Liputan6.com, Jakarta - Sarapan dengan makanan manis memang nikmat saat disantap, tapi rasa kenyangnya tidak bertahan lama. Malah, bisa membuat seseorang merasa lapar dan lesu setelahnya akibat kurangnya nutrisi pada makanan yang dikonsumsi.
Menurut ahli nutrisi, Trista Best MPH RD LD, sebaiknya saat sarapan, pilihlah makanan yang mengandung protein dan serat. Kehadiran protein membantu seseorang merasa kenyang lebih lama sehingga mengurangi rasa lapar dan nafsu makan. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa protein lebih mengenyangkan dibandingkan karbohidrat.
Baca Juga
Sementara makanan yang kaya serat membutuhkan waktu lebih lama dicerna, membuat perut kenyang lebih lama dan cenderung menahan untuk tidak ngemil atau mengonsumsi berkalori tinggi. Serat juga membantu menjaga energi dengan mengontrol lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan kelesuan.
Advertisement
Menurut Eat This Not That, beberapa makanan sebaiknya dihindari untuk sarapan. Muffin yang dibeli di toko, roti bagel, donat, sereal manis, dan wafel adalah beberapa contohnya. Makanan-makanan ini kurang serat dan protein yang penting untuk menjaga energi dan rasa kenyang, sehingga bisa membuat seseorang sering ngemil dan makan berlebihan di kemudian hari.
Muffin yang sering dianggap sarapan praktis ternyata tidak memberikan rasa kenyang hingga siang. Menurut ahli nutrisi, Lisa Young PhD RDN, muffin yang biasa dibeli di toko sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cupcake karena terutama terbuat dari biji-bijian olahan dan banyak tambahan gula, tanpa kandungan serat yang cukup untuk membuat kenyang.
Sementara roti bagel, meskipun mirip dengan donat, memiliki kandungan yang berbeda. Roti bagel dinilai kurang mengenyangkan untuk sarapan karena rendah protein dan serat, tapi tinggi karbohidrat. Bagaimana dengan donat? Meskipun populer untuk sarapan, tapi makanan ini tinggi gula dan digoreng, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan membuat lesu.
Apa Saja Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ketika Sarapan
Lebih lanjut, sereal yang manis cenderung membuat lapar dan lesu karena tingginya kandungan gula dan kurangnya nutrisi penting seperti serat dan protein. Kurangnya serat dan protein pada sereal dapat menyebabkan ngemil berlebihan di kemudian hari.
Kemudian wafel, yang tidak memiliki nilai gizi dan cenderung mengandung kalori kosong. Meskipun mengandung sedikit protein, kandungan karbohidrat dan serat yang rendah membuat wafel tidak cukup mengenyangkan dan membuat perut merasa lapar setelah makan.
Masih ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat sarapan, dengan alasan yang sama.
Energi bar sering membuat siapa pun yang memakannya merasa tidak puas dan cenderung lapar setelahnya karena kekurangan nutrisi. Kandungan gula tinggi dalam energi bar memberikan dorongan energi cepat tanpa disertai serat dan protein yang mampu memperlambat pencernaan dan memberikan rasa kenyang.
Ini bisa menyebabkan lonjakan glukosa darah yang cepat diikuti dengan rasa lelah dan kelaparan. Selain itu, energi bar sering mengandung gula rafinasi dan memiliki nilai gizi minimal, yang tidak memadai untuk mempertahankan energi dan kesehatan.
Advertisement
Hindari Makanan Ini Saat Sarapan
Meskipun beberapa jenis yogurt memiliki kandungan protein tinggi dan rendah gula yang cocok untuk membuat seseorang merasa kenyang, banyak yogurt yang dijual di supermarket rendah protein dan tinggi gula tambahan. Yoghurt yang dipasarkan sebagai 'makanan sehat' dan terbuat dari buah asli seringkali mengandung tambahan gula yang tinggi dan sedikit protein, yang tidak cukup untuk memberikan energi sepanjang pagi.
Lalu ada roti panggang dengan mentega yang kerap jadi pilihan sarapan. Namun, makanan satu ini dapat menjadi lebih baik jika dipadukan dengan serat, protein, lemak sehat, atau antioksidan. Jika hanya menambahkan sedikit mentega pada sepotong roti tawar tidak akan memberikan rasa kenyang di perut.
Dan, yang terakhir adalah biskuit yang dicelupkan ke dalam kopi atau teh. Mungkin makanan ini memberikan rasa kenyang sementara karena mengandung karbohidrat tinggi, tapi memiliki sedikit nutrisi dan serat. Hal ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan membuat seseorang merasa lesu di pagi hari.