Liputan6.com, Jakarta - Para pemilik kucing tentu tahu bahwa napas kucing berbau makanannya. Namun, tak sedikit dari mereka yang tak tahu banyak tentang gigi hewan peliharaannya tersebut.
Untuk mengantisipasi masalah gigi dan mulut kucing, tentu dibutuhkan pemahaman tentang kondisi gigi anak bulu (anabul) itu.
Baca Juga
Simak fakta-fakta unik tentang gigi kucing di sini:
Advertisement
Punya Kesamaan dengan Gigi Manusia
Sekilas, gigi anabul tampak sangat berbeda dari gigi manusia. Namun, ternyata gigi manusia dan kucing memiliki kesamaan.
Baik manusia maupun kucing merupakan makhluk diphyodont. Diphyodont merupakan spesies yang memiliki periode pergantian gigi sebanyak dua kali, seperti melansir Klikdokter.
Jadi, manusia dan kucing sama-sama memiliki dua set gigi yang berurutan. Set pertama adalah gigi susu yang akan tercabut ketika masih muda. Kemudian, set gigi tetap atau permanen muncul.
Namun, menurut seorang dokter gigi hewan di NYC’s Animal Media Center, Dan Carmichael, garis waktu tumbuhnya gigi kucing lebih cepat daripada manusia.
“Kucing dilahirkan tanpa gigi, tetapi gigi bayi mereka mulai tumbuh saat mereka berusia sekitar 2 minggu,” kata pria lulusan Cornell University, Amerika Serikat (AS) tersebut kepada PetMD.
“Kemudian, gigi susu mulai tanggal sekitar 3 bulan untuk memberi ruang bagi gigi tetap,” lanjutnya.
Perbedaan juga terletak pada jumlah gigi kucing dan manusia. Kucing memiliki 26 gigi bayi dan 30 gigi tetap. Sementara itu, manusia memiliki 20 gigi susu dan 32 gigi tetap.
Gigi Kucing Paling Efektif Digunakan untuk Berburu
Gigi kucing dirancang untuk berburu. Menurut seorang profesor kedokteran gigi hewan di University of Pennsylvania AS, Alexander Reiter, hal ini terlihat dari bentuk gigi kucing.
“Bentuk mahkota gigi kucing mencerminkan fungsi karnivora sejati,” katanya.
Dapat dibilang, gigi anabul memang dibuat untuk merobek mangsanya seperti kucing hutan. Tentu saja, ini artinya gigitan kucing yang serius sangat menyakitkan.
Gigi Seri Berfungsi untuk Mengambil Barang
Gigi kucing memang bermanfaat untuk berburu. Namun, gigi seri kucing (terletak di antara gigi taring di depan mulut kucing) tidak banyak berguna dalam hal ini.
Sebab, gigi seri lebih bermanfaat untuk merawat dan mengambil barang. “Gigi seri sangat membantu jika kucing harus menggigit sesuatu,” ungkap Dan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa beberapa kucing menggunakan gigi seri untuk mengunyah cakar, serta menghilangkan potongan kuku yang lepas.
Advertisement
Gigi Kucing Tidak Berlubang
Tidak seperti manusia dan anjing, gigi kucing tak bisa berlubang. Ini disebabkan oleh bentuk gigi mereka.
“Kucing tidak memiliki meja oklusal (permukaan horizontal) pada gigi gerahamnya. Dengan demikian, mereka tidak mengembangkan lesi karies yang sebenarnya,” terang Alexander.
Selain karena bentuk gigi, pola makan juga jadi alasan gigi kucing tak berlubang. Para peneliti melaporkan, satu-satunya rongga atau lubang yang ditemukan pada kucing ada pada fosil dari abad ke-13.
Kucing Tetap Bisa Mengalami Masalah Gigi dan Mulut Lainnya
Seperti manusia, kucing dapat mengalami masalah gigi dan mulut. Misalnya, penyakit gusi yang dapat melemahkan struktur yang menopang gigi.
Selain itu, kucing juga bisa mengidap peradangan mulut yang parah yang disebut gingivostomatitis, serta kanker mulut.
Kucing juga rentan terhadap kondisi yang disebut resorpsi gigi. Ini adalah kondisi ketika kucing mengalami iritasi yang dapat menyebabkan hilangnya satu atau sebagian gigi.
“Ini bisa sangat menyakitkan bagi kucing,” jelas Dan.
Kucing Jarang Menunjukkan Ketika Sakit Gigi
Menurut Dan, kucing biasa menyembunyikan rasa sakit gigi. Oleh sebab itu, para pemilik anabul dapat lebih memerhatikan kesehatan gigi kucing.
“Gejala paling umum yang saya lihat pada kucing dengan masalah gigi adalah tanpa gejala sama sekali. Masalah ini diserahkan kepada pemilik hewan peliharaan dan dokter hewan untuk mengatasi masalah gigi kucing, serta bersikap proaktif saat mencari masalah,” dia melanjutkan.
Lebih lanjut, Dan menyarankan, para pemilik kucing dapat mengawasi air liur, gusi merah, serta perubahan kebiasaan makan kucing.
“Masalah kesehatan mulut seringkali memiliki bau busuk yang khas,” tambahnya.
Setelah Cabut Gigi, Kucing Masih Bisa Makan
Jika anabul didiagnosis masalah gigi yang perlu dicabut, jangan khawatir. Kucing tetap bisa makan makanan basah.
“Lebih penting memiliki mulut yang sehat dan bebas rasa sakit daripada memiliki mulut yang penuh dengan gigi,” tutur Dan.
“Plus, jika dokter hewan merekomendasikan pencabutan gigi, gigi tersebut kemungkinan besar akan menyakitkan bagi kucing Anda. Sehingga, kucing akan merasa jauh lebih baik setelah hilang,” pungkasnya.
Advertisement