Putri Elvis Presley Meninggal di Usia 54, Kenali Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Anak tunggal Elvis Presley dan Priscilla Presley, Lisa Marie Presley meninggal di usia 54 tahun akibat serangan jantung.

oleh Diviya Agatha diperbarui 14 Jan 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2023, 15:00 WIB
Lisa Marie Presley (Foto: Instagram/@lisampresley)
Lisa Marie Presley (Foto: Instagram/@lisampresley)

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari keluarga Elvis Presley dan Priscilla Presley. Anak tunggal dari keduanya, Lisa Marie Presley meninggal di usia 54 tahun akibat serangan jantung.

Lisa Marie Presley dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan tidak bernapas. Sebelumnya, Priscilla Presley sempat menuliskan keterangan dalam laman Facebook miliknya.

"Putriku tercinta Lisa Marie dilarikan ke rumah sakit. Dia sekarang sedang menerima perawatan terbaik. Tolong jaga dia dan keluarga kita dalam doa Anda. Kami merasakan doa dari seluruh dunia, dan kita meminta tolong untuk menjaga privasi kita dalam keadaan saat ini," tulis Priscilla Presley mengutip CBS News. 

Usai kabar itu, Priscilla Presley tidak memberikan keterangan lebih lanjut lagi mengenai kondisi Lisa Marie Presley. Ternyata, di hari yang sama, Lisa Marie Presley dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Menurut keterangan dalam laman Today, belum diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan serangan jantung pada Lisa Marie Presley. Kondisi kesehatan terkait yang mungkin melatarbelakanginya pun belum dapat dipastikan.

Ahli jantung di Hackensack Meridian Health’s JFK University Medical Center, Dr Sheila Sahni mengungkapkan bahwa sebenarnya ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan serangan jantung.

"Salah satu teori yang berlaku di balik meningkatnya kejadian serangan jantung pada wanita adalah karena faktor risiko yang tidak terdiagnosis dan tidak terkontrol. Seperti diabetes dan tekanan darah tinggi," ujar Sahni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Serangan Jantung yang Umum pada Wanita

kesehatan
ilustrasi serangan jantung/Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Lebih lanjut penulis Heart Smarter for Woman — 6 Weeks to a Healthier Heart, Dr Stacey Rosen mengungkapkan bahwa ketika wanita mengalami serangan jantung, sebenarnya akan ada gejala khasnya.

"Wanita yang mengalami serangan jantung biasanya sering punya gejala sesak napas dan tekanan atau ketidaknyamanan di area dada. Tetapi mereka juga lebih mungkin merasakan gejala yang tidak spesifik dibandingkan dengan pria. Bahkan terkadang gejalanya berupa gangguan pencernaan ringan yang disertai kelelahan," ujar Rosen.

Sedangkan menurut Sahni, ada tanda-tanda serangan jantung lainnya pada wanita. Seperti ketidaknyamanan pada leher, rahang, bahu, atau punggung bagian atas. Serta, nyeri pada salah satu atau kedua lengan, mual dan muntah, migrain, dan kelelahan.

"Itu adalah gejala baru. Jika Anda merasa kelelahan sepanjang hari yang tidak hilang bahkan dengan istirahat, Anda perlu memeriksakan diri dan memikirkan soal potensi serangan jantung," ujar Sahni.


Tanda Khas Serangan Jantung

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung. Sumber foto: unsplash.com/Kelly Sikkema.

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular RS EMC Pulomas, Didi Kurniadhi sempat menjabarkan tentang tanda khas dari serangan jantung. Biasanya tanda tersebut adalah nyeri pada bagian dada.

"Paling khas itu biasanya nyeri dada, rasa seperti tertimpa beban berat. Bisa disertai dengan rasa yang menjalar ke rahang, ke bahu sampai keringat dingin. Itu kalau keluhan yang typical," ujar Didi dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare beberapa waktu lalu.

"Tapi sekali lagi, keluhan itu seringkali subjektif. Jadi ada orang yang mungkin ambang rangsangnya lebih sensitif, ada orang yang kurang sensitif. Kemudian juga ada beberapa penyakit tertentu yang bisa memengaruhi rasa sakit dari gejala itu sendiri," tambahnya.


Bisa Jadi Ada Gangguan Neuropati

jantung
ilustrasi serangan jantung/copyright Unsplash

Didi mengungkapkan, pasien diabetes lama biasanya tidak bisa merasakan gejala serangan jantung yang khas seperti yang dijelaskan di atas seringkali tidak timbul. Hal tersebut lantaran pasien diabetes lama seringkali mengalami gangguan neuropati.

Gangguan neuropati menyebabkan pasien mengalami gangguan pada saraf. Sehingga yang bersangkutan mungkin saja tidak ikut merasakan rasa nyeri atau tertekan.

Sehingga menurutnya, pasien sebaiknya memang segera memeriksakan diri jikalau ada keluhan umum seperti nyeri di dada, rasa tidak nyaman yang menjalar ke bahu, dan keringat dingin.

"Nanti dokterlah yang akan menilai, melakukan assesment apakah ini betul serangan jantung atau tidak, karena gejala penyakit lain juga kadang-kadang bisa overlapping juga dengan serangan jantung," kata Didi.

Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus
Infografis Journal_ Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya