Manfaat Kakao untuk Kesehatan: Mampu Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Kakao memiliki beragam manfaat. Salah satunya untuk menjaga kesehatan jantung dan otak. Berapa batas konsumsi cokelat yang aman?

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2022, 12:15 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 12:15 WIB
Ilustrasi cokelat  (sumber: Pixabay)
Ilustrasi cokelat (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Cokelat berasal dari Theobroma cacao, nama ilmiah untuk pohon kakao. Pohon ini berasal dari Cekungan Amazon dan tumbuh di seluruh daerah tropis, sebagian besar di Afrika.

Buah berdaging dari pohon kakao mengandung biji cokelat yang disebut kakao. Memfermentasi dan memanggang kakao adalah langkah pertama dalam membuat cokelat.

Orang-orang menumbuk biji menjadi pasta. Kemudian dipanaskan untuk membuat kakao. Kakao adalah bahan utama dalam sebagian besar produk cokelat.

Kakao memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaat kakao menurut situs Harvard Health Publishing yaitu:

1. Manfaat Kakao untuk Kesehatan Jantung

Flavonoid dalam kakao—khususnya katekin, epicatechin, dan procyanidins—dianggap membantu sistem kardiovaskular dengan menurunkan kolesterol, mengurangi peradangan, dan mencegah pembekuan darah.

Ketika ilmuwan di Departemen Nutrisi Harvard School of Public Health Dr. Eric Ding dan rekan-rekannya menganalisis hasil dari 24 penelitian tentang efek flavonoid kakao terhadap risiko penyakit jantung, mereka menemukan berbagai manfaat flavonoid bagi kesehatan.

Flavanoid dapat mengurangi tekanan darah dan kolesterol LDL yang tidak sehat, meningkatkan kolesterol HDL yang sehat, meningkatkan aliran darah, dan menurunkan resistensi insulin (suatu kondisi di mana tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif, yang dikaitkan dengan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung).

Sejauh ini, para peneliti hanya mengkonfirmasi manfaat jangka pendek kakao pada risiko penyakit jantung—bukan hasil penurunan risiko tersebut. Dengan kata lain, flavonoid kakao dapat menangkal tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap serangan jantung.

Meskipun demikian, apakah kakao benar-benar mencegahnya terjadi belum diketahui.

2. Manfaat Kakao untuk Kesehatan Otak

Biji Kakao
(Fotografer: Dio Pratama/Liputan6.com)

Para ilmuwan juga menemukan bahwa kakao mungkin sehat untuk otak. Tim peneliti lain di Harvard Medical School menemukan bahwa lansia yang minum dua cangkir kakao per hari selama 30 hari mampu meningkatkan aliran darah ke bagian otaknya yang berhubungan dengan memori dan cara berpikir.

Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension pada 2012 menawarkan lebih banyak bukti langsung tentang efek flavonoid kakao pada otak.

Para peneliti di Italia menemukan bahwa lansia dengan gangguan kognitif ringan (masalah ringan terhadap memori dan keterampilan berpikir yang meningkatkan risiko demensia) yang minum kakao flavonoid tinggi menunjukkan performa lebih baik pada tes fungsi mental dan kemampuan berbicara daripada orang yang minum kakao flavonoid rendah.

Studi-studi ini tidak membuktikan bahwa kakao dapat mencegah demensia atau jenis penurunan mental lainnya, tetapi tampaknya kakao berperan dalam melindungi otak.

Dosis rata-rata flavonoid dalam studi yang ditinjau Dr. Ding adalah 400 miligram sehari. "Masalahnya, itu setara dengan delapan batang cokelat hitam atau 30 batang cokelat susu," katanya.

Ini berarti, jumlah kalori dan gula yang dikonsumsi bukan main tingginya.

Berapa Banyak Cokelat yang Boleh Dikonsumsi?

Manfaat Bubuk Kakao
Ilustrasi bubuk kakao/credit: unsplash.com/anastasia

Makan cokelat mungkin memberikan manfaat, tetapi itu memunculkan pertanyaan tentang berapa batas konsumsinya. Saran untuk jumlah gram atau ons yang konkret sulit didapat.

Meskipun demikian, melansir dari situs Verywell Health, sebuah studi 8 tahun dengan hampir 20.000 partisipan menyimpulkan bahwa mereka yang makan rata-rata 6 gram (0,2 ons) cokelat per hari memiliki risiko serangan jantung atau stroke 39 persen lebih rendah.

Itu adalah jumlah yang sangat kecil, mungkin hanya setengah kotak dari batang cokelat hitam 100 gram pada umumnya. Penelitian ini melibatkan cokelat hitam dan cokelat susu.

Studi lain melihat pada seberapa sering Anda makan cokelat daripada jumlah yang dikonsumsi.

Sebuah ulasan penelitian tahun 2011 yang melibatkan total sekitar 114.000 subjek di Eropa, Asia, dan Amerika Utara menunjukkan 37 persen penurunan risiko penyakit kardiovaskular, 31 persen penurunan risiko diabetes, dan 29 persen penurunan risiko stroke, di antara subjek yang paling sering makan cokelat (lebih dari dua kali seminggu).

Ulasan dari University of Cambridge ini meliputi cokelat dari semua sumber, termasuk cokelat batangan, minuman, dan makanan ringan, serta tidak membedakan antara cokelat hitam atau susu.

Nikmati Cokelat Secukupnya

Susu Cokelat (pixabay)
Ilustrasi susu cokelat. (Foto: Pixabay)

Cara konsumsi cokelat yang benar adalah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sering. Terlepas dari manfaat berbagai sumber cokelat dalam penelitian tersebut, para peneliti Cambridge memperingatkan agar tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan padat energi ini.

Studi yang lebih baru tidak menemukan perbedaan antara orang yang makan cokelat dan yang tidak terkait kualitas hidup mental dan fisiknya.

Makan cokelat secukupnya, sesuai kebutuhan Anda. Jangan konsumsi lebih banyak kalori dibanding yang dibakar dan jangan mengganti makanan nabati sehat lainnya dengan cokelat.

Nikmati secukupnya untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu yang manis dan memuaskan sehingga tidak mengganggu pola makan sehat Anda.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari flavonoid kakao tanpa lemak dan kalori, Anda dapat membeli produk kakao yang lebih terkonsentrasi. Beberapa suplemen kakao di pasaran mengandung hingga 250 miligram flavonoid kakao per porsi.

Jika Anda ingin menikmati sepotong kecil cokelat setiap hari, pilihlah si hitam manis alih-alih cokelat susu. Semakin tinggi kandungan kakao dalam tiap batang cokelat, semakin baik untuk kesehatan Anda (cari yang mengandung 70 persen kakao atau lebih).

Meskipun beberapa potong cokelat mungkin tidak menciptakan keajaiban pada hati dan otak Anda, mereka akan memuaskan Anda tanpa membuat pinggang melebar.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya