Liputan6.com, Jakarta Usai keguguran, Kiky Saputri harus menerima kenyataan kurang menyenangkan lainnya. Kista yang diharapkan bisa kempes usai Kiky Saputri keguguran malah makin membesar yang menyebabkan rasa nyeri luar biasa di perut bagian bawah.
Rasa nyeri tersebut dirasakan pada Rabu, 6 Maret 2024 saat Kiky Saputri hendak berangkat syuting. Awalnya, wanita 30 tahun itu mengira rasa sakit itu karena bakal datang bulan usai menjalani kuretase.
Baca Juga
"Allah kasih nikmat luar biasa di tanggal 6 Maret 2024, aku ngerasain sakit luar biasa di perut bagian bawah, aku pikir mau hari pertama hari haid tapi ternyata nggak. Rasa sakitnya 10 kali luar biasa sakitnya," kata Kiky.
Advertisement
Tak tahan dengan rasa sakit, pada Kamis, 7 Maret Kiky memeriksakan kesehatannya ke dokter kandungan.
"Dicek ternyata kistaku makin membesar (menjadi) 5,1 cm. Dokter memutuskan untuk diangkat kistanya, karena takutnya membahayakan karena nempel tuba falopi kiri," tutur Kiky dalam akun Youtube pribadinya yang diunggah Senin, 18 Maret.
Gejala Lain Kista Ovarium
Selain rasa sakit luar biasa seperti yang Kiky rasakan ada juga gejala lain pada orang dengan kista ovarium.
Rasa nyeri juga bisa dirasakan seorang wanita dengan kista ovarium. Hal ini terjadi ketika bagian padat dalam kista terpuntir seperti disampaikan spesialis obstetri dan ginekolog konsultan onkologi ginekologi Hariyono Winarto.
 "Saat wanita bergerak, lalu bagian kista yang padat itu terpuntir itu bisa bikin nyeri," kata dokter Hariyono dalam video yang diunggah di Youtube RSCM.
Â
Kista Ovarium Muncul, Belum Tentu Timbulkan Gejala
Hariyono menerangkan bahwa saat kista muncul di ovarium tidak selalu menimbulkan gejala karena letaknya di dalam rongga perut bagian bawah.
"Kalau kista belum besar dan belum mendesak organ lain dia tidak menimbulkan gejala," kata Hariyono.
Lalu, kista juga akan menimbulkan gejala bila mengalami robekan atau pecah sehingga keluar material.
Advertisement
Muncul Kista, Harus Operasi?
Hariyono menjelaskan jika seorang perempuan dengan kista ovarium tidak mengeluhkan nyeri, seorang dokter kandungan akan mengevaluasi terlebih dahulu. Dokter akan memprediksi jenis kista tersebut termasuk kista normal atau kista patologi.
"Jadi ada kista yang alami, normal, kista itu akan timbul dan hilang lagi. Lalu, ada kista merupakan penyakit atau patologi, yang penyakit ini biasanya yang memerlukan tindakan tapi ini tergantung pada pemeriksaan," kata Hariyono.
Kista ovarium menjadi kondisi gawat darurat kalau kista dalam keadaan terpuntir atau pecah hingga menyebabkan nyeri dan membahayakan tubuh.
"Jika kista pecah itu perlu operasi atau jika menimbulkan nyeri yang akut," kata Hariyono.