Liputan6.com, Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) mengirimkan puluhan anggotanya untuk membantu penanganan awal pada korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
"Kami telah berkoordinasi dengan Ketua PABOI Jawa Barat Dicky Mulyadi untuk penanganan korban gempa Cianjur. Para dokter akan membantu melakukan pengidentifikasian pasien, pendataan kasus-kasus yang terjadi, alur dan mekanisme pendistribusian pasien lebih lanjut,” ujar Presiden PABOI Prof Dr dr Ismail HD SpOT (K), di Jakarta, Selasa, mengutip Antara.
Baca Juga
Para dokter spesialis ortopedi tersebut sudah ditempatkan di sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Cianjur. Diantaranya RS Sayang, RS Bhayangkara, dan RS Cimacan.
Advertisement
"Kami akan melakukan First Health Assessment dalam bidang ortopedi untuk penanganan awal korban bencana," kata dia.
Upaya tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukan pasien pada satu rumah sakit, sehingga tidak terjadi keterlambatan penanganan pasien korban bencana.
Mendata Kebutuhan Logistik untuk Operasi Kasus Ortopedi
PABOI Pusat dan Jawa Barat kini tengah berkoordinasi untuk mendata kebutuhan logistik serta rumah sakit yang layak dijadikan tempat rujukan untuk melakukan tindakan operasi pada kasus ortopedi.
Pihaknya juga sudah menyiapkan dan mendata dokter bedah tulang untuk membantu melakukan pembedahan untuk korban bencana. PABOI akan terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), BNPB, Kementerian Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan instansi-instansi lain yang terkait di dalam pelayanan dan bantuan untuk korban bencana gempa Cianjur.
Advertisement
Jangan Sampai ada Warga Telantar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan di Cianjur jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka telantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.
Ia pun meminta sejumlah rumah sakit di Sukabumi dan Bandung agar dapat menampung pasien dalam situasi darurat seperti saat ini.
"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Cianjur pada Senin (21/11/2022) malam.
"Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani."
Dalam mengantisipasi hal ini, rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur. Gempa tektonik yang melanda Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022), menimbulkan daya rusak luar biasa.
Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 ini juga menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.