Transisi Endemi, Satgas: Kasus COVID-19 RI Turun Sejak Awal 2023

Memasuki transisi endemi, kasus COVID-19 di Indonesia menurun sejak awal 2023.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Mar 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 09:00 WIB
UMP DKI Jakarta Naik Tapi Ditolak Pengusaha
Karyawan perkantoran berjalan kaki bergegas pulang di Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI pada 2023 sebesar 5.6 persen menjadi Rp 4,9 juta . ditolak pengusaha dan buruh. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Memasuki masa transisi ke endemi, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia menurun sejak awal 2023. Kondisi baik ini terjadi meski pemerintan sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022.

"Kasus positif dan kasus aktif di Indonesia mengalami penurunan sejak awal 2023 sampai sekarang," terang Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito melalui pernyataan resmi baru-baru ini.

Penanganan pandemi di Indonesia sampai dengan saat ini masih terus berlangsung dan sudah memasuki tahun ketiga sejak pertama kali ditemukannya kasus COVID-19 pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 2 Maret 2023, kasus positif turun 24 persen menjadi 278 kasus, dari 366 kasus pada 1 Januari 2023. Kemudian kasus aktif turun 63 persen menjadi 3.558 kasus, dari 9.577 kasus pada 1 Januari 2023.

Selanjutnya, hasil sero survei antibodi SARS-CoV-2 pada Januari 2023 menunjukkan, 99 persen masyarakat di Indonesia sudah memiliki imunitas. Persentase ini meningkat dibanding hasil sero survei antibodi terakhir pada Juli 2022.

Pengumpulan data sero survei diperoleh dari responden yang sama pada sero survei pertengahan 2022. Pada Juli 2022, antibodi COVID-19 di angka 98,5 persen, lalu pada Januari 2023 naik menjadi 99 persen.

Di sisi lain, Satgas COVID-19 telah menyelaraskan kebijakan peraturan Perjalanan Dalam Negeri dan Perjalanan Luar Negeri dengan mengeluarkan Addendum Surat Edaran Nomor 24 tahun 2022 dan Addendum Kedua Nomor 25 tahun 2022. Kebijakan ini masih berlaku sampai sekarang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Persentase Kasus COVID-19 RI Vs Dunia

2023, PT Transjakarta Targetkan 54 Halte Baru Siap Beroperasi
Bus Transjakarta melintasi proyek pembangunan halte Dukuh Atas 1 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Direktur Teknik dan Digital Transjakarta Mohamad Indrayana mengungkapkan pada 2023 PT TransJakarta menargetkan dapat menyelesaikan 54 halte yang sudah siap beroperasi untuk kepentingan mobilitas warga. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Analisis Data COVID-19 Indonesia (Update per 26 Februari 2023) yang diterbitkan Satgas Penanganan COVID-19  menunjukkan data yang positif pada perkembangan persentase kasus aktif dan kesembuhan Indonesia per tanggal 26 Februari 2023.

Persentase kasus aktif di bawah dunia (selisih 2,95 persen) dan angka kesembuhan di atas dunia (selisih 1,56 persen). Sementara, persentase kasus kematian di Indonesia yang masih berada di atas persentase angka kematian dunia (selisih 1,39 persen).

Satgas COVID-19 menekankan, berbagai upaya masih perlu dilakukan untuk pengendalian kasus aktif serta meminimalisisasi angka kematian, seperti penerapan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun (3M), percepatan vaksinasi, serta penguatan testing, tracing, treatment (3T) di lapangan.

Dari sisi perkembangan indikator pandemi, yakni kasus positif maupun kasus aktif mengalami penurunan pada satu bulan terakhir. Kasus positif turun 45 persen menjadi 177 kasus, dari 322 kasus pada 26 Januari 2023. Selain itu, kasus aktif turun 23 persen menjadi 3.533 kasus dari 4.600 kasus pada 26 Januari 2023.

Testing perlu terus ditingkatkan sebagai standar utama pemeriksaan COVID-19. Pada keadaan kasus rendah seperti sekarang, penting menjaga jumlah pemeriksaan tetap tinggi. Jika penularan kembali meningkat, dapat segera terdeteksi dan cepat ditangani sebelum lonjakan kasus signifikan terjadi.


Kasus COVID-19 di Asia Tenggara

Thailand dibuka kembali untuk wisatawan asing
Seorang pekerja hotel memandu turis yang tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, Senin (1/11/2021). Thailand mulai Senin ini telah dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara yang divaksinasi penuh tanpa perlu menjalani proses karantina Covid-19. (AP Photo/Sakchai Lalit)

Data Weekly Epidemiological Update on COVID-19 Edition 132 yang dipublikasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1 Maret 2023 menunjukkan, tiga negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara.

Jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:

  • Indonesia melaporkan 6.055 kasus baru atau 2,2 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 36 persen
  • India diperingkat kedua dengan 3.378 kasus baru atau kurang dari satu kasus baru per 100.000 penduduk, turun 15 persen
  • Thailand 1.051 kasus baru atau 1,5 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 66 persen. Sedangkan, jumlah kematian 28 hari terakhir di wilayah tersebut menurun sebesar 57 persen dengan 186 kematian baru dilaporkan.

Jumlah kematian baru tertinggi dilaporkan dari negara-negara ini:

  • Indonesia melaporkan 105 kasus meninggal baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, turun 43 persen
  • Thailand melaporkan 46 kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, artinya turun 77 persen
  • India kematian barunya ada 29 atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, turun 17 persen
Infografis Ragam Tanggapan Wacana Vaksin Booster Berbayar di Masa Endemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Wacana Vaksin Booster Berbayar di Masa Endemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya