Jerawat di Kaki Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat di kaki pria bisa disebabkan oleh folikulitis, yaitu peradangan folikel rambut.

oleh Iwan Tantomi pada 03 Mar 2024, 19:32 WIB
Diperbarui 04 Mar 2024, 19:30 WIB
Jerawat di Kaki Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Kaki Pria. Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Jerawat di kaki pria menjadi salah satu masalah kesehatan kulit yang bisa dialami oleh siapa saja. Ketika mengalaminya, rasa sakitnya kadang tidak jauh beda dengan masalah jerawat di bagian tubuh lainnya. Tak jarang, saat mengalaminya aktivitas pun turut terhambat, karena kaki jadi tak bisa digunakan untuk berjalan secara maksimal karena adanya jerawat di kaki pria ini.

Walau tampak sepele, masalah jerawat di kaki pria ini tidak boleh dianggap remeh. Lebih-lebih jika sampai mengalami peradangan, sebab biasanya muncul rasa sakit yang tak tertahankan. Supaya bisa menanganinya dengan baik, ketahui penyebab jerawat di kaki pria dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini!

 

Penyebab Jerawat di Kaki Pria

Jerawat di kaki pria mungkin tidak terlalu umum, tetapi beberapa kemungkinan penyebabnya dapat meliputi:

Folikulitis

Jerawat di kaki pria bisa disebabkan oleh folikulitis, yaitu peradangan folikel rambut. Ini bisa terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh bakteri, kotoran, atau minyak, dan menyebabkan benjolan merah yang terasa gatal atau nyeri. Terdapat beberapa jenis folikulitis, termasuk:

Pertama adalah superficial pustular folliculitis. Jenis folikulitis ini ditandai dengan adanya pustula berdinding tipis di pembukaan folikel rambut. Lalu, ada folikulitis pseudomonas. Jenis ini sering terjadi pada orang yang sering berendam air hangat yang tidak bersih. Bakteri pseudomonas yang terdapat dalam air yang kurang bersih dapat menyebabkan peradangan.

Selain itu, ada folikulitis gram negatif. Jenis ini terjadi akibat penggunaan antibiotik dalam jangka waktu panjang, yang biasanya dilakukan untuk mengatasi jerawat. Bakteri lain terlibat dalam folikulitis ini, dan dapat menyebabkan jerawat semakin parah.

Ada pula folikulitis palsu. Juga dikenal sebagai pseudo-folliculitis, kondisi ini terjadi ketika ujung rambut tumbuh ke dalam kulit. Hal ini sering terjadi pada orang dengan rambut keriting, terutama setelah mencukur. Ujung rambut yang tumbuh ke dalam dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan peradangan berupa benjolan kecil kemerahan yang kadang terasa nyeri.

Di samping itu ada folikulitis Malassezia. Jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia sp. dan sering disebut juga sebagai fungal acne. Lesi yang muncul menyerupai jerawat dan biasanya terjadi di area wajah, punggung, lengan, dada, dan leher.

Dermatitis

Jerawat di kaki pria juga bisa disebabkan oleh dermatitis, yaitu peradangan kulit yang bisa terjadi karena alergi atau iritasi. Faktor seperti penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok atau paparan zat iritan tertentu dapat menyebabkan dermatitis dan munculnya jerawat di kaki pria. Secara umum, dermatitis adalah kondisi umum yang terjadi pada kulit dan ditandai dengan peradangan, kemerahan, dan gatal-gatal.

Dermatitis terdiri dari beberapa jenis, termasuk Dermatitis Atopik (Eksim). Kondisi ini adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal secara terus-menerus dan ruam kulit yang memerah. Biasanya dimulai pada masa bayi dan dapat berlanjut hingga dewasa. Faktor pemicu dermatitis atopik dapat beragam, seperti penggunaan sabun atau deterjen yang tidak sesuai, stres, kelembapan rendah, cuaca dingin, dan faktor pemicu lainnya.

Ada pula Dermatitis Kontak. Jenis ini terjadi akibat iritasi atau reaksi alergi setelah kontak langsung dengan zat tertentu. Dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak alergi terjadi karena reaksi alergi terhadap zat tertentu, sedangkan dermatitis kontak iritan terjadi akibat iritasi kulit oleh zat tertentu.

Ada juga Dermatitis Seboroik. Kondisi ini ditandai dengan munculnya sisik berwarna kekuningan pada kulit, terutama pada kulit kepala dan wajah. Dermatitis seboroik seringkali terjadi pada orang dewasa dan dapat disebabkan oleh pertumbuhan jamur Malassezia pada kelenjar minyak kulit. Selain itu, ada Dermatitis Statis. Jenis ini terjadi akibat gangguan aliran darah di kaki, yang dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan pecah-pecah.

Keratosis Pilaris

Jerawat di kaki pria disebabkan keratosis pilaris. Apa itu? Keratos pilaris merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan tonjolan kecil yang kasar dan sering kali terjadi di lengan, paha, atau kaki. Meskipun bukan jerawat sejati, kondisi ini dapat terlihat mirip dengan jerawat dan dapat mempengaruhi pria maupun wanita.

Secara umum, keratosis pilaris adalah suatu kondisi kulit umum yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil dan kasar pada kulit. Dikenal juga dengan sebutan "kulit ayam" karena kemiripannya dengan kulit ayam yang dipetik. Kondisi tersebut terjadi ketika terdapat penumpukan sel kulit mati yang menyumbat folikel rambut. Keratosis pilaris dapat menyerang orang-orang dari segala usia, namun paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

Penyebab pasti keratosis pilaris belum sepenuhnya dipahami, namun diyakini terkait dengan mutasi genetik pada protein yang disebut filaggrin. Mutasi ini menyebabkan kulit memproduksi keratin dalam jumlah berlebih, yaitu protein yang melindungi kulit. Kelebihan keratin menyumbat folikel rambut, menyebabkan terbentuknya benjolan kasar.

Gejala keratosis pilaris berupa benjolan kecil, keras, berwarna daging atau putih yang tampak seperti jerawat atau kasar. Benjolan ini biasa ditemukan di area kulit kering, seperti lengan atas, paha, dada, dan terkadang wajah. Kulit yang terkena mungkin terasa kasar seperti amplas, dan dalam beberapa kasus, mungkin timbul rasa gatal atau sedikit peradangan.

Meskipun keratosis pilaris merupakan kondisi yang tidak berbahaya, namun dapat mengganggu penampilan dan teksturnya. Perawatan tidak diperlukan, tetapi jika diinginkan, ada pilihan yang tersedia untuk memperbaiki penampilan kulit dan meringankan gejala. Ini mungkin termasuk melembabkan kulit, melakukan eksfoliasi dengan lembut, menggunakan krim atau losion topikal yang mengandung bahan seperti urea atau asam laktat, dan menghindari sabun atau deterjen keras yang dapat semakin mengeringkan kulit.

Cara Mengatasi Jerawat di Kaki Pria

Membersihkan Kulit Kaki Secara Teratur

Supaya terhindar dari jerawat di kaki pria jangan lupa membersihkan kulit secara teratur. Membersihkan kulit kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penumpukan kotoran, sel kulit mati, dan bakteri yang dapat menyumbat pori-pori kulit. Gunakan sabun yang sesuai dengan jenis kulit dan hindari penggunaan produk yang terlalu keras yang dapat mengiritasi kulit.

Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk membersihkan kulit kaki dengan benar. Pertama, gunakan air hangat. Isi wadah kecil dengan air hangat. Pastikan suhunya nyaman untuk kulit Anda. Setelah itu, tambahkan sabun ringan atau sabun mandi ke dalam air. Pastikan sabun yang digunakan cocok untuk kulit Anda.

Setelah itu, rendam kaki Anda dalam air selama beberapa menit untuk membantu melunakkan kulit dan membersihkan kotoran. Lalu, gosok dengan lembut. Gunakan kain lembut atau spons untuk membersihkan kulit kaki dengan gerakan lembut. Hindari menggosok terlalu keras yang dapat menyebabkan iritasi.

Jangan lupa bersihkan sela-sela jari. Pastikan untuk membersihkan sela-sela jari kaki dengan hati-hati untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang mungkin terperangkap di sana. Setelah selesai membersihkan, bilas kaki dengan air bersih dan keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih.

Penting untuk memperhatikan kebersihan kaki secara teratur, terutama jika Anda sering menggunakan sepatu tertutup. Membersihkan kaki dengan benar dapat membantu mencegah masalah kulit seperti bau kaki, infeksi jamur, dan kulit kering.

Menggunakan Pelembap

Penting untuk menggunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit untuk menghindari dehidrasi kulit. Pelembap dapat membantu menghidrasi kulit dan mencegah produksi minyak berlebih yang dapat memicu munculnya jerawat di kaki pria. Pelembap sendiri merupakan kosmetik perawatan yang digunakan untuk melindungi, melembapkan, dan memberikan lumasan pada permukaan kulit. Fungsinya adalah untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan.

Pelembap dapat mengandung berbagai bahan seperti cetyl alcohol, cetearyl alcohol, cocoa butter, isopropyl myristate, isopropyl palmitate, lanolin, liquid paraffin, polyethylene glycols, shea butter, minyak silicone, stearic acid, stearyl alcohol, dan castor oil, serta minyak-minyak lainnya. Pelembap juga dapat tersedia dalam berbagai bentuk seperti lotion, krim, salep, minyak mandi, atau pengganti sabun.

Pelembap bekerja dengan cara mengunci kelembapan di dalam kulit dan membentuk lapisan pelindung. Ini membantu menjaga kulit tetap lembap dan terhidrasi. Pelembap umumnya digunakan setelah membersihkan kulit, baik itu wajah atau tubuh, dan sebaiknya digunakan secara teratur, terutama setelah mandi atau mencuci wajah.

Pemilihan pelembap yang tepat perlu disesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhan individu. Ada berbagai jenis pelembap yang tersedia, seperti pelembap oklusif yang cocok untuk kulit kering, pelembap humektan yang menarik hidrasi, dan pelembap emolien yang membantu memperbaiki kondisi kulit. Penting untuk memilih pelembap yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda dan menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi.

Menghindari Pencet-Pencet Jerawat

Memencet jerawat di kaki pria tidak disarankan karena tindakan ini dapat memperparah kondisi jerawat dan berpotensi menyebabkan infeksi. Memencet jerawat di kaki dapat merobek kulit, memindahkan kotoran dan bakteri dari tangan ke area yang terkena jerawat, serta meninggalkan bekas luka atau infeksi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kebiasaan memencet jerawat di kaki dan cari metode perawatan yang lebih aman dan efektif untuk mengatasi jerawat tersebut.

Penting untuk diingat bahwa memencet jerawat tidak akan membuatnya hilang, dan justru dapat memperburuk kondisinya. Selain itu, memecahkan jerawat tanpa bantuan dokter dapat memperburuk kondisi kulit, seperti menimbulkan bekas luka, bopeng, atau infeksi. Jika Anda memiliki jerawat di kaki yang mengganggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kesehatan yang kompeten untuk saran perawatan yang tepat.

Menjaga kulit kaki bersih dan terawat dapat membantu mengurangi keinginan untuk memencet jerawat di kaki pria. Rutin mandi dengan menggunakan sabun yang cocok untuk kulit kaki dan keringkan dengan lembut. Selain itu, menghindari menyentuh atau memegang jerawat di kaki dapat membantu mengurangi dorongan untuk memencetnya. Sentuhan tangan dapat memindahkan bakteri atau kotoran ke area yang terkena dan memperburuk kondisi kulit.

Anda juga bisa menggunakan perawatan topikal yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengobati jerawat di kaki. Perawatan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah munculnya jerawat baru, sehingga mengurangi keinginan untuk memencet. Bisa pula dengan mencari kegiatan atau hobi lain yang dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi keinginan untuk memencet jerawat. Misalnya, baca buku, dengarkan musik, berolahraga, atau melakukan aktivitas yang Anda nikmati.

Di samping itu, berbicaralah dengan orang terdekat Anda tentang keinginan untuk memencet jerawat di kaki pria. Mereka dapat memberikan dukungan dan membantu Anda mengalihkan perhatian dari keinginan tersebut. Ingatlah bahwa memencet jerawat di kaki dapat memperburuk kondisi kulit dan meninggalkan bekas luka atau infeksi. Jika jerawat di kaki Anda terus mengganggu atau memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk saran dan perawatan yang lebih lanjut.

Perawatan Medis

Jika jerawat di kaki pria sangat mengganggu atau tidak kunjung membaik, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kesehatan untuk saran perawatan medis yang sesuai. Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi perawatan yang sesuai.

Dokter dapat meresepkan pengobatan topikal yang mengandung bahan seperti sulfur, resorsinol, asam salisilat, antibiotik, dan isotretinoin. Penggunaan obat-obatan ini harus dalam pengawasan dokter karena efek samping yang mungkin muncul. Selain pengobatan obat-obatan, terdapat metode lain untuk mengobati jerawat, seperti peeling kimia, pengangkatan (ekstraksi) komedo, terapi fotodinamik, terapi laser, terapi mikrodermabrasi, dan suntik kortikosteroid ke jerawat yang meradang.

Bersihkan area kulit yang berjerawat dengan sabun pembersih wajah berbahan lembut dan air hangat, sebanyak 2 kali sehari atau setelah berkeringat. Hindari menggunakan sabun scrub, spons, atau kain untuk mencuci wajah, karena dapat menyebabkan iritasi. Penting untuk diingat bahwa perawatan medis yang tepat untuk mengatasi jerawat di kaki harus disesuaikan dengan kondisi kulit dan kebutuhan individu. Selain itu, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah regimen perawatan kulit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya