Kenali Agoraphobia, Fobia Sosial yang Ditandai dengan Takut Berada di Tempat Umum

Agoraphobia adalah salah satu fobia sosial di mana penderitanya merasa takut berada di keramaian atau tempat umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 07:00 WIB
Agoraphobia
agoraphobia(Sumber foto: pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Agoraphobia atau agorafobia adalah jenis gangguan kecemasan di mana seseorang takut dan menghindari tempat atau situasi yang mungkin menyebabkan Anda panik dan membuatnya merasa terjebak, tidak berdaya atau malu, menurut situs Mayo Clinic.

Anda takut akan situasi aktual atau yang diantisipasi, misalnya menggunakan transportasi umum, berada di ruang terbuka atau tertutup, mengantre, atau berada di tengah keramaian.

Kecemasan ini disebabkan oleh rasa takut bahwa tidak ada cara mudah untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika rasa cemas meningkat.

Kebanyakan orang yang menderita agorafobia mendapatkannya setelah mengalami satu atau lebih serangan panik, menyebabkan mereka khawatir mengalami serangan lain sehingga menghindari tempat-tempat di mana hal itu dapat terjadi lagi.

Tidak jelas apa yang menyebabkan agorafobia. Namun, agorafobia sering dikaitkan dengan gangguan panik yang dimiliki.

Gangguan panik menyebabkan serangan ketakutan tanpa alasan yang singkat dan intens. Sekitar sepertiga orang dengan gangguan panik menderita agorafobia. Kendati demikian, agorafobia juga dapat muncul sendiri.

Sekitar 1 hingga 2 persen orang dewasa di Amerika Serikat didiagnosis menderita agorafobia. Sementara sekitar 2 persen remaja mengalaminya. Agorafobia lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya dimulai sebelum usia 35 tahun.

Menurut situs Cleveland Clinic, tanda-tanda agorafobia mirip dengan serangan panik yaitu:

-Nyeri dada atau detak jantung cepat.

-Takut atau gemetar.

-Hiperventilasi (bernapas dengan sangat cepat) atau kesulitan bernapas.

-Lightheadedness (Perasaan akan pingsan) atau pusing.

-Tiba-tiba menggigil atau memerah (wajah merah, panas).

-Keringat berlebih (hiperhidrosis).

-Sakit perut.

 

 


Gejala Agoraphobia

Agoraphobia
Agoraphobia (William WEST/AFP)

 

Gejala agorafobia menurut situs Mayo Clinic termasuk ketakutan akan:

-Meninggalkan rumah sendirian

-Kerumunan atau mengantre

-Ruang tertutup, seperti bioskop, lift, atau toko kecil

-Ruang terbuka, seperti tempat parkir, jembatan atau mal-Menggunakan transportasi umum, seperti bus, pesawat atau kereta api.

Sebagai tambahan:

-Ketakutan atau kecemasan berasal dari situasi yang dihadapi.

-Ketakutan atau kecemasan tidak sebanding dengan bahaya sebenarnya dari situasi tersebut-

Anda menghindari suatu situasi, membutuhkan teman untuk pergi bersama, atau merasa sangat tertekan dalam menghadapi sebuah situasi.

-Anda mengalami tekanan atau masalah yang signifikan dengan situasi sosial, pekerjaan atau bidang lain yang disebabkan oleh ketakutan, kecemasan atau penghindaran

-Fobia dan penghindaran biasanya berlangsung enam bulan atau lebih.

Setiap orang terkadang mengalami kecemasan. Akan tetapi, gangguan kecemasan menyebabkan kekhawatiran berlebihan yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Agorafobia dapat membuat seseorang merasa sangat takut dan stres sehingga menghindari situasi tertentu.

 

 

 


Faktor Risiko Agoraphobia

Ilustrasi Fobia (iStockphoto)
Sejak Kuliah, Firsta Sudah Berdamai dengan Diri Sendiri Agar Fobia Tersebut Hilang (Illustrasi/iStockphoto)

Faktor risiko agorafobia menurut situs Cleveland Clinic meliputi:

-Mengalami serangan panik atau fobia lainnya.

-Mengalami peristiwa hidup yang penuh tekanan, misalnya kehilangan orang yang dicintai, diserang, atau dilecehkan.

-Memiliki sifat gugup atau cemas.

-Menanggapi serangan panik dengan ketakutan dan kekhawatiran berlebihan.

-Memiliki kerabat yang menderita agorafobia.

Orang dengan agorafobia sering mengalami kesulitan merasa aman di tempat umum, terutama di mana orang banyak berkumpul.

Anda mungkin merasa membutuhkan seorang rekan, misalnya kerabat atau teman untuk pergi bersama ke tempat-tempat umum. Ketakutan yang timbul bisa sangat besar hingga Anda mungkin merasa tidak dapat meninggalkan rumah.

Tidak ada cara pasti untuk mencegah agorafobia. Namun, kecemasan cenderung meningkat semakin Anda menghindari situasi yang ditakuti.

Jika Anda mulai memiliki ketakutan ringan tentang pergi ke tempat yang sebenarnya aman, cobalah untuk berlatih pergi ke tempat-tempat itu berulang kali sebelum ketakutan Anda menjadi lebih besar.

Jika ini terlalu sulit untuk dilakukan sendiri, mintalah anggota keluarga atau teman untuk pergi bersama Anda, atau cari bantuan profesional.


Cara Mengobati Agoraphobia

Depresi atau Gangguan Cemas
Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

 

Pengobatan agorafobia biasanya meliputi kombinasi dari terapi, pengobatan dan perubahan gaya hidup, menurut situs Cleveland Clinic.

Seorang terapis dapat membantu mengatasi ketakutan Anda. Dengan menggunakan terapi perilaku kognitif (CBT), penyedia layanan kesehatan mental dapat membantu Anda mengenali pikiran yang menyebabkan cemas. Kemudian, Anda akan belajar bagaimana cara bereaksi lebih produktif.

Teknik relaksasi dan desensitisasi juga dapat digunakan dengan cara membuat Anda membayangkan situasi yang menakutkan kemudian belajar untuk mengontrol perasaan.

Pada akhirnya, Anda akan tahu tahu bagaimana cara mengelola emosi. Seiring berjalannya waktu, terapi dapat melatih otak untuk berpikir secara berbeda.

Selain itu, Anda dapat menggunakan obat yang disebut serotonin reuptake inhibitors (SSRI) atau serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI). Obat-obatan tersebut dapat mengobati depresi dan gangguan kecemasan.

Jika Anda merasa cemas pergi ke suatu tempat atau mengalami serangan panik, segera berkonsultasi dengan dokter.

Dapatkan bantuan lebih awal agar gejala tidak semakin parah. Kecemasan, seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, bisa lebih sulit diobati semakin lama dibiarkan.

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Vaksin Covid-19 Berdampak pada Kesuburan Pria dan Perempuan?
Infografis Vaksin Covid-19 Berdampak pada Kesuburan Pria dan Perempuan? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya