Liputan6.com, Jakarta - Para pemilik kucing mungkin merasa tak perlu untuk mengajarkan kucing bersosialisasi. Apalagi, mengingat kebanyakan anak bulu (anabul) sudah disukai oleh lingkungan sekitar karena kegemasannya.
Namun, ternyata enggan mengajak kucing bersosialisasi dengan lingkungannya dapat merugikan anabul.
Baca Juga
Jadwal dan Cara Nonton Siaran Langsung Bola di RCTI Pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Starting Line Up XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Marselino Starter, Eliano Reijnders dan Nathan di Bangku Cadangan
Timnas Indonesia Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sponsor Apparel Kebanjiran Pembeli
Hal ini diungkapkan oleh pendiri Kitty Bungalow Charm School for Wayward Cats yang berbasis di Los Angeles, Shawn Simons.
Advertisement
Menurutnya, ketika ingin mengadopsi anjing, calon pemilik sering kali diinformasikan mengenai banyak hal dalam merawatnya. Namun, hal serupa jarang terjadi ketika ingin memelihara kucing.
“Saat mengadopsi anjing, kita diberitahu cara merawat kandang anjing dan semua informasi tentang cara merawat anjing. Saat mengadopsi kucing, kita hanya diberi sang kucing itu dan sebuah kotak untuk dibawa pulang,” ungkapnya kepada PetMD.
Kucing memang merupakan hewan peliharaan yang sering dianggap penyendiri, mandiri, bahkan “dingin”. Meskipun begitu, kucing tetap butuh untuk bersosialisasi.
Anabul Usia 3 Sampai 9 Minggu Baru Boleh Bersosialisasi
Ketika ingin mengajak anabul bersosialisasi, penting untuk memerhatikan usia kucing. Hari pertama bahkan sampai minggu pertama bukanlah waktu yang tepat. Sebab, kucing dapat merasa tertekan sejak dini.
"Usia utama dan terpenting untuk bersosialisasi dengan anak kucing adalah antara usia tiga hingga sembilan minggu," kata asisten profesor klinis di Departemen Perilaku, Ekologi, dan Konservasi Hewan di Canisius College di Buffalo, Miranda Workman.
Meski begitu, Workman melanjutkan, anabul tetap harus bersama pemiliknya selama periode ini.
Sebab, pada usia ini, kucing ingin bersosialisasi dengan kucing-kucing lainnya. Jika tak diawasi, tentu interaksi dengan kucing lain bisa berbahaya.
"Mereka mulai membangun ikatan sosial dengan kucing lain mulai akhir minggu ketiga,” tutur ketua divisi di International Association of Animal Behavior Consultants tersebut.
Lakukan Pendekatan Positif, Ajak Kucing Jalan-jalan
Untuk mengajak kucing bersosialisasi, dapat dimulai dengan pendekatan yang positif. Workman menyarankan, salah satu caranya bisa dilakukan dengan mengajak jalan-jalan.
"Lakukan beberapa sesi jalan-jalan singkat yang berakhir dengan pengalaman yang baik dan menyenangkan,” tuturnya.
Dengan kata lain, biarkan kucing menyadari bahwa jika dia masuk ke dalam kandang kucing, dia akan merasa senang.
Pergi ke Dokter Hewan Hanya untuk Bersosialisasi
Lebih lanjut, Workman mengungkap langkah cerdas lainnya, yaitu mengunjungi dokter hewan hanya untuk bersosialisasi. Pemilik kucing dapat membawa anabul hanya untuk mengajaknya melihat hewan-hewan lain di sana.
“Bisa dengan kunjungi dokter hewan hanya untuk bersenang-senang, tidak ada vaksin dan tes," ujar Workman.
"Semakin nyaman anak kucing Anda dengan pengalaman ke dokter hewan, semakin mudah bagi dokter hewan untuk melakukan pekerjaan menyeluruh sebagai penyedia layanan kesehatan kucing Anda,” ia menambahkan.
Advertisement
Berikan Kucing Makanan Favoritnya Saat Banyak Orang Berkunjung
Mengajak kucing bersosialisasi dapat dilakukan dengan membujuknya. Salah satu cara yang terbukti efektif adalah dengan memberikan makanan favorit anabul.
Simons menyarankan untuk meletakkan mangkuk berisi makanan favorit kucing. Hal ini terutama dapat dilakukan ketika sedang banyak orang berkunjung ke rumah. Dengan begitu, kucing tidak akan bersembunyi saat orang datang.
Ia juga menerangkan, orang yang berkunjung ke rumah juga dapat memberikan anabul makanan favoritnya.
"Ketika orang-orang datang, mintalah teman Anda atau siapa pun yang datang untuk memberikan hadiah kepada kucing Anda," terangnya.
"Jika kucing mendapat hadiah setiap kali orang datang, anak kucing Anda akan mulai menantikan orang datang daripada berlari pergi dan bersembunyi," Simons menambahkan.
Ketika Kucing Bertambah Tua, Tetaplah Ajak Bersosialisasi
Pada titik tertentu, jika kucing telah bersosialisasi dengan baik, tumbuh menjadi kucing yang ramah, pemilik mungkin mengira tugasnya sudah selesai. Tapi sebenarnya, Workman mengungkap, tidak berhenti sampai sana.
"Hanya karena periode sosialisasi awal adalah antara usia tiga hingga sembilan minggu, pembelajaran tidak berhenti sampai sana," katanya.
"Semua individu, manusia dan hewan, terus menyesuaikan perilaku mereka berdasarkan pengalaman sepanjang hidup mereka,” ia melanjutkan.
Jadi, penting untuk terus berikan kucing pengalaman yang baru, aman, dan positif.
Ketika ia telah beranjak dewasa, tetaplah ajak anabul berkeliling komplek rumah, bermain dengan teman lama kucingnya, dan hal-hal positif lainnya.
Advertisement