Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Rutin Masturbasi Bisa Cegah Kanker Prostat, Mitos atau Fakta?

Muncul desas-desus bahwa kanker prostat dapat dicegah dengan rutin melakukan masturbasi dan ejakulasi. Lalu, benarkah demikian?

oleh Diviya Agatha diperbarui 09 Okt 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2022, 20:00 WIB
Deteksi Dini Kanker Prostat Bisa Tingkatkan Angka Harapan Hidup hingga 90 Persen
Deteksi dini kanker prostat dapat meningkatkan angka harapan hidup seseorang. (Pexels/nataliyavaitkevich).

Liputan6.com, Jakarta - Kanker prostat kebanyakan terjadi pada pria dengan usia lanjut. Salah satu penyebabnya seringkali dikaitkan dengan konsumsi lemak berlebih, terutama dari daging merah dan sumber lemak hewani lainnya.

Hal tersebut lantaran lemak dapat memicu peningkatan produksi testosteron, yang mana bertindak untuk mempercepat pertumbuhan kanker prostat. Kadar testosteron yang tinggi itulah yang dianggap dapat merangsang sel kanker prostat dari tidak aktif menjadi aktif.

Berkaitan dengan hal ini, muncul desas-desus bahwa kanker prostat dapat dicegah dengan rutin melakukan masturbasi dan ejakulasi. Lalu, benarkah demikian?

Studi yang tertuang dalam jurnal European Urology menemukan bahwa pria yang melakukan ejakulasi sebanyak 21 kali dalam sebulan dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker prostat, dibandingkan dengan yang ejakulasi empat hingga tujuh kali per bulan.

Namun ternyata, penemuan dalam studi tersebut tidak mengharuskan setiap orang untuk sering melakukan masturbasi. Para peneliti hanya bermaksud untuk menyatakan bahwa masturbasi yang teratur bisa bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

"Tidak ada standar yang ditetapkan untuk frekuensi masturbasi. Harian, mingguan, bulanan, itu preferensi pribadi," ujar ahli urologi, Jamin Brahmbhatt mengutip Mindbodygreen, Minggu (9/10/2022).

Sedangkan menurut terapis seks dan hubungan Shadeen Francis, masturbasi adalah aktivitas yang umum dan berisiko rendah. Terlebih faktanya, masturbasi memiliki manfaat kesehatan.

"Jadi secara umum, orang harus melakukan masturbasi dengan frekuensi yang mereka pikir baik untuk mereka. Anda harus masturbasi kapanpun Anda mau dan memiliki waktu serta privasi untuk melakukannya. Merasa senang itu sehat," kata Shadeen. 

Hasil Studi Perlu Pendalaman Lebih Lanjut

Ilustrasi kanker Prostat/dok. Unsplash Louis
Ilustrasi kanker Prostat/dok. Unsplash Louis

Mengutip laman WebMD, hasil penelitian terkait ejakulasi dan kanker prostat memang tampak menjanjikan. Terlebih, beberapa pria memang dianggap benar-benar menyukai aktivitas tersebut.

Akan tetapi, masih banyak ilmuwan yang perlu untuk belajar dan masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Sejauh ini, belum ada bukti lebih lanjut soal ejakulasi lebih banyak dapat menurunkan risiko kanker prostat tersebut.

Hingga saat ini, banyak dokter hanya tahu bahwa keduanya memiliki kaitan. Namun belum secara detail dan mungkin saja pria yang terlibat dalam penelitian tersebut memang cenderung memiliki kebiasaan hidup sehat lainnya.

Sehingga tidak sepenuhnya tepat untuk dikatakan bahwa masturbasi dan ejakulasi sebanyak 21 kali dalam sebulan dapat sepenuhnya menurunkan risiko kanker prostat.

Para ilmuwan juga belum menemukan apakah ejakulasi saat berhubungan seks atau ejakulasi saat masturbasi memiliki manfaat yang sama atau tidak. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan dalam terkait kaitannya dengan kanker prostat.

Manfaat Masturbasi, Terutama di Malam Hari

Ilustrasi Masturbasi
Ilustrasi Masturbasi (Ilustrasi: The Guardian)

Di samping itu, masturbasi memang telah dikaitkan dengan beragam manfaat. Bahkan ada manfaat spesifik jika masturbasi dilakukan saat malam hari.

"Meskipun masturbasi sepenuhnya merupakan preferensi pribadi. Tapi ada beberapa manfaat khusus jika masturbasi dilakukan di malam hari," ujar terapis seks Vanessa Marin mengutip Bustle.

Manfaat pertama dari masturbasi di malam hari adalah membantu tidur jadi lebih cepat. Menurut Vanessa, alasan utama mengapa masturbasi dapat membuat seseorang tertidur dengan cepat adalah karena kegiatan satu ini dapat Anda merasa lelah.

Studi dalam Frontiers in Public Health mengungkapkan bahwa pelepasan oksitosin dan prolaktin setelah aktivitas seksual telah menjadi beberapa faktor di balik penyebab peningkatan kualitas tidur.

"Bahkan jika Anda tidak merasa orgasme, masturbasi tanpa klimaks masih dapat membantu Anda tertidur. Pada dasarnya, masturbasi bisa membuat Anda merasa lelah dengan atau tanpa orgasme," kata Vanessa.

Masturbasi, Kurangi Stres dan Praktis?

Ilustrasi seks masturbasi. Photo by Mubariz Mehdizadeh on Unsplash
Ilustrasi seks masturbasi. Photo by Mubariz Mehdizadeh on Unsplash

Lebih lanjut Vanessa mengungkapkan bahwa masturbasi bisa terasa begitu transaksional. Seperti ketika hanya ingin orgasme, menyelesaikannya, melepaskan perasaan yang mengganggu, dan pergi tidur.

"Tapi biasanya saya merekomendasikan untuk mencoba masturbasi dengan memberi diri lebih banyak waktu untuk benar-benar fokus menjelajahi tubuh, karena terburu-buru melakukan masturbasi untuk mencapai orgasme mungkin tidak akan begitu bermanfaat jika tujuan Anda adalah relaksasi," kata Vanessa.

Sebaliknya, jika Anda melakukannya dengan tenang, masturbasi pun dapat menjadi cara yang baik untuk mengurangi stres. Terlebih, masturbasi pada malam hari dianggap lebih praktis karena Anda tidak lagi memiliki aktivitas lainnya yang menunggu.

"Anda juga kemungkinan lebih memiliki banyak privasi di kamar tidur. Rasa memiliki privasi itulah yang dapat membantu pikiran Anda untuk lebih jernih, dan membuat Anda tidak merasa terburu-buru," pungkasnya.

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya