Liputan6.com, Jakarta - Masih terkait rangkaian acara Korea-Indonesia Medical Roadshow 2023, Korea Health Industry Development Institute atau KHIDI mengadakan sesi berbagi ilmu pengetahuan (sharing knowledge) dengan sejumlah tenaga medis Indonesia.
Kegiatan yang bertajuk "Indonesia-Korea K-Medtech Academic Seminar 2023" itu dilaksanakan di Aula Griya Puspa RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga
Selain itu, Direktur KHIDI Cha Sun Do juga menyampaikan bahwa dalam kesempatan tersebut pihaknya bertujuan memperkenalkan beberapa alat kesehatan canggih yang diproduksi Korea pada masyarakat Indonesia.
Advertisement
"Tujuan kali ini memperkenalkan alat kesehatan yang diproduksi oleh Korea--yang mempunyai teknologi canggih--kepada masyarakat Indonesia. Diharapkan perkenalan ini nantinya akan dapat membantu pelayanan kesehatan di Indonesia serta meningkatkan kerja sama Indonesia-Korea sehingga kedua negara bisa sama-sama meraih sukses secara global," tutur Cha di Jakarta, Kamis, 2 November 2023.
Diakui Cha, masyarakat Indonesia bisa jadi lebih familiar dengan layanan estetik dan kecantikan Korea dibandingkan dengan layanan medisnya. Namun, kata Cha, sesungguhnya pengalaman Korea Selatan dalam menangani masalah kesehatan serius seperti kanker dan gangguan tulang belakang telah cukup tinggi.
Â
Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang RSUP Persahabatan dr Yudha Putra Tristanto, M.Kes mewakili rumah sakit menyambut baik kesempatan kolaborasi dengan KHIDI.
"Acara ini dikhususkan untuk tingkat kolaborasi transfer pengetahuan dan kemampuan teknologi di bidang spine, optalmologi, dan riset," ucap Yudha.
Yudha berharap acara tersebut dapat memberi manfaat meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang tekait teknologi medis terkini pada tenaga medis Indonesia.
Pakar Kesehatan dan Akademisi Korea Berbagi Info Teknologi Medis Terkini
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah pakar kesehatan yang juga akademisi dari beberapa universitas di Korea Selatan mempresentasikan inovasi medis terkini mereka. Terobosan terbaru bidang kesehatan Korsel yang diperkenalkan itu diantaranya bedah robotik tulang belakang (robotic spine surgery) teranyar, teknologi 3D bedah mata mikroskopik, pengobatan berbagai luka dengan foam polyurethane semi permeabel, dan alat bedah perut minimal invasif di Korea.
Prosedur bedah spine atau tulang belakang menggunakan tekonologi robotik jadi salah satu layanan keseahtan andalan Negeri Ginseng. Pakar neuroseurgery Profesor Yi Seong, M.D. PhD dari Yonsei University yang memaparkan penggunaan robotik dalam prosedur bedah minimal invasif terbukti dapat meminimalisir risiko kegagalan hingga 2 persen saja.Â
"Cuvis Spine adalah robot yang dikembangkan teknologi terbaru dan risiko kegagalan yang dimiliki hanya 2 persen, kegalalan yang tidak berbahaya maupun berbahaya. Jadi berbahaya jika terkena saraf. Tapi sesuai analisa dan tes yang sudah keluar, ini risiko yang sangat rendah sehingga bisa dibilang tidak berbahaya," jelas Yi. Â
Prosedur bedah tulang belakang menggunakan teknologi robotik Cuvis bisa ditujukan untuk pasien berbagai usia. Teknik ini pun diklaim sangat baik untuk mengatasi masalah tulang belakang seperti skoliosis.Â
Â
Advertisement
Berharap Dapat Masuk ke Pasar Indonesia
Sebagian dari perusahaan alat kesehatan yang menampilkan produk mereka hari itu mendapat dukungan pembiayaan riset dan inovasi dari pemerintah Korea Selatan melalui KHIDI.
Cha mengatakan pihaknya akan terus mendukung ekspansi biohealth Korea ke pasar global.
"Saya berharap, Korea-Indonesia Medical Roadshow ini akan menjadi jembatan yang baik untuk masuk ke Indonesia," ucap Cha.
Â