Jalan Cepat 22 Menit Kurangi Risiko Kematian Dini Akibat Kelamaan Duduk

Manfaat jalan cepat 22 menit bagi Anda yang kelamaan duduk

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 10 Nov 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 11:00 WIB
Jalan 22 menit mengurangi risiko bebahaya dari keseringan duduk
Jalan cepat selama 22 menit dapat mengurangi efek berbahaya dari keseringan duduk. (Foto: Freepik/pressfoto)

Liputan6.com, Jakarta - Studi menyebutkan orang yang duduk dalam waktu lama lebih berisiko meninggal lebih awal, namun aktivitas sedang hingga berat dapat menghilangkan risiko tersebut.

Jalan cepat selama 22 menit sekali sehari mungkin cukup untuk mengimbangi dampak negatif kesehatan dari terlalu banyak duduk, menurut penelitian seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis, (9/11/2023). 

Gaya hidup yang tidak aktif adalah salah satu penyebab utama kesehatan yang buruk di seluruh dunia. Jutaan orang yang duduk dalam waktu lama, menonton TV atau bekerja di depan komputer, misalnya, lebih mungkin meninggal lebih awal.

Namun aktivitas fisik sedang hingga kuat dapat menghilangkan peningkatan risiko akibat tidak banyak bergerak, menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine.

Para ahli memeriksa data 11.989 orang berusia di atas 50 tahun, setengah di antaranya adalah perempuan, dari Norwegia, Swedia, dan Amerika. Orang-orang dalam penelitian ini memakai pelacak aktivitas yang mengukur aktivitas fisik sedang hingga kuat (MPVA).

Contoh aktivitas sedang termasuk jalan cepat (6,4 km per jam atau lebih cepat), pembersihan berat seperti mencuci jendela atau mengepel, bersepeda dengan kecepatan 16-19km per jam atau bulu tangkis. 

Aktivitas berat termasuk hiking, jogging dengan kecepatan 9,5km per jam atau lebih cepat, menyekop, bersepeda cepat, pertandingan sepak bola, bola basket, atau tenis.

Secara keseluruhan, 5.943 orang menghabiskan kurang dari 10,5 jam untuk duduk setiap hari, sementara 6.042 orang menghabiskan 10,5 jam atau lebih untuk duduk diam. Selama lima tahun masa tindak lanjut, 6,7% (805) orang meninggal.

 

Hasil Penelitian

duduk terlalu lama
Photo by Christin Hume on Unsplash

Penulis Edvard Sagelv, dari Arctic University of Norwegia, mengatakan: “Dalam penelitian kami, kami menemukan bahwa hanya orang-orang yang duduk lebih dari 12 jam per hari yang memiliki risiko kematian lebih tinggi. Kita berbicara tentang aktivitas duduk apa pun, seperti berada di kantor atau menonton TV dalam jangka waktu lama.

“Dalam penelitian kami, MVPA yang lebih tinggi setiap menit menunjukkan risiko kematian yang lebih rendah, yang berarti jika orang melakukan aktivitas kurang dari 22 menit (misalnya 10 menit) maka risiko kematian tetap lebih rendah. Namun, melakukan aktivitas selama 22 menit menghilangkan risiko kematian yang lebih tinggi akibat duduk diam."

"Artinya, jika melakukan 22 menit atau lebih per hari, tidak ada risiko berlebih dari waktu duduk yang tidak banyak bergerak. Dan, jika melakukan lebih dari 22 menit per hari, risiko kematian secara keseluruhan lebih rendah. Pada dasarnya, semakin banyak semakin baik.”

 

Kesimpulan Penelitian

Penyebab Sembelit yang Paling Umum
Ilustrasi Duduk Terlalu Lama Credit: pexels.com/Mikhail

Temuan ini mendukung rekomendasi kepala petugas medis Inggris bahwa masyarakat sebaiknya melakukan MVPA selama 150 menit per minggu sekitar 21 menit per hari.

Studi tersebut menyimpulkan: “Upaya untuk meningkatkan aktivitas fisik mungkin memiliki manfaat kesehatan yang besar bagi individu dan MVPA dalam jumlah kecil mungkin merupakan strategi yang efektif untuk mengurangi risiko kematian yang terkait dengan tingginya waktu duduk.”

 

Tips Membantu Mengurangi Waktu Duduk

Lebih Banyak Jalan Kaki Saat di Kantor
Ilustrasi Jalan Kaki ©pexels

Regina Giblin, perawat jantung senior di British Heart Foundation, mengatakan: “Penelitian ini mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan efek negatif dari duduk dalam waktu lama dan dampak positif dari olahraga.

“Ada beberapa tip sederhana yang dapat membantu mengurangi waktu duduk. Menjauh dari layar komputer secara berkala, berjalan-jalan, atau memasak makanan sehat dari awal adalah cara untuk memasukkan waktu aktif ke dalam aktivitas harian."

“Menjadi aktif dapat membantu mengontrol berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan mental.” 

Infografis jenis-jenis olahraga kekinian
Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya