Liputan6.com, Jakarta - Pemberian vaksin COVID-19 berbayar sudah mulai dapat dilakukan di fasilitas kesehatan. Dua vaksin yang digunakan adalah IndoVac yang diproduksi Bio Farma dan InaVac yang diproduksi PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan penetapan batasan atau Harga Eceran Tertinggi (HET) vaksin COVID-19 berbayar?
Baca Juga
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memastikan sampai saat ini tidak mengatur soal harga vaksin COVID-19, termasuk Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya.
Advertisement
Dalam hal ini, tarif layanan vaksinasi COVID itu dilempar ke pasar.
Walau vaksinasi berbayar mulai berjalan, Budi Gunadi mengingatkan, kelompok rentan tetap mengakses gratis vaksin COVID-19.
"Kita sampai sekarang belum atur harganya karena yang enggak mampu sama yang (rentan) ini kan masih dibayar oleh Kemenkes," terang Budi Gunadi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 9 Januari 2024.
Penerima Vaksin COVID-19 yang Tetap Gratis
Kelompok rentan yang dimaksud oleh Budi Gunadi yang masih mendapatkan vaksin COVID-19 gratis meliputi masyarakat lansia, lansia dengan komorbid, dewasa dengan komorbid, serta tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan.
Kemudian, vaksin COVID-19 gratis juga diberikan kepada ibu hamil, serta remaja usia 12 tahun ke atas dan kelompok usia lainnya dengan kondisi immunocompromised (orang yang mengalami gangguan sistem imun) tingkat sedang hingga berat.
Pemerintah Tak Tetapkan Harga Eceran Tertinggi
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, Pemerintah tidak mengatur soal Harga Eceran Tertinggi (HET) vaksin COVID-19 berbayar.
Tarif layanan vaksinasi COVID mandiri diserahkan sesuai mekanisme pasar.
"Enggak ada penetapan Harga Eceran Tertinggi. Itu akan diserahkan ke mekanisme pasar," ujar Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com pada Rabu, 10 Januari 2024.
Tarif layanan vaksinasi COVID mandiri juga secara keseluruhan akan tergantung masing-masing fasilitas kesehatan.
"Kalau harga (vaksin COVID-19), di fasilitas kesehatan yang memberikan layanan," kata Nadia pada Rabu, 3 Januari 2024.
Advertisement
Tarif Vaksin COVID-19 Mandiri Bio Farma
Bio Farma dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sebelumnya sudah membeberkan kisaran tarif layanan vaksin COVID-19 mandiri yang berbayar. Tarif tersebut dikisaran Rp200.000 sampai Rp250.000.
Terkait layanan vaksinasi COVID mandiri, Head of Corporate Communications PT Bio Farma, Iwan Setiawan buka suara.
"Layanan vaksinasi COVID-19 dapat diperoleh di fasilitas kesehatan milik BUMN Holding Farmasi (Kimia Farma Klinik Diagnostik) atau fasilitas kesehatan milik BUMN lain atau swasta dengan harga yang bervariasi," ungkap Iwan dalam konfirmasi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 3 Januari 2024.
Tarif Layanan Rp200.000 sampai Rp250.000 Sekali Suntik
Iwan juga menuturkan, kisaran tarif layanan vaksin COVID-19 mandiri di fasilitas kesehatan Bio Farma Group pada rentang Rp200.000 sampai Rp250.000 sekali suntik.
"Untuk di fasilitas kesehatan Bio Farma Group, tarif layanan vaksinasi (COVID-19 mandiri) berkisar antara Rp200.000 sampai Rp250.000 per kali suntikan," tuturnya.
"Tarif layanan ini akan bervariasi, tergantung dari fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksin IndoVac."
Tarif Vaksin COVID-19 Mandiri Biotis
Harga vaksin InaVac mandiri yang diproduksi PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia berada dikisaran Rp200.000 sampai Rp250.000.
Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman menyampaikan, harga vaksin Rp200.000 sampai Rp250.000 itu sudah mencakup tarif layanan jasa dokter.
Meski begitu, besaran tarif layanan keseluruhan tergantung dari fasilitas kesehatan masing-masing.
"Harga berbayar vaksin InaVac Rp200-250 ribu per dosis, tergantung lokasi dan fasilitas kesehatan. Sudah termasuk tarif jasa dokter atau belum? Sudah harusnya," ujar Sudirman saat dikonfirmasi Health Liputan6.com pada Kamis, 4 Januari 2024.
Kebutuhan stok sendiri, Biotis sudah mempersiapkan 3 juta dosis untuk vaksinasi COVID mandiri.
"Ada standby stock 3 juta dosis untuk kebutuhan vaksinasi mandiri," terang Sudirman.
Vaksin InaVac merupakan vaksin COVID-19 platform inactivated virus yang dikembangkan peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Advertisement