Anak dengan ADHD, Kenali Gejala dan Terapi Penanganannya

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah salah satu gangguan neurodevelopmental yang kerap ditemukan pada anak-anak.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jan 2024, 20:44 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 17:30 WIB
Hiperaktif
Gejala anak dengan ADHD sulit untuk diam dan mudah gelisah. (Foto: Unsplash/Gabby Orcutt)

Liputan6.com, Jakarta Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah salah satu gangguan neurodevelopmental yang kerap ditemukan terjadi pada masa anak-anak. Gejala anak dengan ADHD biasanya akan muncul sebelum usia 7 atau 12 tahun.

Anak dengan ADHD biasanya memiliki kesulitan dalam memperhatikan sesuatu, mengendalikan perilaku impulsif (melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya) dan terlalu aktif.

Adalah hal normal pada anak-anak memiliki kesulitan fokus dan berperilaku pada suatu waktu. Namun, pada anak dengan ADHD kesulitan fokus, impulsif, dan terlalu aktif kondisinya bisa parah yang bisa menyebabkan kesulitan di sekolah, rumah atau berhubungan dengan teman seperti mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Kamis (23/11/2023).

Masih merujuk laman CDC, anak ADHD memiliki kecenderungan perilaku seperti berikut :

  • Banyak melamun
  • Sering lupa atau kehilangan banyak barang
  • Kerap menggeliat dan gelisah
  • Berbicara terlalu banyak  
  • Sulit menahan godaan
  • Sulit berbaur dengan teman-teman lain

Melihat gejala di atas saja tak cukup. Untuk menegakkan diagnosis seorang anak dengan ADHD harus lewat beberapa langkah. Nah, langkah pertama untuk mengetahui diagnosis pada anak adalah berkonsultasi dengan psikolog atua psikiater, atau penyedia layanan kesehatan primer seperti dokter anak.

 

3 Tipe ADHD

Ilustrasi anak ADHD
Ilustrasi anak ADHD. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Ada tiga karakteristik utama ADHD pada anak yang biasa ditemukan seperti mengutip laman Kemenkes RI:

1. Inatensi

  • Kesulitan mempertahankan fokus
  • Gagal fokus pada hal detail
  • Terlihat tidak mendengarkan
  • Kesulitan mengikuti instruksi
  • Kesulitan mengorganisasi
  • Sering kehilangan barang

2. Hiperaktif

  • Gelisah
  • Tidak bisa duduk diam
  • Tidak bisa antre
  • Lari atau memanjat tak terkendali
  • Bergerak tanpa kendali
  • Banyak bicara

3. Impulsif

  • Kesulitan menunggu giliran
  • Menjawab impulsif tanpa menunggu selesai
  • Memotong pembicaraan orang lain

Terapi Anak ADHD

Jika hasil pemeriksaan ahli menunjukkan anak dengan ADHD, orangtua tak perlu takut.  Ada terapi baik pengobatan maupun non pengobatan yang membantu anak dalam mengatasi masalah yang dialaminya.

1. Terapi farmakologi

Terapi pengobatan dengan menggunakan obat stimulan methylphenidate dan amphetamine sulphate dan obat non stimulan seperti atomoxetine.

2. Terapi non farmakologi

Terapi non pengobatan dengan neurofeedback, yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk melatih fungsi otak.

Dukungan dan Kasih Sayang Orangtua Amat Dibutuhkan

Contoh ilustrasi ayah dan anak
Orangtua dan anak(Foto: Unsplash.com/Steven Van Loy)

Menghadapi anak dengan ADHD maka dukungan dan kasih sayang orangtua merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Menjaga hubungan emosional yang baik diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap perbaikan kondisi pada anak.

Tips menghadapi anak dengan ADHD:

  1. Memberikan instruksi yang jelas: Berikan instruksi yang sederhana, langsung, dan spesifik. Jika perlu, gunakan panduan visual atau daftar tugas yang jelas untuk membantu anak memahami dan mengingat tugas yang harus dilakukan.
  2. Mengatur waktu untuk berolahraga dan kegiatan fisik.
  3. Makanan sehat dan pola tidur yang teratur.
  4. Dukungan dan komunikasi.
  5. Pujian dan penghargaan untuk memperkuat motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri.
  6. Menggunakan strategi belajar yang efektif: Visual, Auditory, Kinestetik
Infografis Journal
Infografis Journal Anak Berpotensi Jadi Pelaku dan Korban KDRT (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya