Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan prediksi pemudik yang mudik Lebaran Idul Fitri tahun 2023 mencapai 123 juta orang. Jumlah ini naik lebih banyak ketimbang mudik pada tahun lalu, meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto berharap pada musim mudik Lebaran kali ini tidak hanya lancar dalam perjalanan, tapi pemudik juga tetap sehat. Untuk itu, ia meminta agar poster atau pengingat terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diletakkan di berbagai sudut strategis.
Baca Juga
Ia juga mengajak pemudik yang belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar mendaftarkan diri. Begitu juga bagi peserta yang status kepesertaan JKN-nya tidak aktif, maka disarankan untuk mengaktifkan kembali.
Advertisement
"BPJS Kesehatan sebelumnya telah menyatakan bahwa pelayanan medis tetap diberikan meski peserta sedang di kampung halaman atau sedang dalam perjalanan," kata Edy melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Kamis (20/4/2023).
Tak Usah Ada Batasan Pemanfaatan Layanan JKN di Luar Faskes Primer
Yang jadi perhatian Edy, BPJS Kesehatan membatasi hanya tiga kali pemanfaatan di luar faskes primernya. Jika lebih dari tiga kali, maka diminta pindah faskes.
“Sebaiknya, tidak usah dibatasi (layanan JKN) biar tidak merepotkan masyarakat untuk ganti-ganti faskes,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sosialisasi Pemanfaatan JKN di Luar Daerah Asal
Lebih lanjut, Edy Wuryanto meminta agar ada sosialisasi pemanfaatan JKN di luar daerah asal, terutama bagi pemudik yang berada di kampung halaman
"Tujuannya, agar masyarakat tidak takut untuk berobat. Khususnya bagi mereka yang harus kontrol rutin seperti pasien cuci darah," lanjutnya.
Akses Layanan Faskes Terdekat
Selain itu, bagi pemudik juga dapat mengakses layanan fasilitas kesehatan (faskes) terdekat bila terjadi kegawatdaruratan. Hal ini dapat didorong dengan penambahan fitur pencarian faskes di aplikasi SATUSEHAT.
“Kemenkes bisa menambahkan fitur faskes terdekat di aplikasi SatuSehat. Ketika ada kegawatdaruratan, masyarakat bisa langsung menuju faskes terdekat,” tutur Edy.
"Contohnya, aplikasi PLN Mobile yang dapat memperlihatkan lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terdekat. Hal serupa bisa dikloning untuk faskes."
Advertisement
Kondisi Tubuh Fit dan Prima
Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh mengimbau masyarakat untuk melakukan persiapan yang matang sebelum mudik. Ada beberapa tips yang bisa pemudik terapkan selama perjalanan agar tetap sehat, aman, dan nyaman.
Yang pertama, pastikan tubuh dalam keadaan fit dan prima. Sebelum melakukan perjalanan jarak jauh, pemudik harus memastikan kondisi tubuhnya terlebih dahulu.
Apakah kondisi tubuhnya fit dan prima atau justru sebaliknya? Di samping itu, pastikan juga kondisi tubuh anggota keluarga yang akan ikut mudik bersama agar perjalanan tetap lancar.
“Kalau perlu, bawa obat-obatan pribadi dan darurat jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan, seperti obat sakit kepala, obat anti mabuk perjalanan, obat anti nyeri, obat masuk angin, dan obat-obatan pribadi lainnya,” ucapnya Lailatul, Selasa (18/4/2023).
Pastikan Kendaraan Dalam Keadaan Baik
Kedua, kata Lailatul, pastikan kendaraan dalam keadaan baik. Kemudian, pemudik juga harus memastikan kendaraan dalam keadaan baik. Ia menyarankan, jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, pemudik sebaiknya mengikuti program mudik gratis Dinas Perhubungan (Dishub) agar lebih aman dan nyaman.
“Hindari naik moda transportasi umum yang terlalu ramai atau berdesak-desakan karena bisa saja ada risiko tertular penyakit selama perjalanan,” ujar dosen yang tengah menempuh studi S3 Ilmu Kedokteran itu.
Pemudik dapat Menghindari Keramaian
Ketiga, patuhi protokol kesehatan. Lailatul Muniroh mengatakan, pengampu mata kuliah Konseling Gizi itu mengimbau pemudik untuk selalu mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan, terutama pada transportasi umum.
"Beberapa hal yang dapat pemudik lakukan adalah memakai masker, sering mencuci tangan, dan menghindari keramaian," ucapnya.
Tidak Makan Sembarangan
Keempat, tidak makan sembarangan. Lailatul juga menyarankan kepada pemudik untuk tidak makan sembarangan di jalan selama perjalanan mudik.
“Upayakan membawa bekal dari rumah. Kalaupun terpaksa harus membeli makanan atau minuman saat perjalanan, pilihlah makanan dan minuman yang higienis,” ucapnya, dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com.
Advertisement