash

Lebih lanjut Maria mengungkapkan bahwa masalah kerusakan gigi seperti gigi perlubang dan gusi bengkak atau berdarah dapat menyebabkan rasa sakit bahkan kehilangan gigi.

Padahal, hal tersebut dapat dihindari dengan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap satu hingga dua kali sekali dalam setahun.

Pendapat selaras disampaikan dokter gigi yang berbasis di New York, Vera Tang. Menurutnya, jika Anda memiliki kondisi gigi dan mulut yang sehat, maka tak apa untuk hanya sekali dalam setahun mengunjungi dokter gigi.

"Saya mengerti bahwa hidup seringkali sibuk. Jadi jika Anda memiliki kondisi gigi dan mulut yang lebih sehat, setahun sekali tidak masalah," kata Vera.

"Tapi pergi dua kali dalam setahun ke dokter gigi akan menempatkan Anda pada posisi yang aman. Setiap perubahan kecil dapat ditangkap lebih awal dan lebih mudah diperbaiki daripada jika Anda hanya pergi sekali dalam setahun penuh,” Vera menjelaskan.


Bisa Cegah Bau Mulut dan Karang Gigi

[Bintang] Gigi
Karang dan plak gigi yang harus selalu dibersihkan. (Image: res.cloudinary.com)

Dalam kesempatan berbeda, co-founder sekaligus chief marketing officer Rata Indonesia, drg Deviana Maria pun menyarankan untuk rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Hal tersebut lantaran penting untuk membersihkan karang gigi dengan rutin sebagai upaya untuk mencegah bau mulut. Pembersihan karang gigi dapat dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun atau enam bulan sekali.

Pada gigi yang rapi dengan rutinitas gosok gigi yang rutin, karang gigi akan mulai muncul pada bulan keenam. Saat itulah karang gigi sebaiknya harus dibersihkan.

"Biasanya pembersihan karang gigi dianjurkan setahun dua kali. Jadi setiap enam bulan. Kenapa? Karena biasa normalnya kalau susunan gigi kamu rata, kamu gosok gigi dan pakai benang gigi setiap hari, karang gigi itu biasanya akan mulai menumpuk di bulan keenam," ujar Deviana dalam wawancara bersama Health Liputan6.com


Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan, Apa Dampaknya?

Gigi Berlubang
Ilustrasi Sakit Gigi Credit: unsplash.com/EnginA

Sedangkan bila terlalu lama tidak dibersihkan, maka karang gigi bisa menumpuk di atas gusi. Sedangkan gusi bertindak layaknya kulit, yang mana dapat tertekan dengan karang dan menyebabkan gusi turun.

"Nah kalau dia (karang gigi) kelamaan nempel di gusi, gusi kan kayak kulit ya. Kelamaan nempel lama-lama keteken, terus gusinya lama-lama turun," kata Deviana.

Selain itu, cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya karang dan gigi berlubang adalah dengan menggosok gigi dua kali sehari.

"Sikat gigi dua kali sehari sudah cukup dengan odol yang ada fluoridenya. Setelah gosok gigi dianjurkan untuk memakai benang gigi. Kenapa pakai benang gigi? Kalau ada sisa makanan yang nyangkut diantara gigi, ada plak, dan lain-lain itu lebih terjangkau dengan benang gigi," kata Deviana.

Deviana juga menganjurkan penggunaan obat kumur usai gosok gigi. Menurutnya, penggunaan obat kumur dapat membantu menghilangkan kotoran yang menempel pada gigi.

Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur Covid-19
Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya