IQ Rata-Rata di 11 Negara Asia Tenggara, Indonesia Nyaris Peringkat Terakhir

Kecerdasan manusia diukur dengan Intelligence Quotient (IQ). Orang yang ingin mengukur IQ biasanya mengikuti tes standar dan menerima skor yang menentukan tingkat kecerdasan mereka.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 11 Okt 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 10:00 WIB
IQ Rata-Rata 11 Negara Asia Tenggara, Indonesia Nyaris Peringkat Terakhir. Foto: Unsplash/Milad Fakurian.
IQ Rata-Rata 11 Negara Asia Tenggara, Indonesia Nyaris Peringkat Terakhir. Foto: Unsplash/Milad Fakurian.

Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan manusia diukur dengan Intelligence Quotient (IQ). Orang yang ingin mengukur IQ biasanya mengikuti tes standar dan menerima skor yang menentukan tingkat kecerdasan mereka.

Semakin tinggi skor IQ seseorang, semakin dianggap cerdas orang tersebut. Menurut World Population Review, skor IQ biasanya mencerminkan kualitas pendidikan dan sumber daya yang tersedia bagi orang-orang di wilayah geografis lokal mereka.

"Wilayah dunia dengan skor IQ yang lebih rendah biasanya lebih miskin dan kurang berkembang. Terutama di bidang pendidikan, dibandingkan dengan negara-negara dengan skor IQ yang lebih tinggi. Banyak peneliti juga menggunakan IQ untuk menentukan negara terpintar di dunia," mengutip World Population Review, Selasa (11/10/2022).

Menurut sebuah studi tahun 2019 oleh peneliti Richard Lynn dan David Becker di Ulster Institute, skor IQ rata-rata tertinggi di dunia dimiliki oleh orang Jepang.

Bagaimana dengan tingkat IQ di negara-negara Asia Tenggara?

World Population Review dengan judul Average IQ by Country 2022 menjabarkan peringkat IQ di negara-negara Asia Tenggara sebagai berikut:

Singapura

Singapura menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara dengan IQ tertinggi ketimbang 10 negara lainnya. IQ rata-rata Singapura adalah 105,89 dengan jumlah penduduk 5.975.689.

Rata-rata IQ yang tinggi membuat Singapura menduduki peringkat ketiga dunia.

Kamboja

Peringkat kedua rata-rata IQ tertinggi Asia Tenggara dipegang oleh Kamboja. Negara dengan 16.767.842 penduduk ini memiliki IQ rata-rata 99,75. Menjadikannya peringkat ke-15 di dunia.

Selanjutnya

Myanmar

Myanmar menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara. Negara ini memiliki 54,179,306 penduduk dan IQ rata-ratanya 91,18 sehingga menduduki peringkat ke-52 di dunia.

Vietnam

Di peringkat keempat ada Vietnam dengan IQ rata-rata 89,53. Negara dengan 98.186.856 penduduk ini menempati peringkat ke-60 di dunia.

Thailand

IQ rata-rata Thailand adalah 88,87 sehingga menempati peringkat kelima di Asia Tenggara. Negara Gajah Putih memiliki 71.697.030 penduduk dan menempati peringkat ke-64 di dunia.

Malaysia

Malaysia menduduki peringkat keenam di Asia Tenggara dengan rata-rata IQ 87,58. Negara tetangga yang satu ini memiliki 33,938,221 penduduk dan menempati peringkat ke-73 di dunia.

Brunei

Peringkat ketujuh di Asia Tenggara ditempati oleh Brunei. Negara yang memiliki 449,002 penduduk ini berada di peringkat ke-74 dunia tepat di bawah Malaysia.

Filipina

IQ rata-rata di Filipina adalah 81,64 sehingga menempati peringkat kedelapan di Asia Tenggara. Dengan 115.559.009 penduduk, negara ini menempati peringkat ke-111 di dunia.

Laos hingga Timor Leste

Laos

Laos menempati peringkat kesembilan di Asia Tenggara dan ke-114 di dunia. IQ rata-ratanya 80,99 dengan jumlah penduduk 7.529.475.

Indonesia

Indonesia berada di peringkat ke-10 Asia Tenggara dengan IQ rata-rata 78,49. Ada 275,501,339 penduduk di Indonesia dan IQ rata-rata dunianya berada di peringkat 130.

Timor Leste

Di peringkat terakhir, yakni peringkat 11 Asia Tenggara ada Timor Leste. Negara ini memiliki IQ rata-rata 78,49. Jumlah penduduknya ada 1,341,296 dan menempati peringkat ke-132 di dunia.

Faktor yang Memengaruhi Kecerdasan

Kecerdasan dan tingkat IQ di setiap negara berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor nasional, politik, dan geografis. Selain itu, menurut World Data, iklim di suatu negara juga turut memengaruhi kecerdasan.

Terbukti secara ilmiah bahwa iklim yang lebih hangat berdampak buruk pada kecerdasan.

Sejak tahun 1991, panas tanpa henti dianggap memengaruhi IQ dari generasi ke generasi. Awalnya diasumsikan bahwa hidup di suhu yang lebih rendah membutuhkan kebugaran fisik yang lebih tinggi dan menyebabkan tuntutan sosial yang lebih tinggi.

Seorang profesor di University of Ulster di Irlandia Utara, Richard Lynn, berasumsi bahwa suhu yang lebih dingin meningkatkan volume otak. Tetapi apakah ukuran otak berkaitan dengan kecerdasan masih kontroversial.

Secara umum, iklim yang panas dianggap merugikan perkembangan kecerdasan. Saat ini, alasannya terutama terlihat pada permintaan energi fisik yang tinggi dan stres yang diakibatkannya.

Tingkat pendidikan juga memengaruhi kecerdasan. Negara dengan pengeluaran pendidikan tinggi hampir selalu memiliki penduduk yang cerdas.

Negara-negara terkemuka dalam peringkat ini secara eksklusif adalah negara-negara Asia Timur yang paling maju. Di negara-negara ini, biasanya keluarga berinvestasi dalam pendidikan anak-anak mereka.

Terkait ras, tak satu pun studi menyimpulkan bahwa ras tertentu memengaruhi kecerdasan.  

Pada tahun 2006, Donald Templera dan Hiroko Arikawab menemukan hubungan antara peningkatan pigmentasi kulit dan penurunan IQ. Bahkan ini tidak disebabkan oleh ras karena tingkat pigmentasi dikondisikan secara iklim. Pengamatan juga dilakukan dalam kelompok ras lain yang sama, misalnya ras kulit putih.

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya