Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan sinyal pemberian vaksin booster kedua atau dosis 4 bagi masyarakat umum dimulai besok, 24 Januari 2023. Vaksinasi booster ini menyasar masyarakat usia 18 tahun ke atas.
Lantas, berapa persentase target vaksinasi booster kelompok masyarakat umum yang akan dicapai nanti? Terlebih, persentase vaksin dosis 3 kelompok masyarakat umum dan rentan di angka 34,13 persen, menurut data Vaksinasi COVID-19 Kemenkes yang diperbarui Senin (23/1/2023) pukul 12.03 WIB.
Baca Juga
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, persentase target capaian vaksin booster kedua masyarakat umum tetap akan disesuaikan dengan jumlah sasaran. Dalam hal ini, semua warga yang berusia 18 tahun ke atas.
Advertisement
"(Persentase target berapa) Tetap (menyasar) target usia di atas 18 tahun," katanya saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Senin, 23 Januari 2023.
Sebagaimana data Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, vaksinasi kelompok masyarakat rentan dan umum menyasar kepada 141.211.181 orang. Jumlah tersebut, dari target sasaran nasional 234.666.020 orang (yang berasal dari seluruh kelompok usia).
Perkembangan vaksinasi COVID-19 kelompok masyarakat rentan dan umum hingga Senin (23/1/2023) pukul 12.03 WIB, antara lain:
- Vaksinasi dosis 1 82,92 persen
- Vaksinasi dosis 2 70,55 persen
- Vaksinasi dosis 3 34,13 persen
Booster Pertama Masih di Bawah 30 Persen
Apabila dilihat secara nasional, cakupan vaksinasi booster atau dosis 3 masih di bawah 30 persen. Data Vaksinasi COVID-19 Kemenkes pada Senin (23/1/2023) pukul 12.03 WIB, vaksin dosis 3 sebesar 29,50 persen.
Berdasarkan Analisis Data COVID-19 Mingguan yang diterbitkan Satgas Penanganan COVID-19 per 15 Januari 2023, cakupan vaksinasi tertinggi -- termasuk booster pertama -- terdapat pada provinsi DKI Jakarta (134,70 persen), Bali (105,23 persen), dan DI Yogyakarta (102,00 persen).
Masih terdapat provinsi dengan cakupan vaksinasi di bawah 50 persen, yaitu 1 provinsi pada dosis 1 dan 4 provinsi pada dosis 2. Adapun pada dosis 3, ada 25 provinsi dengan cakupan di bawah 30 persen.
Walau cakupan booster di bawah 30 persen, tren vaksinasi COVID-19 nasional meningkat. Tren dua pekan terakhir vaksinasi sesuai Laporan Harian COVID-19 Kemenkes pada 22 Januari 2023, antara lain:
- Tren vaksinasi dosis 1, naik 86,65 persen
- Tren vaksinasi dosis 2, naik dari 74,20 persen menjadi 74,22 persen
- Tren vaksinasi dosis 3 atau booster pertama, naik dari 29,12 persen menjadi 29,23 persenÂ
- Tren vaksinasi dosis 4 atau booster kedua, naik dari 5,40 persen menjadi 5,55 persenÂ
Advertisement
Tingkatkan Kadar Antibodi
Pemerintah terus mengakselerasi laju vaksinasi COVID-19 yang masih perlu ditingkatkan, khususnya untuk vaksinasi lansia dan vaksinasi booster.
“Yang menjadi variabel saat penanganan pandemi adalah mobilitas masyarakat dan vaksinasi. Vaksinasi ini dianggap sebagai salah satu item kalau kita ingin kembali ke keadaan normal," ungkap Deputi Koordinasi Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna, Senin (26/9/2022) di Pekanbaru, Riau.
"Karena jika tidak divaksinasi, masyarakat tidak akan percaya untuk melakukan aktivitas sehari-hari."
Program vaksinasi bertujuan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 dengan membentuk kekebalan populasi yang kemudian bertransformasi menjadi perlindungan kelompok (herd protection).
Selain itu, program vaksinasi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali dan sekaligus menggerakkan roda perekonomian.
Pada kesempatan kegiatan Bedah Buku Vaksinasi COVID-19 di Pekanbaru, Deputi Montty mengatakan, bahwa walaupun masyarakat sudah melakukan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2, vaksin dosis 3 atau booster menjadi lebih penting karena dapat meningkatkan kadar antibodi hingga 2 sampai 3 kali lipat.