Dengar Cerita Dongeng Bermanfaat untuk Tumbuh Kembang Anak, Bisa Dilakukan Sejak Usia Dini

Aktivitas membacakan cerita dongeng bisa dilakukan bahkan sejak anak usia dini.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 18 Jul 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 19:00 WIB
4 Dongeng Pengantar Tidur Anak yang Bagus Untuk Perkembangan Otak Anak
Ibu membacakan cerita dongeng pengantar tidur pada anak. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta - Memperdengarkan cerita dongeng ternyata bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Aktivitas membacakan cerita dongeng bisa dilakukan bahkan sejak anak usia dini.

Mendongeng tidak harus dilakukan sebelum tidur. Ketika bersantai di akhir pekan atau di sela-sela waktu luang lain yang dirasa pas pun orangtua bisa menceritakan dongeng untuk anak.

Laman Kemendikbud Sumatera Selatan mengutip James Danandjaja, dongeng adalah cerita pendek yang disampaikan secara lisan, dimana dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar benar terjadi. Dongeng biasanya berupa suatu kisah fiktif yang menceritakan kehidupan dan mengandung nilai-nilai moral tertentu.

Ada banyak dongeng anak yang berkembang di Tanah Air misalnya Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas, Dongeng Si Kancil, Sangkuriang, dan lainnya. Sementara dari negeri manca, publik mengenal dongeng-dongeng yang dipopulerkan oleh penulis Denmark Hans Christian Andersen seperti Thumbellina, Little Mermaid. Lalu ada pula dongeng rakyat yang mendunia seperti Dongeng Putri Salju, Putri Tidur, Dongeng Rapunzel serta lainnya. 

Dongeng Tingkatkan Imajinasi dan Kreativitas Anak

Mengutip laman Halodoc, dongeng tak hanya memikat imajinasi anak-anak, melainkan juga meningkatkan kreativitas dan keterampilan penalarannya. Dengan demikian, dongeng bisa jadi medium pembelajaran moral melalui kisah, karakter, dan pesan kebajikan dalam cerita.

Anak bisa belajar banyak hanya dengan mendengarkan dongeng. Hal ini juga akan dapat menciptakan ikatan istimewa antara orangtua dan anak.

Berikut manfaat mendengarkan cerita dongeng bagi anak, dikutip dari berbagai sumber. 

Manfaat Dongeng untuk Anak

Ilustrasi anak membaca buku, dongeng
Ilustrasi anak membaca buku, dongeng. (Photo created by gpointstudio on www.freepik.com)

1. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak

Membacakan cerita dongeng atau mendongeng pada anak bisa meningkatkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan diri.

Ketika ayah atau ibu mendongeng, pastikan untuk mendorong anak untuk bertanya dan mendiskusikan apa yang terlintas di pikirannya mengenai dongeng tersebut. Ini akan membantu anak untuk berlatih mengomunikasikan gagasan dan perasaan mereka.

2. Meningkatkan Kemampuan Anak Mendengarkan dan Menyimak

Mendengarkan dongeng membantu anak untuk meningkatkan fokus dan keterampilan mendengar mereka. Dengan terbiasa mendengarkan dongeng, anak juga jadi terbiasa berkonsentrasi, menyimak dan fokus pada topik tertentu.

Melatih Empati

Dongeng Daerah
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Andrea

3. Melatih Empati Anak

Dongeng adalah sarana untuk menggambarkan pentingnya menghormati semua makhluk, menghargai keragaman fisik, dan menempatkan semua orang pada alas yang sama.

Mengambil hewan sebagai karakter utama dongeng dan memberi mereka suara serta emosi serupa manusia akan mengajarkan anak untuk memperlakukan hewan dengan baik dan berempati pada semua makhluk. 

4. Menanamkan Nilai dan Moral Baik pada Anak

Dongeng kerap menampilkan perjuangan antara yang baik dan yang buruk, bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya. Dilema emosional dalam dongeng bisa menjadi bekal anak menghadapi situasi di dunia nyata.

Dongeng mengajarkan pentingnya kebaikan, kesabaran, kerukunan, persatuan dan nilai-nilai baik lainnya. Perbuatan baik akan selalu mengalahkan kejahatan. 

Menguatkan Ikatan Keluarga

Manfaat Membacakan Dongeng Pengantar Tidur Untuk Anak
Ilustrasi anak-anak menyimak ibunya membacakan dongeng. (Sumber foto: Pexels.com).

5. Memperkuat Ikatan dengan Anggota Keluarga

Dongeng kerap menggambarkan kuatnya ikatan yang dimiliki oleh dua orang. Hal ini membantu anak lebih memahami tentang bentuk ikatan di sekitar mereka, termasuk hubungan antara saudara kandung, teman, dan orangtua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya