Liputan6.com, Jakarta Kabar baik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, vaksin IndoVac buatan PT. Bio Farma Tbk bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS), kini bisa untuk booster masyarakat yang sebelumnya mendapat vaksinasi primernya Pfizer.
Ketetapan penggunaan IndoVac sebagai booster Pfizer di atas diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor IM/02.04/2034/2023 perihal Penambahan Regimen Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) Bagi Sasaran yang Mendapat Vaksin Primer Pfizer.
Baca Juga
SE ini diteken Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu tertanggal 26 April 2023.
Advertisement
Vaksin yang digunakan untuk dosis lanjutan atau booster disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expire date (ED) terdekat, tulis Maxi dalam surat edaran yang diperoleh Health Liputan6.com pada Jumat, 28 April 2023
Rekomendasi ITAGI dan WHO SAGE
Direstuinya vaksin IndoVac ini juga sudah berdasarkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan WHO SAGE Roadmap for Prioritizing Uses of COVID-19 Vaccines tanggal 21 Januari 2022.
Dalam suratnya, Maxi kembali menjelaskan mekanisme pemberian vaksin booster. Pertama, homolog, yaitu pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Kedua, heterolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Kombinasi Booster Sinovac - Pfizer
Secara rinci, berikut ini kombinasi terbaru vaksin COVID-19 booster di Indonesia dari 7 jenis vaksin primer, merujuk pada surat edaran terbaru Kemenkes tertanggal 26 April 2023:
1. Sinovac
- Booster menggunakan vaksin Sinovac dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
- Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
- Booster menggunakan vaksin Moderna dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin Inavac dosis penuh (0,5 ml)
2. AstraZeneca
- Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
- Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
- Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
3. Pfizer
- Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
- Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
- Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
Advertisement
Kombinasi Booster Moderna - Covovax
4. Moderna
- Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
- Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
5. Janssen (J&J)
- Booster menggunakan vaksin Janssen dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
- Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
6. Sinopharm
- Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
- Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)
7. Covovax
- Booster menggunakan vaksin Covovax dosis penuh (0,5 ml)
5 Juta Vaksin IndoVac Sudah Didistribusikan
Holding BUMN Farmasi PT. Bio Farma telah mendistribusikan 5 juta dosis vaksin IndoVac ke seluruh wilayah Indonesia. Hingga Januari 2023, sudah ada sekitar 2 juta dosis vaksin yang disuntikkan.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, pendistribusian ini dilakukan pasca diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Oktober 2022 lalu. Hingga akhir 2022, penyaluran sudah dilakukan sebanyak 5 juta dosis vaksin.
"2022 juga kita luncurkan vaksin baru IndoVac yang diluncurkan presiden pada 13 Oktober, dan sampai akhir tahun kami sudah suplai ke Pemerintah kurang lebih 5 juta dosis IndoVac," katanya saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Selasa (24/1/2023).
Vaksin IndoVac Disebar ke Daerah
Dari jumlah 5 juta dosis vaksin IndoVac, ada 3 juta dosis vaksin di antaranya, yang belum disuntikkan. Kemudian, dari jumlah tersebut juga sebanyak 4 juta dosis disebar ke daerah-daerah yang membutuhkan.
"Masih ada inventori itu 3 juta (dosis), sekitar hampir 4 juta itu sudah didistribusikan ke daerah sebagai bagian dari booster terutama booster lansia, karena memang baru dimulai program booster kedua itu untuk lansia," papar Honesti.
"Tapi per 24 Januari ini akan dibuka booster kedua untuk segala usia terutama remaja dan lansia sendiri."
Advertisement