Fajri Pria Obesitas 260 Kg Meninggal Dunia, Begini Kondisinya Sebelum Berpulang

Pasien obesitas asal Tangerang Muhammad Fajri yang sempat viral di media sosial meninggal dunia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Jun 2023, 13:58 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 13:43 WIB
Fajri, Pria Obesitas Berbobot 280 kilogram Dirujuk ke RSCM dengan Menumpang Truk Damkar yang Dimodivikasi
Keterbatasan alat membuat Fajri, 27 tahun, pria penderita obesitas dengan bobot 280 Kilogram, yang sebelumnya mendapat penanganan di RSU Kota Tangerang, kini harus dirujuk ke RSCM Jakarta. Proses pemindahan Fajri pun tak kalah dramatis, sebab, bukan ambulans yang digunakan, melainkan menggunakan truk Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kota Tangerang, yang dimodifikasi untuk mengangkut pria bertubuh obesitas tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien obesitas asal Tangerang Muhammad Fajri yang sempat viral di media sosial meninggal dunia.

Pria usia 27 ini dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat pada Kamis, 22 Juni 2023 dini hari.

Hal ini disampaikan oleh Plt. Direktur Pelayanan Operasional RSCM Renan Sukmawan. Menurutnya, Fajri meninggal dunia setelah 14 hari menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

"Almarhum MF dirawat 14 hari sejak 9 Juni 2023, MF berpulang ke Rahmatullah tadi malam pukul 01.25 WIB di hadapan keluarga," kata Renan dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).

Renan menambahkan, sebelum meninggal, Fajri telah mendapatkan pelayanan terbaik. Mulai dari CT, rontgent, dan obat-obatan terbaik.

Fajri yang mengalami obesitas dan memiliki bobot hingga sekitar 260 kg ini juga sempat menggunakan ventilator karena ada gangguan pernapasan.

Kondisi Fajri Sebelum Meninggal Dunia

Dalam kesempatan yang sama, dokter ICU RSCM Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan soal kondisi Fajri sebelum meninggal.

Dokter yang karib disapa Arta itu mengatakan, dalam sebulan ini Fajri tidak bisa tidur terlentang.

"Memang ada masalah jantung dan kardiorespirasi," kata Arta.

Pria obesitas ini juga sempat disarankan untuk dibawa ke rumah sakit karena kaki kanannya mengalami infeksi.

"Tapi tidak mau sehingga kondisinya semakin menurun. Saat datang, kondisinya memang tidak baik. Setelah di sini (RSCM), sesak semakin berat sehingga dipasang ventilator dan diberi obat-obatan," jelas Arta.

 

 

Kondisi Semakin Buruk

Tim Pemulasaraan Jenazah Pria Obesitas Asal Tangerang Terdiri dari 18 Orang dan Siapkan Liang Lahat Besar
Plt. Direktur Pelayanan Operasional RSCM Renan Sukmawan menyampaikan kabar duka terkait pasien obesitas asal Tangerang Muhammad Fajri. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Sayangnya, kondisi Fajri mengalami perburukan.

"Kesadarannya tidak full karena dalam pengaruh obat. Infeksi di kaki semakin berat, ada infeksi di paru yang menimbulkan kejadian syok sepsis," ucap Arta.

Akibatnya, terjadi respons tubuh berat atau multiorgan dysfunction syndrome seperti:

  • Kegagalan organ
  • Tekanan darah turun
  • Ginjal bermasalah.

Maka dari itu, dilakukan terapi pengganti ginjal dan koordinasi dengan dokter pencernaan.

Terkait infeksi yang terjadi, dijelaskan bahwa kondisi imun Fajri sudah menurun. Maka dari itu, kuman-kuman di sekitar yang biasanya tidak memberi dampak buruk pada orang pada umumnya akan berdampak serius pada Fajri.

Pemakaman Jenazah

dokter ICU RSCM Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan soal kondisi Fajri sebelum meninggal.
dokter ICU RSCM Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan soal kondisi Fajri sebelum meninggal. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Hingga kini, pihak RSCM terus berkoordinasi dengan pihak lain seperti Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, tim pemulasaraan jenazah, dan pihak DKI.

Keluarga pun menyampaikan kepada pihak RSCM bahwa peliputan soal Fajri dicukupkan sampai di sini. Keluarga tak berkenan prosesi pemakamannya diliput pula.

Dari kasus ini, Renan mengimbau masyarakat untuk segera merujuk pasien ke rumah sakit jika ada kasus serupa di sekitar.

Pasalnya, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan guna menurunkan berat badan. Misalnya, operasi. Namun, tindakan operasi bisa dilakukan jika kondisi pasien sedang stabil.

Maka dari itu, alangkah lebih baik jika pasien dibawa ke rumah sakit sejak dini.

"Kalau masyarakat melihat kasus, serupa laporkan lebih dini lagi," pungkas Renan.

Infografis Obesitas
Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya