Lapar saat Bangun Tidur, Benarkah Dapat Menurunkan Berat Badan?

Rasa lapar seringkali dirasakan seseorang yang baru saja bangun tidur. Apa yang menyebabkan ini terjadi dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan?

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 06:00 WIB
Lapar saat bangun tidur
Lapar saat bangun tidur Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Baru saja membuka mata, tetapi lapar sudah melanda, perut keroncongan. Apakah itu hal yang wajar?

Bangun tidur dalam keadaan lapar benar-benar hal yang normal. Ini tidak berarti Anda memiliki masalah dalam pola makan atau gaya hidup.

Anda mungkin berpikir tidur tidak memakan energi dan tubuh akan berhenti bekerja saat Anda tertidur. Itu tidak benar. Ahli gizi terdaftar sekaligus pendiri Student Athlete Nutrition, Kelly Jones mengungkapkan pendapatnya, seperti yang dilansir dari situs Men's Health.

"Tubuh Anda berpuasa semalaman, menggunakan energi yang dikonsumsi dalam makanan terakhir serta energi yang tersimpan dalam tubuh untuk mengembalikan, memperbaiki, dan memulihkan dari stresor kehidupan," jelas Jones.

"Gula darah Anda akan turun setelah beberapa waktu tanpa makanan, yang dengan sendirinya memberi sinyal kepada tubuh untuk makan karena Anda membutuhkan energi," katanya.

Selain itu, bahkan jika Anda mengonsumsi makan malam yang mengenyangkan, cukup kalori, dan padat nutrisi, makanan tidak lagi ada di perut atau usus bagian atas setelah puasa semalaman.

"Jadi, kurangnya tekanan pada organ-organ itu memberitahu tubuh bahwa Anda siap untuk lebih banyak makanan," katanya.

Dengan demikian, rasa lapar pagi yang berlebihan atau sesekali bangun lebih lapar dari biasanya juga normal, seperti dalam kasus-kasus yang disebutkan di atas.

Namun, jika Anda selalu bangun dengan rasa lapar yang ekstrem, Anda mungkin perlu mengubah rutinitas untuk memastikan tubuh tidak kekurangan energi dan nutrisi penting.

"Jika rasa lapar bertahan hampir sepanjang hari bukannya hanya pagi hari serta mengalami gejala seperti sering buang air kecil dan cemas, Anda mungkin perlu melakukan skrining diabetes," katanya.

Penyebab Lain Lapar Saat Bangun Tidur

3 Sarapan Sehat Ini Ampuh Bikin Harimu Lebih Bersemangat
Sering dianggap sepele kegiatan sarapan pagi seringkali dilewatkan, padahal aktivitas makan di pagi hari ini berguna untuk pemenuhan gizi sekaligus sumber energi untuk beraktivitas dari pagi hingga siang hari.

Anda mungkin bangun dengan rasa lapar berlebih karena berbagai alasan, misalnya secara tidak sengaja makan lebih sedikit kalori sehari sebelumnya atau bahkan beberapa hari sebelumnya.

Ini juga bisa disebabkan karena tidur lebih awal dari biasanya dan melewatkan camilan setelah makan malam atau melakukan aktivitas dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya.

Selain itu, sedang dalam proses pemulihan otot dan mengembalikan sumber elektrolit yang terkuras habis karena olahraga ekstra intens juga bisa menjadi pengaruh.

"Jika Anda pernah balapan atau berkompetisi, rasa lapar yang meningkat bahkan dapat bertahan 2 hingga 3 hari setelah acara," ucap Jones.

"Alasan lain mungkin termasuk peningkatan stres atau bahkan adaptasi dengan perubahan besar di lingkungan, seperti bepergian ke suatu tempat dengan iklim atau ketinggian yang sangat berbeda," tambahnya.

Berada di tempat dengan temperatur rendah dapat membuat Anda merasa lebih lapar. Ini karena makanan menjadi energi ekstra yang digunakan untuk menghangatkan tubuh.

Apakah Tidak Lapar saat Bangun Tidur Adalah Hal yang Buruk?

Ilustrasi sarapan, makan pagi
Ilustrasi sarapan, makan pagi. (Photo by Jonas Jacobsson on Unsplash)

Jika tidak lapar saat bangun, mungkin Anda terbiasa dengan pola makan di mana Anda melewatkan sarapan atau makan sangat sedikit di awal hari. Ini dilakukan supaya Anda dapat menyantap makan malam dalam porsi besar dan menikmati banyak camilan di malam hari, kata Jones.

"Saya membantu klien mengalihkan asupan energi mereka ke pagi hari untuk membatasi kecenderungan makan berlebihan saat makan malam dan di malam hari," katanya.

Menurut Jones, membatasi kecenderungan makan berlebihan saat malam dengan cara sarapan yang cukup dapat meningkatkan energi sepanjang hari, terutama bagi orang-orang yang aktivitasnya berintensitas tinggi. Ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur.

Jika Anda tidak lapar saat bangun serta biasa mengonsumsi banyak kalori di sore atau malam hari dibanding membaginya rata sepanjang hari, maka mulailah dengan makan dalam porsi kecil di pagi hari.

Cobalah makan sepotong buah atau yogurt untuk membiasakan tubuh mendapatkan energi di awal hari dan lihat bagaimana hal itu mengubah asupan kalori menjelang malam, serta tingkat lapar yang dirasakan keesokan paginya.

Ini akan membatasi kemungkinan tubuh merasa kekurangan energi dan makan berlebihan saat malam.

Apakah Bangun dalam Keadaan Lapar Baik untuk Menurunkan Berat Badan?

Ilustrasi bangun tidur
Ilustrasi bangun tidur. (Photo by Los Muertos Crew from Pexels)

Jika Anda bangun dalam keadaan lapar, itu berarti tubuh siap untuk menerima makanan. Meskipun demikian, penurunan berat badan tidak bergantung pada rasa lapar yang muncul saat bangun, melainkan jumlah kalori harian Anda.

"Penurunan berat badan tergantung pada berbagai faktor, termasuk total asupan energi harian, keseimbangan makronutrien dalam makan dan camilan yang dikonsumsi, serta mikrobioma usus genetik (keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan Anda)," kata Jones.

Anda perlu kalori yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari. Kalori itu harus disesuakan dengan berat badan. Jika kalori masuk lebih besar dari yang digunakan, maka berat badan naik. Sebaliknya, jika kalori harian lebih rendah daripada kebutuhan, maka berat badan menurun.

Mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi saat lapar dapat membantu metabolisme berjalan dengan baik. Sebaliknya, menyangkal rasa lapar yang dirasakan dalam jangka panjang dapat memperlambat metabolisme energi istirahat Anda, jelas Jones.

Semakin cepat metabolisme Anda, semakin besar kemungkinan berat badan akan turun.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya