Jangan Asal Pakai Popok, Ini Cara Tepat Hindari Iritasi Kulit Bayi

Bayi Iritasi Kulit Akibat Popok? Kenali Penyebabnya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Sep 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2023, 16:02 WIB
Jangan Asal Pakai Popok, Ketahui Risikonya Bagi Kesehatan Kulit Bayi (Foto: Istimewa)
Jangan Asal Pakai Popok, Ketahui Risikonya Bagi Kesehatan Kulit Bayi (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika dilahirkan, kondisi kulit bayi belum berkembang sempurna. Kulit bayi yang baru lahir masih terlindungi selimut pelindung lembut pertamanya yang disebut Vernix Caseosa atau biasa dikenal dengan lapisan keju.

Dijelaskan dokter spesialis anak, dr Ferdy Limawal SpA, lapisan keju berwarna putih merupakan pelembab alami guna melindungi kulit bayi dari infeksi.

Ferdy juga mengatakan bahwa kulit bayi baru lahir sepertiga kali lebih tipis dari kulit orang dewasa. Sehingga sangat sensitif dan rentan teriritasi.

Oleh sebab itu, penting memilih produk yang berhubungan langsung dengan kulit bayi seperti tisu basah hingga popok sekali pakai atau diaper yang tepat.

Iritasi Kulit Akibat Ruam Popok

Berdasarkan data epidemiologi, secara global, prevalensi iritasi kulit akibat ruam popok atau diaper rash mencapai 16 hingga 65 persen.

Adapun kasus tertinggi, kata Ferdy, biasanya terjadi pada bayi usia enam hingga 12 bulan.

Lebih lanjut dia, mengatakan, "Kulit bayi itu lapisannya masih sangat tipis, jadi, wajar kalau rentan iritasi.".

Menurut Ferdy, salah satu gangguan kulit yang sering terjadi pada bayi adalah ruam popok.

Penyebabnya, biasanya karena terlalu lama terpapar feses atau urine.

"Selain itu, bisa jadi karena popok atau diaper yang digunakan bayi bahannya kurang lembut atau bahkan mengandung zat kimia berbahaya, seperti pemutih dan pewangi," kata Ferdy dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu 3 September 2023.

Bahaya Ruam Popok

Meski ruam popok merupakan kasus yang umum terjadi dan tidak mengancam jiwa, tapi Ferdy mengingatkan untuk tetap harus segera diatasi dan diketahui penyebabnya, karena dapat menimbulkan infeksi.

"Infeksinya itu bisa menimbulkan luka disekitar lipatan paha dan bokong," katanya.

"Akibatnya bayi akan terus rewel karena merasa tidak nyaman. Nah, kalau terus-terusan rewel, tumbuh kembang Si Kecil bisa terganggu," Ferdy menekankan.

 

Lantas Harus Bagaimana Ketika Pilih Popok?

Jangan Asal Pakai Popok, Ketahui Risikonya Bagi Kesehatan Kulit Bayi (Image by user18526052 on Freepik)
Jangan Asal Pakai Popok, Ketahui Risikonya Bagi Kesehatan Kulit Bayi (Image by user18526052 on Freepik)

Berangkat dari masalah tersebut, Dokter Ferdy menyarankan untuk memilih popok atau diaper bayi yang bebas dari bahan kimia berbahaya.

Kemudian, jika sering menggunakan tisu basah untuk membersihkan kulit bayi, baik saat mengganti popok atau membersihkan tangan dan mulutnya sesudah makan.

Ferdy, mengatakan, pastikan juga tisu basah yang digunakan terbuat dari bahan yang aman dan bebas pewangi.

"Intinya, pastikan semua produk yang bersentuhan dengan kulit bayi itu aman alias bebas dari bahan kimia berbahaya, terutama bebas dari chlorine atau pemutih," katanya. 

 

Gara-Gara Popok, Pria Ini Masuk Daftar Hitam Penerbangan

Jangan Asal Pakai Popok, Ketahui Risikonya Bagi Kesehatan Kulit Bayi/copyright freepik.com/drazenzigic
Jangan Asal Pakai Popok, Ketahui Risikonya Bagi Kesehatan Kulit Bayi/copyright freepik.com/drazenzigic

Seorang penumpang diberi tahu bahwa dia dimasukkan dalam daftar hitam setelah membuang popok bayinya di tempat sampah toilet.

Farah Naz Khan mengatakan bahwa dia bepergian dengan penerbangan Mesa Airlines dari Kalispell, Montana, ke Houston bersama suami dan putri mereka, yang baru berusia dua tahun.

Melansir dari laman Fox News, Senin, 19 Juli 2021, di tengah perjalanan, dia harus mengganti popok bayinya.

Da lalu menanyakan pada pramugari apakah ada kantong yang bisa dipakai untuk membungkus popok.

"Aku harus mengganti popok kotoran bayi di kamar mandi dan saya membuangnya di tempat pembuangan popok beraroma di dalam tempat sampah kamar mandi," tulis ahli endokrinologi itu di Twitter.

Kepada Farah, dia mengatakan bahwa dirinya biasa membuang popok di tempat sampah toilet. Farah lalu membuang popok bayinya ke bak sampah tersebut.

Namun, ketika Farah mencoba membela diri bahwa dia melakukan instruksi dari pramugari lain. "

Dia meneriaki saya lagi dan mengatakan dia tidak ingin berurusan dengan saya," kata Khan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya