Liputan6.com, Jakarta Mangga (Mangifera indica) adalah jenis buah yang banyak memiliki penggemar. Di Indonesia, buah asal India dan Asia Tenggara ini bahkan tidak hanya dikonsumsi ketika matang, tapi juga saat masih muda.
Dalam sajian kuliner khas Indonesia yakni rujak, mangga muda kerap menjadi primadona bagi si pencinta asam. Ketika matang, daging buahnya berwarna kuning tua dan berair. Ada biji tunggal di bagian tengahnya dengan ukuran cukup besar.
Baca Juga
Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, mangga juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Pasalnya, mangga kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa nabati bermanfaat lainnya. Nutrisi ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel, meningkatkan kesehatan seksual, mendukung kekebalan tubuh, dan banyak lagi.
Advertisement
Selain daging buahnya, beberapa bagian pohon mangga seperti daun, hingga kulit batangnya telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Seperti diare, wasir berdarah, dan berbagai infeksi bakteri.
Melansir Verywell Health, mangga kerap dianggap sebagai makanan super karena kaya akan berbagai nutrisi yang menunjang tubuh.
Kandungan Nutrisi Satu Cangkir Mangga
Satu cangkir potongan mangga segar memberikan nutrisi berikut:
- Kalori: 99 gram
- Protein: 1,4 gram
- Lemak: 0,6 gram
- Karbohidrat: 24,8 gram
- Serat: 2,6 gram
- Gula: 22,6 gram
- Vitamin A: 10 persen dari nilai harian (Daily Value/DV)
- Vitamin B6: 12 persen dari DV
- Vitamin C: 67 persen dari DV
- Vitamin E: 10 persen dari DV
- Tembaga: 20 persen dari DV
- Folat: 18 persen dari DV
- Niasin: 7 persen dari DV
- Kalium: 6 persen dari DV.
Baik untuk Ibu Hamil
Mangga merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, menyediakan 67 persen dari nilai kebutuhan harian. Vitamin ini menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat, membantu tubuh menyerap zat besi, dan mendukung pembentukan kolagen.
Mangga juga kaya akan zat tembaga (copper) yang diperlukan untuk menghasilkan energi, jaringan ikat, dan sel darah merah. Sementara, kandungan folat memainkan peran penting dalam produksi DNA dan pembelahan sel. Ini sangat penting selama kehamilan karena mendukung perkembangan janin yang baik. Vitamin A di dalamnya juga dapat membantu pembentukan gigi dan tulang bayi, serta perkembangan sistem organ tubuh (seperti: sistem mata, jantung, paru-paru, dan ginjal).
Kandungan vitamin C dan zat besi dalam mangga dapat menjaga ketersediaan jumlah darah dalam tubuh. Vitamin C di dalamnya juga dapat membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Sehingga, kombinasi vitamin C dan zat besi ini dapat membantu mencegah anemia pada ibu hamil.
Dalam sebuah penelitian, konsumen mangga memiliki asupan kolesterol, natrium, dan gula tambahan yang lebih rendah serta asupan banyak nutrisi penting yang lebih tinggi. Termasuk vitamin A, C, dan E, folat (vitamin B9), dan serat.
Advertisement
Sumber Antioksidan yang Baik
Antioksidan, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, serta vitamin E dan vitamin K merupakan nutrisi yang berperan penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh.
Mangga mengandung banyak jenis antioksidan. Antioksidan tertinggi di dalam mangga adalah polifenol yang terutama ditemukan pada kulit, daging buah, dan inti biji buahnya.
Mangga melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang diproduksi oleh tubuh sebagai produk sampingan normal dari metabolisme. Paparan sinar matahari, polusi, atau asap rokok dapat meningkatkan produksi radikal bebas.
Penelitian menunjukkan kerusakan akibat radikal bebas dapat menyebabkan berkembangnya penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Bermanfaat bagi Kesehatan Seksual
Antioksidan dalam mangga dapat menetralisasi aktivitas radikal bebas untuk melindungi sperma dari kerusakan oksidatif, sehingga meningkatkan kualitas dan kesuburan sperma.
Mangga memiliki kandungan vitamin E yang cukup melimpah. Vitamin ini dapat membantu mengontrol hormon seksual baik pada pria maupun wanita.
“Vitamin E juga dapat meningkatkan kesuburan pada wanita dan mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada sistem reproduksi wanita, sehingga melindungi terhadap gangguan reproduksi,” melansir Verywell Health, Senin (4/9/2023).
Namun, sebagian besar penelitian tentang vitamin E untuk kesehatan reproduksi wanita dilakukan melalui penelitian pada tabung reaksi (in vitro) atau hewan (in vivo). Penelitian pada manusia diperlukan untuk memastikan potensi manfaat vitamin E bagi kesehatan reproduksi wanita.
Advertisement