Liputan6.com, Jakarta - Kaki diabetik atau diabetic foot adalah masalah kaki yang berhubungan dengan diabetes melitus. Kaki diabetik terjadi pada penderita diabetes baik di salah satu atau kedua kaki akibat diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Gejala yang berhubungan dengan kaki diabetik dapat terjadi seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat dikaitkan dengan kerusakan saraf atau masalah aliran darah yang umum terjadi pada pasien diabetes.
Baca Juga
Masalah kaki diabetik dapat memengaruhi kulit atau struktur kaki. Kaki diabetik mencakup berbagai masalah seperti bisul pada kaki, infeksi, dan perubahan bentuk kaki.
Advertisement
Pada pasien diabetes, terlalu banyak gula darah dapat merusak saraf. Ini mengakibatkan neuropati perifer (kerusakan saraf di kaki).
Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD) di mana sirkulasi darah ke kaki tidak berjalan dengan baik dan memengaruhi lapisan pembuluh darah. Neuropati perifer terjadi pada sekitar 33 hingga 50 persen pasien diabetes.
“Gejala neuropati perifer meliputi mati rasa, kesemutan, dan hilangnya rasa pada kaki. Akibatnya, Anda mungkin tidak akan menyadari bahwa Anda memiliki luka terbuka, luka sayat, atau jenis luka lain di kaki Anda hingga menjadi parah,” mengutip Verywell Health, Kamis (9/11/2023).
Infeksi yang tidak diobati dan aliran darah yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan besar yang disebut gangren, yang mengakibatkan kematian kulit, otot, dan jaringan lain di kaki.
Gejala Awal Kaki Diabetik
Pada tahap awal, masalah kaki diabetik kerap luput dari perhatian karena tidak ada gejala spesifik. Namun, beberapa gejala ini patut dicurigai sebagai tanda awal kaki diabetik:
- Nyeri atau kram pada kaki, betis, paha, atau bokong, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
- Mati rasa (kehilangan sensasi) atau kemampuan merasakan panas atau dingin di kaki.
- Rasa terbakar, kesemutan, atau nyeri di kaki.
- Kulit kering dan pecah-pecah di kaki.
- Hilangnya rambut di kaki, jari kaki, dan tungkai bawah.
- Kutu air (tinea pedis) atau infeksi jamur lain di sela-sela jari kaki.
- Kuku kaki menebal dan berwarna kuning.
- Luka, lecet, bisul, atau kuku kaki yang tumbuh ke dalam.
- Edema (bengkak).
- Kemerahan atau rasa hangat di kaki.
“Perubahan bentuk kaki Anda, mungkin mengarah ke "rocker bottom", yang merupakan tanda dari bentuk kaki diabetik langka yang disebut neuropati kaki Charcot, di mana tulang di kaki dan jari kaki Anda bergeser atau patah.”
Advertisement
Waspada Gejala Nyeri Kaki
Gejala lain yang dapat timbul dan perlu diwaspadai pasien diabetes adalah nyeri kaki.
Meskipun nyeri kaki bukanlah gejala umum diabetes, tapi nyeri dapat terjadi karena neuropati perifer akibat diabetes yang tidak terkontrol. Neuropati yang melibatkan kaki biasanya menyebabkan gejala berikut:
- Rasa sakit yang dimulai di jari kaki dan secara bertahap menyebar ke lutut.
- Sakit saat berjalan.
- Perubahan dalam cara berjalan.
- Kehilangan keseimbangan menyebabkan lebih banyak jatuh.
5 Kategori Luka pada Kaki Diabetik
Masalah kaki diabetik berkembang pada tingkat yang berbeda-beda tergantung pada kondisi pengidap diabetes. Ulkus atau luka terbuka pada kaki diabetik biasanya berkembang semakin parah jika dibiarkan.
Ada sistem klasifikasi Wagner yang membagi kategori luka kaki diabetik sehingga diagnosis dan penentuan pengobatannya lebih mudah. Sistem klasifikasi luka kaki diabetik mencakup tingkat keparahan luka sebagai berikut:
- Tingkat 0: Kulit utuh dan tampak normal dengan kelainan tulang yang menandakan kaki berisiko.
- Tingkat 1: Ulkus kaki ada di lapisan luar kulit.
- Tingkat 2: Ulkus yang lebih dalam dan tebal yang mungkin mengenai ligamen, tendon, tulang, atau sendi kaki.
- Tingkat 3: Bisul dengan abses atau osteomielitis (infeksi tulang).
- Tingkat 4: Jaringan gangren (mati atau nekrotik) di bagian kaki.
- Tingkat 5: Gangren yang telah menyebar ke seluruh kaki.
Advertisement