Prabowo Sebut Bakal Tambah 300 Fakultas Kedokteran, IDI: Berlebihan, Lebih Baik Buka Prodi Spesialis

Ketua Umum PB IDI Mohamad Adib Khumaidi, SpOT angkat bicara soal pernyataan Prabowo bakal tambah 300 FK. Adhib mengatakan ada potensi overload dokter di Indonesia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Feb 2024, 17:25 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2024, 19:00 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto saat membacakan visi misi di debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto bicara bakal tambah 300 fakultas kedokteran di Indonesia. IDI beri tanggapan. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto mengatakan bakal menambah 300 fakultas kedokteran (FK). Saat ini, di Indonesia sudah ada 92 fakultas kedokteran. Penambahan FK dilakukan untuk mengatasi kekurangan 140 ribu dokter di Indonesia.

Terkait program yang disampaikan Prabowo dalam debat capres terakhir, Ketua Umum Pengurus Ikatan Dokter Indonesia dokter Mohamad Adib Khumaidi, SpOT angkat bicara. Dengan tegas Adhib mengatakan penambahan FK sebanyak itu berlebihan.

"(Penambahan) 300 fakultas kedokteran itu sangat berlebihan. Sangat sangat berlebihan," kata Adhib secara daring pada Senin (5/2/2024).

Adhib menuturkan dalam membuat fakultas kedokteran seharusnya berdasarkan kebutuhan. Sementara, bila fakultas kedokteran dibuat sebanyak itu maka dalam lima tahun ke depan menghasilkan banyak sekali sarjana kedokteran yang menjadi dokter umum. Maka yang terjadi nantinya overload dokter di Indonesia.

"Kalau kita bicara produksi (mencetak dokter) tanpa bicara alokasi dan distribusi, maka akan dihadapkan dengan potensi pengangguran intelektual profesi yakni tenaga medis sebaga tenaga profesional," kata Adhib.  

"Pengangguran intelektual profesi itu sebetulnya berprofesi sebagai dokter tapi tidak dapat pekerjaan," jelas Adhib.

Ketika dokter menjadi pengangguran maka itu amat disayangkan. Terlebih, biaya pendidikan dokter itu mahal. Lalu ketika sudah lulus, jumlah dokter terlalu banyak malah membuat tak dapat pekerjaan.

"Maka harus dimulai dari mengetahui jumlah kebutuhan dokter," kata Adhib.

 

 

Bukan Tambah Fakultas Kedokteran tapi Prodi Spesialis

Adhib menekankan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah dokter spesialis. Sementara, bila membuka 300 fakultas kedokteran maka akan mencetak dokter umum.

"Padahal kan yang dibutuhkan dokter spesialis. Maka saat ini butuh pembukaan prodi dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan per wilayah lalu apa yang menjadi program prioritas di wilayah itu," saran Adhib.

Berdasarkan data terbaru dari Konsil Kedokteran Indonesia, jumlah dokter total ada 226.090. Dari angka tersebut yang menjadi dokter umum ada 173.247, sementara dokter spesialis 52.843.

Pernyataan Prabowo dalam Debat Capres Kelima

Momen Akhir Capres-Cawapres Usai Debat Pamungkas Pemilu 2024
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka saat memberi pernyataan penutup Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat membuka Debat Capres Kelima yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu, 4 Februari 2024, malam, Prabowo mengutarakan soal rencana penambahan fakultas kedokteran.

"Kekurangan 140 ribu dokter akan segera diatasi dengan menambah fakultas kedokteran (FK) di Indonesia, dari yang sekarang 92 menjadi 300 fakultas kedokteran," kata Prabowo.

Prabowo janji memberangkatkan 10  ribu anak Indonesia berprestasi belajar ilmu kedokteran di luar negeri. Lalu, ada 10 ribu anak-anak pintar lain bakal mendapat beasiswa ke luar negeri untuk belajar science, matematika, biologi, dan fisika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya