Liputan6.com, Jakarta - Member NCT, Haechan, diharuskan beristirahat dan absen sementara waktu dari sejumlah event lantaran masalah kesehatan. Pengumuman ini disampaikan pihak agensi, SM Entertainment melalui WeVerse pada Selasa 9 Januari 2024.
Haechan NCT mau tak mau harus hiatus dari kegiatan grupnya bersama NCT 127 usai didiagnosis radang amandel.
Baca Juga
SM Entertainment mengatakan bahwa saat berada di Jepang, Haechan NCT terpaksa balik ke Korea Selatan pada Senin 8 Januari 2024 dan langsung mengunjungi rumah sakit karena gejala flu yang disertai demam tinggi.
Advertisement
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Haechan NCTÂ 127 menderita tonsilitis atau radang amandel yang parah, dan dokter menyarankan agar dia banyak beristirahat.
"Oleh sebab itu, Haechan akan beristirahat sejenak agar bisa pulih dengan cepat," kata SM Entertainment dikutip dari Soompi pada Kamis 11 Januari 2024.
Walhasil, Haechan tidak dapat berpartisipasi dalam Circle Chart Music Awards yang digelar pada Rabu 10 Januari 2025.
"Oleh sebab itu, NCT DREAMÂ akan berpartisipasi dalam Circle Chart Music 2023 dengan enam anggota yang ada, Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung. Kami meminta pengertian dan kemurahan hati penggemar," SM Entertainment menambahkan.
Di saat bersamaan, NCT 127Â pun dijadwalkan menggelar konser bertajuk 'Neo City: The Unity Jakarta' yang digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat pada 13 s.d 14 Januari 2024.
Sayangnya, belum dipastikan apakah Haechan berpartisipasi dalam kegiatan ini atau tidak mengingat radang amandel yang menimpanya. SM Entertainment dalam pemberitahuannya tidak menyinggung soal itu.
Mereka hanya mengatakan,"Semua kegiatan di waktu mendatang tergantung pada kondisi pemulihannya, dan kami akan memberitahu kalian lagi (mengenai keputusan ini)."
Â
Menyoal Tonsilitis atau Radang Amandel Haechan NCT
Menurut jurnal dari Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (UNILA), tonsilitis atau umum dikenal sebagai radang amandel adalah peradangan pada tonsil tepatnya di bagian cincin waldayer.
Tonsilitis umumnya disebabkan oleh makanan yang mengandung banyak minyak, penyedap rasa, pengawet, minuman dingin, dan makanan tidak bersih.
Sementara bakteri Streptococcal, virus influenza (flu), dan virus Epstein Barr (EBV) lebih sering menyerang anak-anak, penderita ISPA, kebiasaan dan paparan asap rokok, hygienitas mulut yang buruk, dan cuaca yang tidak menentu.
Pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jenis bakteri yang paling umum adalah Streptococcus B-Hemolitic group A tapi Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenza juga perlu dikultur.
Penegakan diagnosis dari tonsilitis dapat dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis dilakukan untuk menggaliriwayat dari keluhan-keluhan pasien, berupa keluhan lokal dan keluhan sistemik.
Keluhan lokal yang dapat dirasakan antara lain nyeri saat menelan, rasa sakit dan mengganjal pada tenggorokan, halitosis (bau mulut), demam, mendengkur, gangguan saat bernapas, hidung tersumbat, dan batuk pilek berulang. Selain itu, dapat disertai dengan keluhan sistemik, seperti rasa lemah, nafsu makan berkurang, nyeri kepala, dan nyeri pada persendian.
Pada pemeriksaan fisik dalam menegakkan diagnosis tonsilitis ini, maka sering didapatkan hasil yaitu pembesaran tonsil, pelebaran permukaan pada kripta tonsil, ditemukan detritus pada penekanan kripta, hiperemis/kemerahan pada arkus anterior atau posterior hiperemis, dan dapat ditemukan pembesaran kelenjar submandibula.
Diagnosis tonsilitis dapat ditegakan apabila terdapat satu atau lebih keluhan dari anamnesis yang sering berulang ditambah dengan pembesaran ukuran tonsil dan/atau pemeriksaan fisik lainnya.
Advertisement
Abses Peritonsil dan Tonsilitis yang Dialami Haechan NCT, Apa Bedanya
Abses peritonsil adalah kumpulan jaringan yang menyakitkan, berisi nanah yang terbentuk di belakang tenggorokan dekat salah satu amandel. Abses peritonsil ini sering muncul sebagai akibat dari tonsilitis.
Sebagian besar penyakit abses peritonsil disebabkan oleh adanya infeksi akibat bakteri streptokokus. Bakteri streptokokus adalah salah satu bakteri yang sering menginfeksi jaringan lunak di sekitar amandel.
Namun, ada banyak pemicu yang menyebabkan seseorang mengalami abses peritonsil, salah satunya adalah kebiasaan merokok.
Bagi beberapa orang, kebiasaan merokok menjadi hal yang sulit untuk dihindari. Padahal, kebiasaan merokok memicu gangguan kesehatan pada jantung, paru-paru maupun pada tonsil atau amandel
Kebiasaan merokok bisa mengakibatkan mulut menjadi kering. nilah yang membuat mulut lembap dan bakteri dapat berkembang biak dengan lebih cepat. Bakteri memengaruhi kesehatan mulut dan gigi yang berdampak pada kesehatan tonsil atau amandel.
Tidak hanya bakteri, paparan bahan kimia yang beracun dalam jangka waktu yang cukup lama juga bisa menyebabkan gangguan pada amandel atau tonsil. Kondisi ini yang sebabkan seseorang alami abses peritonsil.