Gejala Depresi Hantui Ribuan PPDS, Bagaimana Penanganan dan Cara Mencegahnya

Mencegah Gejala Depresi yang Dialami PPDS

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Apr 2024, 11:31 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2024, 14:03 WIB
Depresi pada PPDS di Indonesia, Bagaimana Nasib di Negara Lain dan Bagaimana Pula Penanganannya? (Foto: Prof Tjandra Yoga Aditama)
Depresi pada PPDS di Indonesia, Bagaimana Nasib di Negara Lain dan Bagaimana Pula Penanganannya? (Foto: Prof Tjandra Yoga Aditama)

Liputan6.com, Jakarta - Data terkini dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan bahwa 22.4 persen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Indonesia mengalami gejala depresi. 

Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama, angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata global yang berkisar antara 20.9 persen hingga 43.2 persen, menurut berbagai penelitian internasional tentang PPDS. 

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa penanganan isu ini memerlukan langkah-langkah strategis, mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh depresi pada calon dokter spesialis.

Langkah pertama yang harus diambil adalah melakukan skrining serupa di berbagai program pendidikan lain dan juga pada masyarakat umum untuk memahami lebih luas masalah kesehatan mental ini. 

Survei yang dilakukan Kemenkes RI menggunakan metode skrining massal, yang penting untuk diikuti dengan evaluasi psikologis yang lebih mendalam untuk memverifikasi diagnosis depresi.

"Evaluasi ini melibatkan pemeriksaan gejala, suasana hati, pola makan, pola tidur, dan aktivitas pikiran," katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Selasa, 16 April 2024. 

Tidak cuma itu, pemeriksaan fisik dan tes tambahan seperti tes darah mungkin juga diperlukan untuk mengeliminasi kemungkinan penyakit lain.

Diagnosis Akurat dari Depresi dan Gangguan Mental Lainnya

Lebih lanjut, diagnosis yang akurat dari depresi atau gangguan mental lainnya harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental yang kompeten, seperti psikiater atau psikolog. 

Jika diagnosis depresi dikonfirmasi, terdapat berbagai pendekatan pengobatan yang bisa dilakukan oleh para profesional ini, sesuai dengan kebutuhan individu. 

Dan, kalau memang ada gangguan depresi dengan berbagai tingkatannya, petugas kesehatan jiwa sudah menguasai cara penanganannya. 

"Ingat, gangguan kesehatan mental secara umum adalah luas dan cukup banyak pasiennya, dengan derajat yang berbeda tentunya," katanya.

Oleh sebab itu, baik PPDS maupun masyarakat umum yang mengetahui bahwa mereka mengalami depresi, konsultasikan pada petugas kesehatan jiwa yang kompeten.

 

Tantangan Hadapai Masalah Depresi pada PPDS

Di samping itu, pemerintah perlu menyediakan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk membantu para PPDS dan mahasiswa lain dalam menghadapi tantangan pendidikan mereka.

"Sehingga mereka dapat menyelesaikan studi dengan sukses dan memberikan kontribusi efektif dalam pelayanan kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya