Liputan6.com, Jakarta - Mendengkur bisa dialami pria maupun wanita. Namun, menurut penelitian, pria cenderung lebih banyak mendengkur dibandingkan wanita.
Mendengkur terjadi pada empat dari 10 pria. Sementara pada wanita, mendengkur terjadi pada tiga dari sepuluh orang.
Baca Juga
Mendengkur adalah suara napas berisik yang terjadi saat tidur. Ini adalah masalah yang sangat umum.
Advertisement
Faktanya, melansir Verywell Health, sekitar 25 persen orang mempunyai kebiasaan mendengkur.
Terkadang mendengkur tidak berbahaya, tapi bisa pula menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian.
Penyebab Mendengkur
Mendengkur disebabkan oleh berbagai hal, termasuk obesitas dan variasi anatomi yang memengaruhi saluran udara bagian atas.
Hal ini terjadi akibat getaran jaringan lunak saluran napas bagian atas dan sering dikaitkan dengan obstruksi (penyumbatan) aliran udara.
Faktor-faktor yang umumnya menyebabkan dengkuran saat tidur yakni:
- Konsumsi alkohol dan obat penenang
- Orang yang kelebihan berat badan lebih rentan mendengkur
- Tidur telentang meningkatkan kemungkinan mendengkur
- Pilek, polip hidung, dan alergi memperburuk dengkuran
- Orang lanjut usia (lansia) sering kali mendengkur karena kelemahan otot yang terjadi seiring bertambahnya usia
- Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kekeringan atau iritasi ringan pada saluran hidung dan meningkatkan kejadian mendengkur
- Cedera pada hidung yang menyebabkan deviasi septum (dinding pembatas lubang hidung bengkok) dapat menyebabkan mendengkur
- Perokok lebih cenderung mendengkur
"Pria lebih mungkin mendengkur dibandingkan wanita karena perbedaan struktur otot di leher dan tenggorokan, serta faktor hormonal," mengutip Verywell Health pada Rabu, 8 November 2023.
Â
Mendengkur yang Dikaitkan dengan Masalah Serius
Jika berkaitan dengan penyumbatan saluran napas, mendengkur kerap berhubungan dengan masalah kesehatan serius, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Selain tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, kondisi kesehatan lain yang memicu dengkur adalah sleep apnea.
Terkadang, orang yang mendengkur juga menderita sleep apnea atau apnea tidur.
Ini mengacu pada periode gangguan pernapasan yang dapat berlangsung hingga sepuluh detik atau lebih.
Selama episode apnea, otot-otot menjadi sangat rileks sehingga menyebabkan penyumbatan total pada jalan napas.
Ketika sleep apnea terjadi, karbon dioksida terakumulasi dan kadar oksigen turun dalam aliran darah hanya dalam beberapa detik.
"Otak mendeteksi perubahan ini dan bereaksi dengan membangunkan Anda sehingga Anda dapat melanjutkan pernapasan normal. Episode ini dapat terjadi berkali-kali sepanjang malam dan mengganggu kualitas tidur."
Â
Advertisement
Waspada Jika Sering Ngantuk di Siang Hari Disertai Sakit Kepala
Tanda lain yang menunjukkan bahwa mendengkur lebih dari sekadar gangguan biasa adalah rasa mengantuk di siang hari atau sering sakit kepala.
Namun, terkadang masalah ini baru teridentifikasi setelah pemeriksaan dan uji tidur semalaman.
Cara Minimalisasi Dengkuran
Mendengkur kerap mengganggu orang lain terutama pasangan. Maka dari itu, banyak orang mencoba melakukan upaya untuk membantu mengurangi dengkuran.
Beberapa hal yang dapat dicoba adalah:
- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan.
- Hindari alkohol dan makanan berat sebelum tidur.
- Berhenti merokok.
- Posisikan kepala dengan nyaman dan lebih tinggi dari tubuh.
- Tidur miring.
- Bersihkan hidung sebelum tidur
- Periksa ke Dokter
Jika cara-cara sederhana tidak membuahkan hasil, segera temui dokter untuk pemeriksaan.
Dokter dapat menyarankan pasien untuk mencoba alat oral yang membantu menjaga jalan napas tetap terbuka selama tidur.
Pilihan pengobatan lain seperti semprotan hidung, juga dapat dipertimbangkan.
Sementara, pembedahan dapat dilakukan jika dengkuran disebabkan oleh penyimpangan septum (pembatas lubang hidung), pembesaran amandel, atau kelenjar gondok.