Liputan6.com, Jakarta - Awal Ramadhan atau kapan umat Muslim dapat menjalankan puasa tidak dapat ditentukan sembarangan. Dalam menentukannya, umat Islam perlu menggunakan ilmu falak. Tidak mengherankan apabila dalam acara Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 2023 turut dihadiri pakar falak.
Ilmu falak yang dikenal pula dengan astronomi atau ilmu bintang merupakan salah satu cabang ilmu yang secara nyata dapat diaplikasikan keberfungsiannya ke dalam agama Islam. Hal yang paling mencolok dan terlihat adalah ketika bulan Ramadhan hendak tiba.
Baca Juga
Pada saat itu, semua kalangan dalam Islam hampir terlibat di dalam pemanfaatan astronomi untuk kepentingan menjalankan agama Islam. Kiai, santri, mahasiswa, dan akademisi, melakukan pemantauan terhadap posisi dan bentuk bulan (observasi atau ru’yatul hilal).
Advertisement
Kegunaan Ilmu Falak di Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 2023
Melansir NU Online, para saintis melakukan penghitungan dan hasilnya digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam sidang isbat oleh para ulama dan pemerintah. Sidang isbat adalah sidang yang dilaksanakan oleh pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan awal Ramadhan.
Observasi bulan dengan ilmu falak merupakan implikasi dari hadits Rasulullah SAW yang memerintahkan:
صُوْمُوْا لرُؤْيَتِهِ وَافْتِرُوا لِرُؤْيَتِهِ. رواه مسلم
Artinya: “Berpuasalah kalian jika telah melihat (melakukan observasi) bulan, dan berhari raya lah ketika telah melihat (melakukan observasi terhadap) bulan.” (HR Muslim).
Ilmu Falak Penentu Awal Ramadhan Dijadikan Mata Pelajaran
Di pesantren-pesantren tertentu, materi ilmu falak menjadi mata pelajaran tetap yang terstruktur dalam suatu kurikulum.
Seperti di Pondok Pesantren Miftahul Huda Mojosari Kepanjen Malang dalam asuhan KH. Mas Abdul Wahab. Dia adalah kiai asal Semarang, Jawa Tengah yang kemudian mendirikan pesantren di desa Mojosari Kepanjen pada sekitar 1962.
Ilmu Falak Sebagai Penentu Awal Ramadhan Disebut Sains dalam Al-Quran
Penggunaan ilmu falak menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang memberi ruang luas dan iklim kondusif bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Ilmu falak sendiri tergolong sebagai rumpun sains atau ilmu tentang hukum alam yang diletakkan Allah dan melekat pada alam (Ibn Rusyd, 1988).
Dengan demikian, sains juga merupakan kebenaran dari Tuhan (QS Al-Hajj: 54). Al-Quran pun menjanjikan kebaikan yang banyak bagi siapa saja yang dapat menemukan hukum alam secara saintifik (QS Al-Baqarah: 269).
Al-Quran memberikan tempat yang luhur bagi para saintis, dan demikian juga kepada para ulama (QS. Al-Mujadalah: 11).
Advertisement
Tokoh Ilmu Falak Indonesia
Di Indonesia ada tokoh-tokoh ilmu falak yang cukup dikenal. Seperti Ajengan Falak (1842-1972) yang terkenal sebagai kiai ahli ilmu falak. Ia diajak oleh Pendiri NU KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam mendirikan Nahdlatul Ulama.
Ada pula para tokoh astronomi dari kalangan pesantren di Indonesia beserta karya-karya mereka pada generasi yang lebih dahulu, yakni:
- Syaikh Ahmad Dahlan as-Simarani (juga disebut sebagai At-Tirmasi). Karyanya adalah: Tadzkiratul Ikhwân fî Ba’dhi Tawârîkhi wal a’mâlil Falakiyati bi Semarang.
- Habib Usman Bin Abdillah Bin ‘aqil bin Yahya atau yang dikenal dengan Mufti Betawi. Ia menulis kitab Îqâdzun Niyâm fî mâ Yata’alaqahu bil Abillah was Shiyâm.
- Syekh Taher Jalaludin al-Azhari dengan karyanya Natîjatul Ummi dan Pati Kiraan pada Menentukan Waktu yang Lima.
- Muhammad Djamil Djambek dengan karyanya Diyâ-un Nirin fî mâ Yata’allaqu bil Kawâkibin (Kholilah, 2016).
Sidang Isbat Kapan?
Tahun ini, guna menetapkan 1 Ramadhan 1444 H, sidang isbat 2023 akan digelar pada Rabu, 22 Maret 2023. Pelaksanaan sidang isbat merujuk pada hasil rukyatul hilal di beberapa titik di seluruh Indonesia.
"Seperti biasa, sidang isbat awal Ramadan akan kita laksanakan setiap 29 Sya'ban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Adib di Jakarta, mengutip laman resmi Kemenag.
Sidang Isbat Dimulai Jam Berapa?
Adib pun menyebut bahwa sidang isbat akan dilakukan secara offline dan online.
"Rangkaian Sidang Isbat Awal Ramadhan tahun ini masih digelar secara hybrid, atau gabungan antara daring dan luring," kata Adib.
Rangkaian sidang isbat melibatkan sejumlah pihak, di antaranya:
- Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama
- Komisi VIII DPR RI
- Pimpinan MUI
- Duta besar negara sahabat
- Perwakilan ormas Islam
- Pakar Falak
- Dan lain-lain
Advertisement