Liputan6.com, Jakarta Jelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) 2023 kasus COVID-19 di Indonesia masih menunjukkan penambahan.
Hari ini, Jumat 23 Desember 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus positif sebanyak 923. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.714.802.
Baca Juga
Tiga provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Advertisement
Seperti biasa, DKI Jakarta memimpin dengan penambahan 280 kasus. Jawa Barat menyusul dengan 265 kasus konfirmasi baru. Dan Banten di peringkat ketiga dengan 84 kasus konfirmasi baru.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.812 sehingga akumulasinya menjadi 6.533.088.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan. Hari ini kasus meninggal ada di angka 19 sehingga akumulasinya menjadi 160.507.
Sedangkan, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 1.908 sehingga totalnya menjadi 21.207.
Data pun menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 40.497 dan suspek sebanyak 2.972.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Laporan Satgas COVID-19 turut merinci penambahan capaian vaksinasi per 23 Desember 2022. Penambahan terjadi pada seluruh suntikan. Baik suntikan primer pertama dan kedua maupun suntikan booster pertama dan kedua.
Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:
- Vaksinasi pertama bertambah 4.718 sehingga akumulasinya menjadi 203.952.641.
- Vaksinasi primer kedua bertambah 5.994 sehingga akumulasinya menjadi 174.666.157.
- Vaksinasi booster pertama alias suntikan ketiga bertambah 19.402 sehingga akumulasinya menjadi 68.201.141.
- Vaksinasi booster kedua yang kini sudah bisa disuntikkan pada kelompok lansia (lanjut usia) selain pada tenaga kesehatan (nakes) bertambah 2.437 sehingga akumulasinya menjadi 1.130.087.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Kamis 22 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, penambahan kasus baru tercatat sebanyak. 1.053.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.713.879.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.324 sehingga akumulasinya menjadi 6.530.276.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih bertambah sebanyak 22 jiwa sehingga akumulasi kasus meninggal akibat COVID-19 menjadi 160.488.
Data tersebut juga menunjukkan jumlah suspek yang diperiksa sebanyak 2.944, spesimen 47.837, dan kasus aktif sebanyak 23.115.
Advertisement
Kasus Terbanyak Asia Tenggara
Lagi-lagi Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan sumbangan kasus positif dan kematian akibat COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara.
Data ini tercantum dalam Weekly Epidemiological Update on COVID-19 Edition 123 yang dipublikasikan pada 21 Desember. Data dihimpun pada periode 12 hingga 18 Desember 2022.
Menurut laporan itu, khusus di Wilayah Asia Tenggara ada lebih dari 15.600 kasus baru, artinya ada penurunan sebesar 36 persen dibanding minggu sebelumnya.
Kali ini, tidak ada negara yang melaporkan peningkatan kasus baru sebanyak 20 persen atau lebih. Angka tertinggi kasus baru dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Indonesia di peringkat pertama dengan 10.807 kasus baru atau 4 kasus baru per 100.000 penduduk. Turun 42 persen dibanding minggu sebelumnya
- Thailand menyusul dengan 3.419 kasus baru atau 4,9 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 14 persen
- India melaporkan 1.130 kasus baru atau kurang dari satu kasus baru per 100.000 penduduk, turun 21 persen.
Kasus Kematian Terbanyak
Sedangkan, jumlah kematian mingguan baru di Wilayah Asia Tenggara menurun sebesar 20 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya, dengan 309 kematian baru dilaporkan.
Kasus kematian baru tertinggi di wilayah ini dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Indonesia kembali tempati peringkat pertama dengan 174 kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, turun 29 persen dari minggu sebelumnya
- Thailand 113 kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk. Artinya ada penambahan 6 persen dibanding minggu sebelumnya
- India melaporkan 14 kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, atau turun 53 persen.
Advertisement