16 Kasus Aktif Mpox di Jakarta, Vaksinasi Cacar Monyet Capai 251 Orang

Update kasus cacar monyet atau Mpox di DKI Jakarta pada 27 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Okt 2023, 11:03 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 11:03 WIB
Vaksin
Ilustrasi update kasus cacar monyet atau Mpox di DKI Jakarta pada 27 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB. (Unsplash.com/Diana Polekhina).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan penambahan kasus cacar monyet atau Mpox di DKI Jakarta per Jumat, 27 Oktober 2023. Jumlah kasus kini menjadi 16 orang positif aktif cacar monyet yang terkonfirmasi.

Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril kepada Health Liputan6.com merinci perkembangan Mpox DKI Jakarta hari ini sampai pukul 07.00 WIB:

A. Kasus positif total: 17 orang

  • 1 kasus Agustus 2022 (sembuh)

B. Kasus positif aktif: 16 orang

Positivity rate PCR 44 persen, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25-50 tahun

  1. 1 kasus 13 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit)
  2. 1 kasus 19 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit)
  3. 5 kasus 21 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit)
  4. 2 kasus 23 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit) salah satu yang positif hasil dari kontak erat seksual kasus positif
  5. 3 kasus 24 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit)
  6. 2 kasus 25 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit)
  7. 2 kasus 26 Oktober 2023 (isolasi rumah sakit)

C. Suspek/terduga bergejala: 11 orang

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, suspek cacar monyet menjadi 11 orang.

  • 24 Oktober 2023: 1 orang
  • 25 Oktober 2023: 2 orang
  • 26 Oktober 2023: 5 orang
  • 27 Oktober 2023: 3 orang

 

Capaian Vaksinasi Cacar Monyet

D. Discarded (PCR negatif): 20 orang

E. Probable (menunggu hasil PCR): 2 orang

F. Total Penerima Vaksinasi: 251 orang (dari target 495 orang)

Makin Menular Lewat Kontak Langsung

Gejala Infeksi HIV
Ilustrasi masyarakat memerhatikan penularan Mpox. (Sumber foto: Pexels.com)

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengimbau agar masyarakat memerhatikan penularan Mpox.

"Mpox ini makin menular melalui kontak langsung dengan nanah yang berada di kulit, termasuk tentu menular melalui hubungan seksual dan kasus-kasus positif, semua ada kontak seksual, berhubungan dengan banyak pacar dan berganti-ganti pasangan," papar Maxi saat Konferensi Pers: Update Penanganan kasus Mpox di Indonesia, Kamis (26/10/2023).

"Itu berisiko tertular, khususnya pada kelompok laki-laki yang berhubungan sesama laki-laki. Jadi jangan berhubungan seks dengan pasangan sejenis."

Timbulnya Ruam Kulit

Maxi mengingatkan gejala Mpox yang dialami pasien positif.

"Pasien yang menunjukkan gejala seperti ruam bernanah atau ruam kulit itu juga bisa diperiksa ke Puskesmas atau di klinik atau rumah sakit," lanjutnya.

"Kalau terinfeksi, jangan melakukan kegiatan di luar rumah dan hindari kerumunan."

Paling Banyak Usia 25-29 Tahun

Apabila dilihat karakteristik dari kasus konfirmasi positif Mpox, Maxi Rein Rondonuwu melanjutkan, paling banyak usia di rentang 25-29 tahun sebesar 64 persen.

"Kalau kita kaitkan dengan umur-umur segini, mereka waktu saat anak-anak belum mendapat vaksinasi cacar. Kemudian sisanya itu umur 30-39 tahun. Semuanya laki-laki 100 persen," katanya.

Gejala Mpox yang paling banyak dialami pasien adalah timbulnya lesi. Lesi adalah bentuk gangguan kulit seperti luka, ruam, atau benjolan yang bisa menandakan ada kerusakan, infeksi atau jaringan abnormal

"Paling banyak itu ada lesi pada kulit, disertai demam, ada pembengkakan kelenjar limfa atau lipatan paha. Pasien juga ada yang kesulitan menelan, sakit di tenggorokan," imbuh Maxi.

"Kemudian ada yang menggigil badan badannya, terasa sakit, kelelahan, mual, diare sama nyeri di mulut. Ini gejala yang terjadi pada kasus-kasus Mpox."

Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia
Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya