Liputan6.com, Bandung Penyebaran kasus HIV di Kota Bandung, Jawa Barat mengalami peningkatan mencapai 300-400 kasus setiap tahun. Kenaikan juga terjadi termasuk pada saat pandemi COVID-19.
Bila menilik data periode 1991 hingga Desember 2021, ada 5.943 pengidap HIV ber-KTP Kota Bandung. Bukan cuma kelompok berisiko yang terpapar virus tersebut, ibu rumah tangga juga tercatat terinfeksi HIV di Kota Bandung. Sekitar 11 persen ibu rumah tangga yang terpapar HIV di sana.
Baca Juga
"11,18 persen (664 IRT) tertular dari pasangannya, akibat hubungan heteroseksual," ujar Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung Sis Silvia Dewi ditulis Bandung, Senin, 5 September 2022.
Advertisement
Penularan HI tersebut Vdiduga akibat suami mereka melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, suami sering 'jajan' selain dengan istri.
"Enggak pake pengaman jajannya, hubungan seksual tanpa pengaman selain dengan istrinya," ungkap Silvia.
Setiap pada Pasangan Jadi Kunci Cegah HIV
Silvia menjelaskan hampir dipastikan seluruh warga Kota Bandung yang melakukan hubungan seksual berisiko terancam paparan virus HIV.
Salah satu antisipasinya adalah tetap setia kepada pasangan, hindari perilaku seksual berisiko, tidak menggunakan jarum suntik bergantian, dan tidak putus minum obat ARV bagi yang sudah terpapar.
Selain itu, pemeriksaan HIV juga penting bagi mereka yang melakukan aktivitas berisiko.
"Pemeriksaan HIV penting agar tidak menular ke orang lain, apalagi ke pasangan hidup. Dengan memeriksakan diri, maka paparan HIV akan berhenti di pengidap saja," kata Silvia.
Advertisement
Kena HIV, Awalnya Tak Muncul Gejala
Silvia menerangkan tidak adanya gejala awal yang dirasakan oleh pengidap HIV menjadi faktor lain pengidap beresiko menularkan kembali kepada orang lain atau bahkan pasangannya.
Sedangkan, paparan virus HIV ini berlanjut kepada anak. Namun ucap Silvia, paparannya masih dalam angka yang relatif rendah.
“Anak kecil, ditularkan, hanya 2,76 persen (164 kasus),” tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, saat ini Pemkot Bandung melalui Dinas Kesehatan melakukan pengetesan kesehatan termasuk di dalamnya ada pengetesan HIV AIDS sebelum pasangan menikah.
“Sudah ada surat edaran wali kota yang mau menikah harus melakukan tes kesehatan, di dalamnya ada tes HIV, tapi tidak hanya HIV saja, ada yang lain juga seperti pemeriksaan penyakit menular, penyakit tidak menular, TBC dan lainnya,” jelas Silvia.
Melalui pengetesan itu, pihaknya juga lebih mudah melakukan pelacakan HIV AIDS di Kota Bandung.
Begitupun dengan ibu hamil yang mengidap HIV AIDS, pihaknya juga melakukan treatment agar tidak menularkan kepada anaknya.
“Untuk ibu hamil juga ada tes nya, tripel eliminasi, ada tes hepatitis, sipilis dan HIV. Buat yang positif diberi ARV, dikasih obat supaya nanti tidak menular ke anaknya, pas anaknya lahir juga dikasih obat untuk meminimalisasi penularan,” kata Silvia.