RSDC Wisma Atlet Hanya Standby Satu Tower, Bagaimana Nasib Tower Lain?

Nasib tower lain di RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang kini hanya standby satu tower.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Des 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 18:00 WIB
RSDC Wisma Atlet Berhenti Operasi 31 Desember 2022
Kondisi arus lalu lintas arah Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (25/12/2022). Pemerintah menghentikan operasional Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19 mulai akhir tahun ini seiring dengan semakin rendahnya kasus COVID-19 secara nasional dalam beberapa waktu terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan penghentian bertahap operasional Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta per 31 Desember 2022, hanya ada satu tower yang masih difungsikan untuk mengantisipasi kenaikan COVID-19 ke depannya. Lantas, bagaimana nasib tower-tower lainnya?

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel dr Mintoro Sumego menuturkan, tower-tower lain yang sudah tak lagi digunakan akan diserahkan kembali ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Ini karena pengelolaan dan aset Wisma Atlet merupakan tanggung jawab Kemen PUPR. Selama menjadi rumah sakit darurat, Wisma Atlet pernah mengaktifkan 7 tower untuk perawatan pasien COVID-19.

Namun, kasus COVID-19 nasional yang melandai, ditambah pasien yang masuk RSDC Wisma Atlet semakin sedikit, satu per satu tower pun berhenti beroperasi. Dari 7 tower yang ada, kini hanya satu tower yang masih disiagakan, yakni Tower 6.

"Tower lain, kami kembalikan ke Kemen PUPR sesuai dengan arahannya. Yang jelas, kami tetap standby kan di Tower 6 itu," tutur Mintoro dalam keterangan resmi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta baru-baru ini.

Penutupan bertahap RSDC Wisma Atlet, diakui Mintoro memang untuk efisiensi fasilitas. Terlebih lagi, sampai Sabtu (24/12/2022), tersisa empat pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet. Keempat pasien ini dirawat di Tower 6.

"Ya memang (penutupan) untuk efisiensi. Kelanjutannya bagaimana, nanti kami melihat arahan Pimpinan," imbuh Mintoro.

Masih Konsolidasi dengan Pimpinan

Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Menurun
Pasien positif Covid-19 berolahraga saat menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022). Data per Senin (21/2) mencatat sebanyak 2.956 orang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran atau berkurang 222 pasien dari hari kemarin. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sampai saat ini, Mintoro Sumego menegaskan, RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta tetap bersiaga menerima pasien COVID-19. Sampai batas waktu penghentian dan keberlanjutan operasional Wisma Atlet keseluruhan ke depannya menunggu arahan.

"Wisma Atlet sampai hari ini masih tetap melaksanakan pelayanan terhadap pasien. Sesuai dengan keadaan pasien yang menurun, mungkin nantinya akan diberhentikan secara bertahap," terangnya.

"Untuk itu, kami masih tetap melaksanakan (pelayanan pasien COVID-19) sampai nanti batas waktu pemberhentian itu."

Penghentian operasional RSDC Wisma Atlet yang mulai 31 Desember 2022 ini tertuang melalui surat bernomor B-404.N/KA BNPB/PD.01.2/11/2022 itu ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto tertanggal 30 November 2022.

Mintoro masih berkonsolidasi dengan Pimpinan terkait penghentian bertahap RSDC Wisma Atlet.

"Kami masih konsolidasi dengan Pimpinan. Pada prinsipnya, kami hanya melaksanakan tugas. Sampai dengan pemberhentian bertahap, kami siapkan (perawatan pasien) di Tower 6," pungkasnya.

RS sudah Cukup Tanpa RSDC Wisma Atlet

FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Ambulans membawa pasien COVID-19 ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Sebanyak 1.600 dari 2.700 tempat tidur yang dipersiapkan pemerintah untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet telah terisi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyatakan, mendukung penutupan RSDC Wisma Atlet Kemayoran apabila dilakukan secara bertahap.

“Bisa dipahami rencana penutupan secara bertahap, itu kan secara bertahap atau belum diputuskan tetapi memang berdasarkan data," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (27/12/2022).

"Kita patut bersyukur karena subvarian Omicron yang terbaru tidak membebani rumah sakit darurat."

Rahmad menyebut, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit saat ini sudah rendah sehingga kesiapan rumah sakit sudah cukup tanpa RSDC Wisma Atlet.

“Rumah sakit sekarang sudah tidak tertekan. Keterisian tempat tidur sudah di bawah 5 persen. Artinya, tidak ada rumah sakit Kemayoran pun sudah tidak ada masalah. Kesiapan rumah sakit yang lain sudah memadai,” ungkapnya. 

Meski demikian, Rahmad meminta masyarakat tetap menerapkan prokes dan tidak menganggap COVID-19 sudah sepenuhnya hilang. 

“Masyarakat harus tetap menerapkan protocol kesehatan. Situasi global masih sangat dinamis dari waktu ke waktu berubah termasuk kasus di Cina sekarang," lanjutnya.

"Jadi harus diwaspadai kemungkinan mutasi (virus Corona) dari negeri lain. Yang paling penting, jangan anggap COVID-19 tidak ada, dan kita harus kejar vaksin booster."

RS Pulau Galang Berhenti Beroperasi

Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus Corona Pulau Galang, Kepulauan Riau. (Dok Kementerian PUPR)

Serupa dengan penghentian operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, fasilitas kesehatan lain seperti Rumah Sakit Pulau Galang yang pernah menjadi rumah sakit darurat COVID-19 sudah dihentikan operasionalnya.

"Fasilitas-fasilitas kesehatan yang lain seperti Rumah Sakit Pulau Galang, kita ingat di Kepulauan Riau dulu juga itu untuk merawat pasien COVID-19 itu pun sekarang sudah dihentikan oleh BNPB dan dikembalikan kepada Kementerian Pertahanan," katanya saat konferensi pers 'Kerja Sama Penanggulangan Bencana dengan DKI Jakarta' di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

"Nah, sekarang Kementerian Pertahanan yang mengolah fasilitas Pulau Galang."

Ke depannya, bangunan di Pulau Galang akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain.

"Ya yang tidak berkaitan dengan penanganan COVID-19 atau nanti apa mau dibuat apa, nanti kita lihat ke depannya seperti apa," sambung Suharyanto yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19.

Infografis Jumlah Pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Turun Tajam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jumlah Pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Turun Tajam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya