Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Legenda di Balik Kanamara Matsuri, Festival Penis di Jepang yang Bikin Wow

Perayaan Kanamara Matsuri yang juga dikenal sebagai Festival Penis selalu diselenggarakan setiap Minggu pertama di bulan April.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 14 Jul 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 13:30 WIB
Festival Penis di Jepang
Orang-orang menggotong patung raksasa berbentuk penis pada perayaan Kanamara Matsuri di Kawasaki, 2 April 2017. (BEHROUZ MEHRI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kanamara Matsuri adalah salah satu festival unik yang dirayakan setahun sekali di Jepang. Tepatnya setiap musim semi di Kuil Kanayama di Kawasaki, Jepang.

Perayaan yang juga dikenal sebagai Festival Penis ini selalu diselenggarakan setiap Minggu pertama di bulan April. Ketika festival berlangsung, patung kelamin laki-laki (penis) diletakkan di kendaraan hias mikoshi dan diarak ke luar.

Seunik perayaannya, kisah atau legenda di balik festival kesuburan ini pun tak kalah unik.

Mengutip laman JapanToday, legenda mengisahkan ada satu iblis yang jatuh cinta pada seorang wanita. Namun, cinta sang iblis ditolak oleh wanita itu. Iblis yang sakit hati karena cintanya ditolak, membalas dendam dengan bersemayam di kelamin perempuan tersebut dan mengigit penis suami sang perempuan.

Ulah iblis itu menyebabkan pasangan suami istri itu tak bisa memiliki keturunan. Untuk mengatasi masalahnya, perempuan itu kemudian meminta seorang pandai besi untuk membuat sebuah phallus (penis) baja untuk menghancurkan gigi iblis. Upaya itu berhasil dan sang perempuan pun kembali subur.

Kini, replika phallus dan roh pandai besi disimpan di Kuil Kanayama.

Saat perayaan Kanamara Matsuri, para turis tidak hanya dapat melihat patung penis baja dalam ukuran raksasa, melainkan juga pernak-pernik berbentuk serupa yang dijual di toko-toko oleh-oleh di sekitar kuil.

Diperkirakan setidaknya lebih dari 50 ribu orang menghadiri festival itu setiap tahunnya.

Dipercaya Bisa Membantu Cegah PMS dan Persalinan

Untuk Doakan Kesuburan, Jepang Rutin Gelar Festival Penis
Peserta festival mengarak patung di Kanamara Matsuri. Foto : Fest300|John Daub

Selama tahun 60-an, para pekerja seks dari rumah hiburan (tea house) di daerah sekitar kerap berkunjung ke Kuil Kanayama. Mereka berdoa meminta perlindungan dari penyakit menular seksual.

Kuil Kanayama diyakini sebagai tempat para Dewa pertambangan dan pandai besi, Kanayamahiko dan Dewi Kanayamahime.

Meski tak berkaitan langsung dengan phalli, sebuah kisah legenda Jepang mengklaim, setelah dewa Izanami melahirkan dewa api, para dewa pertambangan dan pandai besi mampu menyebuhkannya.

Berdasarkan mitos tersebut, banyak orang memohon pada dewa di Kuil Kanayama untuk mengatasi masalah PMS, pesalinan dan lainnya.

 

Membantu Danai Penelitian HIV

Festival penis
Festival Penis di Jepang. (dok. Instagram @daikiii21/https://www.instagram.com/p/BwLj7lcANry/)

Kanamara Matsuri pertama kali diselenggarakan pada 1969. Kini, pawai Kanamara Matsuri juga jadi obyek wisata yang membantu mendanai penelitian HIV, dikutip dari laman Times of India.

Ada tiga patung penis yang disimpan sepanjang tahun di Kuil Kanayama. Ketiga patung itu hanya dibawa keluar selama festival Kanamara Matsuri.

Para pria dan wanita yang membawa ketiga patung mengenakan pakaian warna pink dan riasan. Mereka kemudian menari di jalanan.

Jadi Ajang Edukasi Masyarakat

Festival penis
Festival Penis di Jepang. (dok. Instagram @kimmmmykimkim/https://www.instagram.com/p/Bv_VscRgnsP/)

Sekarang ini, festival 'Kanamara matsuri' ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesuburan dan hubungan. Festival itu juga menjadi daya tarik wisata yang membantu mendanai penelitian HIV.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya