Shigella Picu Diare hingga Kematian, Kenali Cara Penularan hingga Penanganannya

Duh! Gejala Diare Tak Kunjung Sembuh, Waspada Shigella

dr Dinda Fath Faathiren
Direview oleh: dr Dinda Fath Faathiren

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 10 Des 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 18:00 WIB
Shigella Adalah Bakteri Penyebab Diare, Kenali Cara Mencegah dan Mengatasinya (Sumber: PIxabay)
Shigella Adalah Bakteri Penyebab Diare, Kenali Cara Mencegah dan Mengatasinya (Sumber: PIxabay)

Liputan6.com, Jakarta - Shigella adalah sekelompok bakteri yang bisa menyebabkan shigellosis. Ini sejenis keracunan makanan yang membuat pasiennya merasakan kram tajam di perut.

Shigellosis juga memicu diare sehingga pasien harus pergi ke kamar mandi 10 hingga 30 kali dalam sehari.

Penyakit ini umum terjadi pada anak kecil, yang biasanya tertular di tempat penitipan anak atau sekolah.

"Anda mungkin juga terkena shigellosis saat mengunjungi negara-negara berkembang di mana kebersihan yang buruk dapat menyebabkan diare pada wisatawan," kata dokter emergensi Carol DerSarkissian, MD mengutip Webmd.

Carol, menambahkan, penyakit ini biasanya hilang dalam lima sampai tujuh hari dengan istirahat dan minum.

Namun, dalam kasus yang parah, pasien perlu pergi ke rumah sakit.

Termasuk Penyakit Mematikan

Shigellosis umum terjadi di Amerika Serikat dengan sekitar setengah juta kasus setiap tahunnya.

Penyakit ini jauh lebih mematikan di negara-negara miskin (sekitar 165 juta kasus dan sekitar 1 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya).

Shigellosis terjadi ketika bakteri Shigella masuk ke perut dan berkembang biak di usus kecil. Mereka kemudian menyebar ke usus besar, menyebabkan kram di perut bersamaan dengan diare.

Shigella keluar dari tubuh melalui kotoran manusia. Penyakit ini menyebar ketika bakteri dari tinja orang yang sakit berpindah ke mulut orang lain.

Penularan Shigellosis

Bakteri Shigella menyebar lebih mudah dari yang dibayangkan, beberapa cara penularan bakteri Shigella yakni:

Menyentuh Benda Berbakteri Shigella

Shigella dapat menular setelah melakukan kontak dengan benda berbakteri. Misalnya, mengganti popok anak yang menderita shigellosis.

Jika tidak mencuci tangan dengan bersih, bakteri dapat tertinggal pada benda yang disentuh berikutnya, seperti meja ganti, mainan, dan gagang pintu.

Orang yang menyentuh permukaan yang terinfeksi tersebut dapat tertular, terutama jika mereka menyentuh mulutnya atau makan menggunakan tangan yang terkontaminasi.

 

Penularan Shigellosis Lewat Makanan

Penularan ini dapat terjadi ketika orang yang menyiapkan makanan ternyata menderita shigellosis.

Jika tangan mereka tidak bersih, makanan yang disajikan mungkin tercemar. Atau buah-buahan dan sayuran mungkin tumbuh di lahan yang terkontaminasi kotoran manusia.

Cara Penularan Berikutnya

Penularan Shigellosis juga dapat terjadi melalui hal-hal berikut:

Penularan Lewat Air

Penularan lewat air juga bisa terjadi ketika seseorang berenang di kolam yang terkontaminasi Shigella. Saat berenang, tak sengaja air yang terkontaminasi itu tertelan dan terjadilah Shigellosis.

Kontak Seksual

Shigella juga dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. "Anda bisa terpapar selama aktivitas seksual yang melibatkan kontak oral-anal," pungkas Carol.

-

Penanganan Shigellosis

Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat pulih dari shigellosis dengan memperbanyak istirahat dan minum cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare.

Hindari obat-obatan yang menghentikan diare atau memperlambat usus. Obat-obatan seperti diphenoxylate dengan atropin (Lomotil) atau loperamide (Imodium) dapat memperburuk shigellosis.

Dalam kasus yang parah, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mempersingkat penyakitnya. Ini mungkin untuk orang lanjut usia, bayi, atau orang yang memiliki penyakit lain.

Namun, beberapa bakteri Shigella resisten terhadap antibiotik, sehingga pengobatannya mungkin tidak berhasil.

"Beri tahu dokter Anda jika antibiotik yang diresepkan tidak membuat Anda merasa lebih baik setelah Anda meminumnya selama beberapa hari," pungkas Carol.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya